Menjadi Ayah Idaman Menurut Al-Quran: Bukan Sekadar Mencari Nafkah
Agama | 2025-07-10 09:50:29Di tengah kesibukan dunia modern, peran ayah sering kali di anggap hanya sebagai “pencari nafkah”. Padahal dalam Islam, peran seorang ayah jauh lebih besar dan mulia. Al-Qur’an memberikan banyak petunjuk bagaimana menjadi ayah idaman. bukan hanya bagi anak-anak, tetapi juga di hadapan Allah. Berikut adalah beberapa prinsip emas dari Al-Qur’an untuk menjadi sosok ayah dambaan keluarga:
1. Mulai dari Tauhid: Warisan Paling Utama
Ayah teladan bukan hanya yang mewariskan harta, tapi yang mewariskan akidah. Ayah yang memberikan pelajaran tentang siapa tuhannya, dalam QS. Luqman ayat 13, seorang ayah bernama Luqman menasihati anaknya:
"Wahai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah. Sesungguhnya syirik adalah kezaliman yang besar."
Tauhid adalah fondasi awal yang akan menjaga anak dalam hidupnya. Ayah yang mengajarkan tentang Allah dan membimbing anak untuk mengenal siapa Tuhannya sejak kecil, mengenal siapa pemberi rezeki nya, siapa penciptanya, merupakan pemberi bekal kehidupan yang tak ternilai.
2. Menjadi Teladan dalam Ibadah, Bukan Sekadar Penyuruh
Anak tidak akan mendengar nasehat jika orang tuanya tak memberi contoh. Anak kecil tidak pandai dalam mendengar, mereka justru akan pandai dalam meniru. Mereka akan melihat apa yang di lakukan oleh orang tuanya, setelah itu mereka akan meniru QS. Thaha:132 menyebutkan:
"Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya."
Ayah idaman bukan hanya menyuruh anak shalat, tapi juga menjadi orang pertama yang bangun untuk shalat Subuh. Bahkan ayat di atas menyebutkan bersabarlah kamu dalam menjelaskannya. Keteladanan inilah yang membekas dalam hati anak.
3. Didik dengan Hikmah dan Kasih Sayang
Luqman, sosok ayah yang diabadikan dalam Al-Qur’an, tidak hanya bijak tapi juga lembut. Ia memulai nasihat dengan “Yaa Bunayya” wahai anakku tercinta. Lembut, menyentuh hati.Mengasuh anak tidak bisa dengan marah-marah atau bentakan. Al-Qur’an menunjukkan bahwa mendidik harus dengan penuh hikmah. Bahkan Al-Qur’an selalu memerintahkan kelembutan kepada setiap rasul Nya. Seperti yang di jelaskan Ketika Musa di perintahkan untuk menghadap Fir’aun dengan perkataan yang lemah lembut.
4. Bertanggung Jawab Penuh Dunia dan Akhirat
QS. An-Nisa:34 menegaskan:
"Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita... dan mereka memberikan nafkah..."
Ayah adalah pemimpin rumah tangga. Tanggung jawabnya bukan hanya memberi uang bulanan, tapi juga memastikan keluarganya mendapatkan makanan yang halal, pendidikan yang baik, dan akhlak yang benar. Sampai kapanpun tanggung jawab itu akan melekat kepada seorang ayah. Taanggung jawab yang tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat.
5. Doakan Anak, Seperti Nabi Ibrahim
Nabi Ibrahim tidak pernah lupa mendoakan anaknya:
"Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh." (QS. Ash-Shaffat:100)
Ayah terbaik tak hanya bekerja siang malam, tapi juga meluangkan waktu dalam sujudnya untuk menyebut nama anak-anaknya, memohon agar mereka menjadi orang shalih. Jangan sampai doa tersebut terputus karena permasalahan anak yang nakal, menyebalkan, dan sifat lainnya. Justru Ketika anak tersebut membuat kita kesal di situlah titik doa kita benar benar di dengarkan oleh Allah. Karena itu doakanlah anak-anak dengan doa yang baik.
6. Dukung Impian dan Ketaatan Anak
Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail begitu mengharukan. Saat Allah memerintahkan penyembelihan, Ismail menjawab:
"Wahai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu." (QS. Ash-Shaffat:102)
Anak bisa sampai pada tingkat keimanan luar biasa seperti itu karena dukungan sang ayah. Ayah idaman tahu kapan membimbing, mendukung, dan memberi kepercayaan.
7. Bangun Komunikasi Hati ke Hati
Nasihat Luqman menunjukkan pentingnya komunikasi yang dalam antara ayah dan anak.
"Wahai anakku, dirikanlah shalat, dan suruhlah berbuat baik serta cegahlah dari yang mungkar..." (QS. Luqman:17)
Ayah ideal bukan yang banyak melarang, tapi yang banyak berdiskusi. Bukan yang hanya menyuruh, tapi yang memahami.
Akhir Kata: Peran Ayah Tidak Bisa Digantikan
Ayah bukan sekadar tukang antar sekolah, pemberi uang jajan, atau orang yang hanya muncul saat malam tiba. Dalam Al-Qur’an, ayah adalah pendidik, pendoa, pemimpin spiritual, dan penentu arah kehidupan anak-anaknya. Ayah yang akan bertanggung jawab masalh dunia dan akhirat. Energi yang luar biasa dari seorang ayah untuk keluarganya.
Di era serba cepat dan sibuk ini, menjadi ayah idaman bukanlah hal mudah. Tapi jika kita meneladani ajaran Al-Qur’an, maka setiap langkah kecil sebagai ayah bisa menjadi pahala besar yang terus mengalir.
"Jadilah ayah yang bukan hanya dikenang di rumah, tapi juga dirindukan di surga."
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
