Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nurhalimah Putri Sari

Ketika Mahasiswa Jadi Guru: Sibuk Kuliah, Tapi Tetap Mau Berbagi Ilmu

Pendidikan | 2025-07-09 18:17:01
Dokumen Pribadi

Antara jadwal kuliah, tugas, dan organisasi, banyak mahasiswa yang juga ngajar di balik itu demi berbagi ilmu. Karena jadi pintar itu asik, tapi bikin orang lain pintar itu lebih asik.

Pernah nggak sih kamu lihat temen yang datang ke kelas sambil bawa buku penuh coretan, muka lelah tapi masih tetap tersenyum? Ya bisa jadi, dia mahasiswa yang juga merangkap guru. Bukan karena disuruh, tapi karena dia tahu kalau ilmu itu bukan cuma buat diri sendiri. Nah, banyak yang bilang kalau jadi mahasiswa aja itu udah repot. Tapi coba deh lihat lebih dekat. Banyak mahasiswa yang gak cuma sibuk belajar atau organisasi tapi juga sibuk mengajar. Mereka ngelesin anak SD, jadi guru ngaji, bantu komunitas literasi, atau ngajar les daring lewat hp seadanya. Mereka nggak cuma kejar IPK, tapi juga ikut bantu adik-adik lain paham pelajaran. Kadang harus ngerjain tugas sendiri tengah malam karena siangnya dipakai ngajarin orang. Tapi tetap mereka jalanin. Bukan cuma butuh tambahan uang, tapi karena ada semangat tinggi untuk berbagi. Lebih menariknya lagi, semangat mereka itu sejalan banget dengan pesan Rasulullah :

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya" (Diriwayatkan oleh At-Thabrani dalam Al-Mu'jam Al-Awsath)

Ini juga bisa dikaitkan dengan manfaat itu gak harus besar. Kadang cuma bantu anak tetangga ngerti pecahan, atau ngajarin satu ayat pendek buat hafalan, ternyata itu berarti banget buat mereka. Karena dari situ, percaya diri mereka tumbuh dan harapan mereka juga hidup.

Jadi guru sambil kuliah itu bukan cuma soal multitasking. Tapi tentang gimana jadi dewasa lebih cepat, lebih banyak belajar sabar dan ngerti dunia lebih dalam. Mereka juga belajar tentang menjelaskan hal sulit dengan bahasa sederhana dan dibalik itu semua, mereka juga sedang belajar jadi manusia yang berguna.

Mereka nggak nunggu gelar sarjana buat mulai, tapi mereka sudah turun langsung dan jadi bagian dari solusi. Itu semua layak banget buat diapresiasi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image