Peran Strategis Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengatasi Radikalisme di Indonesia
Pendidikan dan Literasi | 2025-07-06 15:29:12
Abstrak
Radikalisme merupakan salah satu tantangan terbesar dalam menjaga stabilitas nasional dan
integritas bangsa. Artikel ini membahas bagaimana pendidikan kewarganegaraan (PKn) dapat
menjadi alat strategis dalam menangkal dan mengatasi paham radikal, dengan menanamkan
nilai-nilai dasar kebangsaan dan demokrasi. Melalui pendekatan yang sistematis, PKn berfungsi
membentuk karakter warga negara yang toleran, kritis, dan cinta damai.
Pendahuluan
Fenomena radikalisme telah menjadi ancaman global, termasuk di Indonesia. Berbagai aksi
terorisme dan gerakan radikal sering kali dimotori oleh paham yang menyimpang dari nilai-nilai luhur
bangsa. Pendidikan kewarganegaraan hadir sebagai solusi dengan tujuan membentuk generasi
yang mampu berpikir kritis dan berperilaku demokratis.
Radikalisme dan Terorisme: Definisi dan Dampaknya
Secara etimologis, radikalisme berasal dari kata radix yang berarti akar. Paham ini menginginkan
perubahan sosial dan politik secara menyeluruh, bahkan ekstrem. Sering kali radikalisme
berkembang menjadi terorisme, yaitu penggunaan kekerasan untuk menanamkan rasa takut demi
mencapai tujuan tertentu. Aksi-aksi ini mengancam keutuhan sosial dan melanggar hak asasi
manusia.
Faktor Penyebab Munculnya Radikalisme
1. Sosial-Politik: Ketimpangan sosial dan ketidakadilan menciptakan rasa frustasi dan kemarahan,
yang menjadi lahan subur bagi radikalisme.
2. Kebijakan Pemerintah: Lemahnya respons pemerintah dalam mengatasi ketidakpuasan dan isu
ideologi dapat memicu kelompok radikal.
3. Emosi Keagamaan: Pemahaman agama yang dangkal dan emosional menjadi alasan sebagian
orang untuk membenarkan tindakan kekerasan.
Peran Pendidikan Kewarganegaraan
PKn berfungsi sebagai media penguatan karakter bangsa. Dengan mengajarkan nilai-nilai
Pancasila, UUD 1945, dan konsep demokrasi, PKn membentuk warga negara yang:- Toleran terhadap perbedaan- Aktif dalam kehidupan berdemokrasi- Menolak kekerasan sebagai alat perubahan sosial- Menjunjung tinggi hukum dan HAM
Strategi Pencegahan Radikalisme Melalui PKn
1. Internalisasi Nilai Pancasila di semua jenjang pendidikan
2. Peningkatan peran stakeholder pendidikan dalam membina karakter bangsa
3. Pendidikan karakter berbasis demokrasi dan hak asasi manusia
4. Pendekatan kritis dan reflektif dalam pembelajaran PKn
5. Mendorong civic virtue seperti kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab sosial
Kesimpulan
Pendidikan Kewarganegaraan adalah instrumen vital dalam menciptakan masyarakat yang sadar
demokrasi, bertoleransi, dan menolak segala bentuk radikalisme. Dengan pembelajaran yang
mengedepankan pemahaman nilai-nilai kebangsaan, Indonesia dapat menciptakan generasi yang
tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berkarakter kuat dalam membela keutuhan
bangsa.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
