Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Adinda Salma

Tren Bisnis Mahasiswa, dari Online Shop hingga Startup

Bisnis | 2025-07-06 12:18:08
Bazar kewirausahaan, pelatihan praktik bisnis dalam lingkup mahasiswa. Sumber : dokumentasi pribadi

Di era digital saat ini, bisnis tak lagi dimulai dari modal besar, toko fisik, atau surat izin usaha yang berbelit. Cukup ponsel pintar, akun media sosial, dan ide kreatif baik yang berusia lanjut maupun mahasiswa bisa langsung berbisnis, baik menjual produk ataupun menawarkan jasa dan membuat brand. Inilah wajah baru kewirausahaan muda: cepat, fleksibel, dan berbasis komunitas.

Bisnis Jadi Lifestyle Baru Mahasiswa

Tren ini sudah terlihat jelas. Banyak mahasiswa kini memilih berbisnis sambil kuliah. Mulai dari jualan makanan ringan, jasa desain, hingga membuat startup berbasis teknologi. Kampus pun ikut mendukung lewat program seperti Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), inkubasi bisnis, atau kelas
Bagi sebagian mahasiswa, bisnis bukan lagi “rencana setelah lulus”, tapi bagian dari gaya hidup. Cuan sambil kuliah dianggap lebih realistis ketimbang sekadar mengejar IPK tinggi tanpa jaminan pekerjaan di akhir masa studi. Dunia kerja yang makin kompetitif, isu overwork di dunia korporat, dan keinginan hidup lebih merdeka mendorong mahasiswa untuk mulai usaha sedini mungkin.

Tidak Semua Seindah Feeds Instagram

Meskipun terlihat keren, berbisnis saat kuliah punya tantangan nyata. Banyak mahasiswa terjebak dalam glorifikasi “jadi bos sejak muda” tanpa memahami risiko dan tanggung jawabnya. Banyak pula yang terjun tanpa pengetahuan dasar soal manajemen, keuangan, atau pemasaran alhasil usahanya pun cepat redup.
Tak jarang pula bisnis yang dijalankan karena tren, bukan karena visi dan tujuan jangka panjang. Akibatnya, saat cuan yang di dapatkan tak sesuai dengan ekspektasi ataupun tugas kuliah yang akhirnya terbengkalai dan menumpuk, pada akhirnya bisnisnya ditinggal begitu saja.

Di sisi lain, masih banyak kampus yang belum memiliki ekosistem pendukung yang kuat. Kampus memang mulai membuka ruang, tapi terkadang belum cukup. Inkubasi bisnis sebatas formalitas, inkubator bisnis hanya aktif saat lomba yang dipandang menaikan nama Perguruan Tinggi. Bimbingan bisnis pun masih teoritis, dan pendampingannya pun lemah. Bahkan mahasiswa dibiarkan trial and error sendirian.

Mahasiswa Butuh Ruang dan Bimbingan

Kampus, pemerintah, hingga platform digital perlu bekerja sama menyediakan pendampingan yang real, bukan sekadar pelatihan di atas kertas. Mahasiswa butuh bimbingan legalitas, pengelolaan keuangan, hingga mindset bertahan dalam jangka panjang sehingga ide-ide bisnis yang dimiliki bisa tersalurkan dengan maksimal.
Lebih penting lagi, mahasiswa juga perlu belajar bahwa bisnis tidak hanya tentang bagaimana menghasilkan keuntungan dengan cepat, tapi soal membangun nilai dan dampak yang berkelanjutan sehingga bisnis tidak cepat surut atau gulung tikar.

Kelas pelatihan membangun bisnis oleh dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sumber : dokumentasi pribadi

Bisnis mahasiswa tak seharusnya dimaknai sebagai tren musiman. Justru ini bisa jadi titik tolak transformasi ekonomi kreatif Indonesia jika saja didukung dengan ekosistem yang sehat.

Dunia bisnis bukan jalan pintas, tapi jalan panjang. Jika mahasiswa hari ini memilih untuk memulai langkah itu lebih awal, maka tugas semua pihak baik sebagai fasilitator pelatihan bisnis maupun narasumber yang memandu untuk memastikan agar para mahasiswa dapat menajlankan bisnis di jalur yang tepat, bukan sekadar ikut tren, tapi benar-benar menciptakan perubahan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image