Etika Pancasila di Era Globalisasi: Antara Relevansi dan Implementasi
Edukasi | 2025-06-30 00:05:13
Dalam konteks globalisasi, nilai-nilai lokal dan nasional sering mengalami perubahan, sering kali mengurangi karena dominasi pengaruh budaya luar yang lebih kuat. Pancasila, sebagai landasan utama negara dan sumber bimbingan etika yang penting bagi masyarakat, menghadapi tantangan besar dalam menjaga relevansinya. Kerangka etika Pancasila, yang mengedepankan prinsip-prinsip Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Musyawarah, dan Keadilan, membutuhkan penguatan berkesinambungan untuk menjaga posisinya sebagai panduan moral bagi masyarakat Indonesia di era modern ini.
Kepentingan etika Pancasila tetap tidak berkurang seiring berjalannya waktu. Memang, di tengah masyarakat yang semakin kompleks dan terpapar berbagai nilai-nilai global, Pancasila muncul sebagai dasar moral yang menjamin kehidupan yang ditandai oleh keharmonisan dan sopan santun. Prinsip-prinsip seperti kerjasama, toleransi, dan keadilan sosial, yang tergambar dalam Pancasila, sangat krusial dalam menghindari disintegrasi dan konflik yang mungkin muncul dari pandangan dan gaya hidup yang beragam dalam masyarakat modern.
Menjawab tantangan itu, pendidikan karakter yang berlandaskan Pancasila menjadi solusi utama. Sekolah, keluarga, dan masyarakat perlu menjadi ekosistem yang saling membantu dalam menanamkan nilai-nilai etika Pancasila dari usia dini. Lebih dari sekadar diingat, Pancasila perlu diwujudkan dalam kegiatan sehari-hari: dalam cara berkomunikasi, bersikap, mengungkapkan pendapat, serta dalam berinteraksi di media sosial dengan sopan dan penuh tanggung jawab.
Selain itu, negara serta para pemimpin harus memberikan teladan konkret dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila. Etika dalam pelayanan publik, keterbukaan dalam pengambilan keputusan, dan keadilan dalam hukum merupakan manifestasi nyata dari pelaksanaan Pancasila di tingkat pemerintahan. Saat masyarakat menyaksikan bahwa prinsip Pancasila diterapkan secara konsisten oleh pemimpin, maka kepercayaan publik akan bertambah, dan etika Pancasila akan lebih mudah diakui serta diterapkan oleh semua kalangan masyarakat.
Oleh karena itu, meskipun globalisasi membawa dampak signifikan dalam cara hidup dan pola pikir masyarakat, etika Pancasila tetap penting sebagai prinsip moral dan etika bangsa. Tantangannya terletak pada cara menerapkan nilai-nilai itu secara konsisten dan nyata dalam aktivitas sehari-hari. Dengan kerja sama dari individu, masyarakat, dan pemerintah, Pancasila akan tetap menjadi pedoman moral bangsa Indonesia di zaman global yang terus berkembang.
Walaupun demikian, penerapan etika Pancasila tidak setinggi harapan yang diimpikan. Beragam tantangan muncul, seperti berkurangnya keteladanan dari pemimpin, meningkatnya paham individualisme, dan pemakaian media sosial yang sering kali menjauhkan masyarakat dari nilai-nilai moral. Di era digital, ujaran kebencian, disinformasi, dan polarisasi sosial menjadi tantangan nyata bagi nilai-nilai Pancasila, khususnya sila kedua dan ketiga.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
