Etika Pancasila sebagai Benteng Pertahanan Budaya di Era Globalisasi
Pendidikan dan Literasi | 2024-12-19 14:37:47Dunia saat ini sedang berada dalam pusaran globalisasi, yang dimana semua akses berbasis teknologi yang dapat membuat kita mudah mengakses informasi secara luas. Kecepatan serta cakupan efek globalisasi ini membawa dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan terutama mengenai budaya. Dapat kita lihat fakta di lapangan bahwa masyarakat Indonesia sekarang justru lebih tertarik pada budaya luar, dilihat dari mulai masuknya makanan-makanan khas negara lain yang mulai viral dan banyak dicoba oleh masyarakat kita, juga dari cara berpakaian kita yang perlahan mulai mengikut budaya luar. Hal ini dapat mengancam identitas dan nilai-nilai luhur yang selama ini dipegang teguh oleh bangsa kita, namun bukan berarti kita menyerah karna Etika Pancasila dapat menjadi kunci untuk melindungi warisan budaya kita. Kira-kira bagaimana etika Pancasila dapat menjadi benteng pertahanan budaya kita di era globalisasi yang serba cepat ini?
Sebelum memasuki bagaimana kita mengatasinya, penting bagi kita mengetahui empat tabiat saleh dalam etika pancasila terlebih dahulu, yaitu :
a. Kebijaksanaan, artinya mengambil keputusan dengan bijak, dimana mementingkan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi, tentunya tertuju kepada Tuhan, mengedepankan nilai kemanusian, sosial dan agama.
b. Kesederhanaan, artinya hidup apa adanya, sesuai dengan kemampuan.
c. Keteguhan, artinya teguh dalam pendirian, adanya batasan.
d. Keadilan, artinya berbuat sesuatu sesuai takarannya baik terhadap diri sendiri dan orang lain.
Dilihat dari dampak yang cukup serius dan kita sebagai warga negara tidak bisa diam saja dan harus mulai pergerakan, karna kalau bukam mulai dari kita, siapa lagi?. Kita bisa mengatasinya dengan menerapkan serta menjalankan nilai-nilai yang sudah terkandung dalam Pancasila untuk mempertahankan budaya kita di era globalisasi. Berikut lima nilai utama Pancasila beserta keterkaitannya, yaitu:
1. Ketuhanan yang Maha Esa:
Mengajak individu untuk memiliki spiritualitas dan etika yang tinggi, mendorong pengakuan terhadap nilai-nilai religius dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya upaya pemerintah dalam menjaga kerukunan antarumat beragama di tengah isu SARA yang tersebar di media social
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab:
Mendorong penghormatan terhadap martabat manusia, mengatasi isu-isu seperti diskriminasi, kekerasan, dan pelanggaran hak asasi manusia. Contohnya, upaya perlindungan terhadap buruh migran Indonesia di luar negeri.
3. Persatuan Indonesia:
Mengedepankan semangat persatuan di tengah perbedaan, penting untuk mengurangi konflik sosial dan mempromosikan toleransi. Contohnya, upaya pemerintah dalam mempromosikan kebudayaan Indonesia di kancah internasional.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan;
Menekankan pentingnya demokrasi dan partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan, serta memperkuat integritas publik. Contohnya, proses pembuatan kebijakan terkait pelestarian budaya tradisional yang melibatkan masyarakat local.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia:
Menyediakan kerangka untuk menciptakan kesejahteraan bersama dan mengatasi ketidakadilan ekonomi serta sosial. Contohnya, membuat program dalam memberdayakan ekonomi masyarakat lokal di tengah persaingan global.
Globalisasi ini sangat mempengaruhi kita hingga tanpa kita sadari hal tersebut berdampak negatif, kalau dibandigkan pada zaman dahulu kebudayaan kita saat ini mulai pudar maka dari itu penting bagi kita memulai suatu perubahan. Nilai-nilai dalam etika Pancasila mengajarkan kita untuk bijak dalam menggunakan teknologi. Kita bisa memakai media sosial untuk memperkenalkan budaya kita, misalnya dengan membuat sebuah konten menarik tentang batik atau gamelan bahkan tentang lainnya baik itu tari daerah atau semacamnya. Namun kita juga harus tetap waspada dan jaga agar nilai-nilai persatuan tetap terjaga, agar kejadian batik kita yang diklam sebagai punya negara lain tidak terulang kembali.
Dari semua penjelasan yang tertera diatas kita jadi mengetahu pentingnya Etika Pancasila. Di satu sisi, kita harus menghadapi pengaruh budaya asing yang kuat dan menjaga kelestarian budaya kita sendiri. Di sisi lain, globalisasi membuka kesempatan untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia. Untuk menghadapi tantangan ini, kita perlu menguatkan nilai persatuan dalam Pancasila dan mencari solusi bersama untuk melestarikan budaya serta memanfaatkan globalisasi untuk kemajuan bangsa kita.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.