
Apa Dampak Konflik Israel-Iran terhadap Indonesia?
Politik | 2025-06-24 16:30:50
Invasi yang dilakukan Amerika Serikat kepada Iran pada Minggu (22/6) menyita perhatian publik di seluruh dunia. Pasalnya, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump ikut serta dalam melakukan penyerangan setelah Iran melakukan serangan balik terhadap Israel.
Sebagaimana dijelaskan dalam laman USA Today, konflik antara Israel dan Iran bemula sejak Kamis (12/6) ketika Israel secara mengejutkan mengirimkan serangan nuklir ke daerah Teheran. Serangan tersebut menargetkan jantung program nuklir Iran dan menargetkan kepemimpinan Iran. Hingga pada Sabtu (14/6), Israel masih melakukan serangan udara terhadap fasilitas senjata bawah tanah dan melakukan pengeboman terhadap South Pars, ladang gas bawah tanah terbesar di Iran.
Mengutip dari The Guardian, tercatat hingga Minggu (22/6) serangan yang dilakukan Israel terhadap Iran telah merenggut lebih dari 600 orang dan melukai lebih dari 1.300 orang. Sehingga, sejak Minggu (15/6) Iran pun melakukan serangan balik yang menargetkan pusat penelitian terkemuka dan kilang minyak yang ada di Israel.
Disaat kedua negara Israel-Iran masih dalam situasi konflik, pada Senin (16/6) Amerika Serikat menunjukan reaksinya dengan melakukan serangan udara ke Iran. Bahkan Donald Trump mengunggah keterangan resmi di media sosial, yang menyebutkan bahwa Iran tidak diperbolehkan untuk memiliki senjata nuklir dan menghimbau agar seluruh penduduk yang masih berada di Teheran, Iran untuk segera meninggalkan daerah tersebut.
Tentu serangan Amerika Serikat menimbulkan reaksi terhadap negara-negara lain, termasuk Indonesia.
Secara geopolitik, pemerintah Indonesia masih belum berkomentar terkait konflik Israel-Iran. Hal ini dikarenakan sikap politik tanpa memihak terus digaungkan.
Hikmahanto Juwana, Pengamat Hubungan Internasional UI menyebutkan bahwa konflik antara Israel-Iran ini dapat memicu perang terbuka antarnegara, dikarenakan eskalasi konflik ini telah berada di taraf membahayakan dunia. Selain itu Himanto menyebut, serangan Amerika Serikat ke Iran akan menyebabkan beberapa hal. Pertama, serangan balasan Iran ke Israel akan meningkat. Kedua, munculnya ketegangan baru yang menaruh simpati terhadap Iran.
Bagi Indonesia sendiri, meskipun masih tergolong negara relatif aman. Akan tetapi, CSIS menyebutkan bahwa situasi konflik Israel-Iran akan mendorong adanya kenaikan harga minyak dunia. Sehingga pemerintah perlu membuat antisipasi terhadap subsidi dan penyediaan minyak bagi masyarakat. Selain itu, perang ini akan menggoyangkan stabilitas ekonomi Indonesia.
Sebab, situasi ini membuat para investor akan melakukan pengamanan aset dan bersikap waspada. Sehingga membuat adanya perlambatan perdagangan ekonomi global karena adanya penekanan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.