Cara Islam Mencegah Kekerasan Anak dalam Keluarga
Parenting | 2025-06-18 11:30:40
Semakin ke sini semakin miris saja, kasus kekerasan yang dialami anak kian marak, bukan di lingkungan asing, namun di lingkungan terdekat anak, yaitu keluarga.
Di Riau, pasutri menyiksa bayi 2 tahun, seolah tanpa dosa suami menyiksa sedangkan istri merekamnya. Di Kebayoran Lama seorang anak ditemukan tak berdaya diduga disiksa dan ditelantarkan ayahnya.
Data infografis yang dirilis SIGA KEMENPPPA, kekerasan anak pada tahun 2024 meningkat drastis dari awal hingga akhir tahun. Bukti nyata bahwa kekerasan pada anak bukan isapan jempol belaka. Keberadaan UU Perlindungan Anak, UU Pencegahan Kekerasan Seksual seolah tidak ada fungsinya. Produk hukum yang dihasilkan para pemangku kebijakan dengan biaya tak sedikit ini ternyata tak mampu mencegah kekerasan yang menimpa anak.
Kekerasan terhadap anak, terutama di lingkungan keluarga, bukanlah perkara yang tiba-tiba terjadi. Model keluarga yang terbentuk dalam sistem kapitalis seperti yang terjadi saat ini adalah keluarga yang minim kasih sayang karena unsur keluarga mulai dari orang tua, anak hingga kerabat terpengaruh pada pola pikir kapitalisme yang mengabaikan aturan agama, tidak menjadikan halal-haram sebagai patokan dan hanya menjadikan kehidupan dunia sebagai tujuan akhir, bukan akhirat. Maka tak heran kelakuan barbar pun mudah ditemui hingga ke lingkungan terkecil yaitu keluarga. Keluarga yang seharusnya menjadi tempat yang penuh kasih sayang menjadi neraka bagi penghuninya. Kehidupan sekular yang memicu rasa stress memperparah hancurnya keluarga.
Berbeda jauh dengan pandangan Islam, keluarga adalah tempat pertama bagi anak mendapatkan dan merasakan kasih sayang terbaik, tempat pertama bagi anak mendapatkan pendidikan dan teladan terbaik. Orang tua menyayangi dan mendidik anak-anak, anak-anak menyayangi dan menghormati orang yang lebih tua.
Peran keluarga juga didukung dengan kebijakan dibidang lain. Bidang pendidikan memaksimalkan fungsinya untuk membentuk kepribadian Islam pada anak, bidang ekonomi dilaksakan sesuai dengan kententuan Islam akan menghasilkan kehidupan yang menyejahterakan, meminimalisir stress orang tua dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Bidang hukum juga memberikan jaminan agar orang tidak mudah melakukan kekerasan, hukuman tegas jelas akan diberlakukan, hingga orang akan berpikir seribu kali sebelum melakukan kemaksiatan, dimana pun tempatnya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
