Belajar Memimpin dari Alam
Info Terkini | 2025-06-13 15:31:24MOJOKERTO — Puluhan mahasiswa STKIP Al Hikmah Surabaya mengikuti Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar (LKMM-TD) selama dua hari, 12–13 Juni 2025, di Villa Kebun Pakis 2, Pacet, Mojokerto. Bertema “Leader for Impact: Empowering Youth to Lead with Purpose”, pelatihan ini dirancang untuk membentuk pemimpin muda yang tidak hanya kompeten secara intelektual, tetapi juga matang secara emosional dan spiritual.
Kegiatan yang diikuti oleh pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HIMA) ini menjadi ajang penguatan keterampilan manajerial, kepemimpinan kolektif, serta tanggung jawab sosial. Sejak keberangkatan dari kampus dengan menggunakan truk TNI, peserta telah menunjukkan antusiasme dan kekompakan, yang menjadi modal awal membangun semangat kolegial selama pelatihan.
Sesampainya di lokasi, acara diawali dengan apel pembukaan dan pelantikan pengurus organisasi mahasiswa secara terbuka di alam pegunungan. Suasana pelantikan yang sederhana namun khidmat ini memberi kesan mendalam bagi para peserta. “Pelantikan ini bukan hanya seremonial. Rasanya seperti dimulai ulang sebagai pribadi yang siap memimpin, bukan hanya organisasi, tetapi juga diri sendiri,” ujar Guntur, Ketua BEM terpilih.
Rangkaian kegiatan LKMM-TD mencakup sesi rapat kerja awal, pemaparan program kerja, diskusi kelompok, serta materi kepemimpinan yang dibawakan oleh dosen dan pembina kampus. Narasumber di antaranya adalah Ust. Syafi’i, Ust Yiyin, Ust Faiz, Ust Azhar, Ust Misbach, dan Ustazah Putri, yang mengangkat isu-isu seperti peran mahasiswa dalam perubahan sosial, manajemen konflik, serta kepemimpinan berbasis karakter dan nilai.
“Mahasiswa hari ini harus dipersiapkan untuk memimpin dengan dampak, bukan hanya dengan jabatan. Mereka harus belajar mengelola perbedaan, mengatur sumber daya, dan berpikir strategis tanpa kehilangan integritas,” tegas Ust. Syafi’i dalam salah satu sesi pelatihan.
Tak hanya fokus pada aspek kognitif, kegiatan ini juga menekankan keseimbangan spiritual. Di antara sesi pelatihan, peserta mengikuti qiyamul lail, renungan subuh, dan risalah pagi yang memperkuat kesadaran diri sebagai pemimpin yang bertanggung jawab di hadapan masyarakat dan Tuhan. “Spiritualitas menjadi dasar dalam setiap keputusan dan tindakan. Kepemimpinan tanpa fondasi nilai hanya akan menghasilkan kekuasaan yang kosong,” tambah Ust. Yiyin.
Banyak yang mengaku baru kali ini mengalami pelatihan organisasi yang menyentuh sisi kemanusiaan mereka secara utuh. “Saya merasa lebih dekat dengan teman-teman, dan yang lebih penting, saya jadi lebih mengenal diri saya sendiri,” tutur Iftinan, Wakil Ketua BEM terpilih
Tak kalah menarik, sesi outbound menjadi media efektif untuk menguji kemampuan kerja sama, komunikasi, strategi, dan kepemimpinan dalam kondisi dinamis. Seluruh permainan dirancang bukan hanya sebagai hiburan, melainkan sebagai laboratorium sosial tempat nilai-nilai kepemimpinan diuji secara nyata. “Outbound ini bukan soal menang atau kalah, tapi soal bagaimana kami saling mendukung, mendengarkan, dan mengambil keputusan bersama,” jelas Guntur, ketua BEM terpilih
Kegiatan ditutup dengan sesi refleksi dan evaluasi bersama. Para peserta menyampaikan komitmen untuk membawa semangat kepemimpinan yang inklusif dan berintegritas ke dalam organisasi mahasiswa di kampus. Harapan besar juga datang dari alumni. “LKMM-TD tahun ini luar biasa. Lebih segar, bermakna, dan menyentuh sisi spiritual. Saya yakin kepengurusan mahasiswa tahun ini akan lebih berdampak,” ungkap Ayub, mantan Ketua BEM tahun 2024.
Dengan pendekatan holistik yang menggabungkan intelektualitas, spiritualitas, dan keterampilan praktis, LKMM-TD STKIP Al Hikmah tidak hanya menjadi agenda rutin, tetapi juga ruang pembentukan karakter pemimpin muda Indonesia yang siap memberi dampak nyata di tengah masyarakat. (amh)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
