Ketika Kekayaan Alam Dihabisi, Islam Hadir Membawa Solusi
Agama | 2025-06-10 23:59:44
Raja Ampat tercatat lautannya merupakan pusat dari segitiga karang dunia dengan lebih dari 553 spesies karang (75 persen dari seluruh spesies dunia), 1.070 spesies ikan karang, dan 699 jenis moluska. Di darat, terdapat 874 spesies tumbuhan (9 endemik), 114 spesies herpetofauna (5 endemik), 47 spesies mamalia (1 endemik), dan 274 spesies burung (6 endemik).
Potensi wisata alamnya telah menjadi tujuan wisata kelas dunia. Sebelumnya, Greenpeace melaporkan bahwa aktivitas tambang nikel di Pulau Gag, Kawe, dan Manuran telah membabat lebih dari 500 hektare hutan, memicu sedimentasi yang mengancam ekosistem terumbu karang dan kehidupan bawah laut. (nu.or.id/nasional/10 Juni 2025)
Pemerintah menghentikan sementara aktivitas penambangan nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya. Alasannya karena banyak menuai kritik dan menjadi sorotan publik. Aktivitas penambangan nikel ini sangat berpotensi mencemari dan merusak lingkungan. Bahkan yang banyak menjadi sorotan publik adalah karena aktivitas ini berpotensi melanggar pidana termasuk korupsi.
Herdiansyah Hamzah, Peneliti Pusat Studi Anti Korupsi Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur, menyampaikan bahwa Kepulauan Raja Ampat masuk dalam kategori pulau-pulau kecil yang dilindungi UU nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Dalam salah satu pasalnya dinyatakan adanya larangan penambangan mineral di pulau kecil karena akan menyebabkan kerusakan ekologis, mencemari lingkungan, atau merugikan masyarakat sekitar. Di pasal lain disebutkan sanksi pidana atas pelanggarannya yaitu 10 tahun penjara.
Sehingga jika ada izin penambangan di daerah Raja Ampat, maka bisa jadi ini ada praktik “tawar menawar” yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu untuk mendapat izin dan akhirnya beroperasi. Maka jika demikian, jelas ini masuk dalam tindakan korupsi.
Buah Kapitalisme
Sungguh ini realita dari kerusakan kapitalisme. Tidak peduli alam menjadi rusak, melanggar undang-undang, asalkan keuntungan besar bisa didapatkan. Walaupun hanya oleh segelintir orang. Penambangan ini sangat jelas membahayakan lingkungan, namun tetap dilakukan. Kepentingan masyarakat luas ditukar dan harus kalah dengan kepentingan mendapat keuntungan. Bahkan penguasa sebagai pemilik otoritas izin dapat dibeli izinnya, walau harus mengorbankan masyarakat yang terdampak.
Bagaimana Islam Memandang
Islam memandang bahwa SDA (Sumber Daya Alam) tidak boleh dimiliki ataupun dikuasai oleh perorangan atau individu, kelompok. Melainkan harus dikelola oleh Negara. Negara mengelola SDA ini untuk dikembalikan pada kepentingan rakyat, dalam wujud kesejahteraan dan pelayanan umum.
Nikel, adalah salah satu sumber daya alam yang pengelolaannya tidak boleh diserahkan pada kelompok atau bahkan individu. Namun harus dikelola oleh Negara. Negara harus mengelola dengan amanah, dengan memperhatikan keseimbangan alam, ekosistem, dan kelestarian lingkungan. Karena kerusakan alam akan sangat berdampak pada kehidupan manusia.
Sejak lama, Islam mengenak konsep “Hima”, yaitu Sebuah konsep konservasi lingkungan. Rasulullah SAW menggambarkan, bahwa Hima sebagai tempat yang menyenangkan dan mempunyai peran penting dalam menjaga keseimbangan alam, yaitu berupa padang rumput. Rasul melarang padang rumput ini untuk digunakan menggembala ternak secara bebas dalam rangka untuk melindungi keseimbanagn ekosistem dan lingkungan. Manusia juga dilarang untuk memanfaatkan wilayah tersebut, kecuali untuk kepentingan bersama.
Dalam sebuah hadis, Nabi ﷺ menyatakan, “Tidak ada “hima” yang dibenarkan kecuali untuk Allah dan Rasul-Nya,” yang menurut Abdul menegaskan bahwa kawasan “hima” tidak boleh dimiliki atau dimanfaatkan secara pribadi. Ia menambahkan bahwa “hima” harus dianggap sebagai milik umum untuk kepentingan bersama, agar kawasan tersebut tetap terlindungi dan mampu menjaga keseimbangan antara manusia dan alam di sekitarnya.
Pemimpin Islam sebagai Junnah
Dalam sistem Kapitalis-Sekuler, penguasa berfungsi hanya sebagai regulator atau pembuat aturan. Dalam praktiknya, penguasa dalam memberikan kebijakan sangat banyak dipengaruhi oleh pihak-pihak yang kuat secara finansial, atau pemilik modal besar. Karena pada faktanya juga para penguasa yang naik berkat sokongan dari pemilik modal tersebut. Sehingga ketika penguasa ini berhasil naik takhta, maka saatnya mereka membalas budi dengan membuat kebijakan yang menguntungkan para pemilik modal dibandingkan memihak rakyat. Inilah yang disebut “ijon politik”.
Namun dalam Islam, sebuah kepemimpinan dibangun berdasarakan asas ketaatan terhadap syariat Allah SWT, yang tercantum dalam Al Qur’an dan As Sunnah. Seorang pemimpin adalah junnah atau pelindung bagi rakyatnya. Kepemimpinannya merupakan wasilah atau sarana untuk menerapkan keadilan, dan merealisasikan ketaqwaannya kepada Allah SWT. Ketika pemimpin melaksanakan yang demikian maka ada pahala atasnya. Namun jika sebaliknya maka dia akan berdosa, dan harus mempertanggung jawabkan atas perbuatannya.
Kebijakan, termasuk pengelolaan sumber daya alam menjadi tanggung jawab penguasa secara penuh. Hasil dari pengelolaan sumber daya alam ini harus menjadi sarana mencapai kesejahteraan rakyat, bukan justru memalak dan merugikan rakyat. Juga pengelolaan ini tidak boleh menjadi perusak kjelestarian lingkungan, karena dampaknya akan membahayakan kelangsungan hidup rakyat.
Penutup
Kini saatnya kita sebagai masyarakat sadar bahwa eksploitasi alam tidak hanya merusak ekosistem, tetapi juga menunjukkan kegagalan sistem. Islam hadir dengan solusi sistemik yang menempatkan alam sebagai amanah, bukan komoditas.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
