Peran Bidan dalam Pencegahan Stunting
Edukasi | 2025-06-03 15:46:18Stunting masih menjadi masalah kesehatan serius yang di hadapi Indonesia. Berdasarkan data Survei Status Gizi Nasional (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia di angka 21,6%. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 24,4%. Walaupun menurun, angka tersebut masih tinggi, mengingat target prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14% dan standard WHO di bawah 20%.
Peran bidan selain memberikan layanan kesehatan juga harus bisa sebagai koordinator dan pendamping bagi calon ibu dan ibu untuk diberikan edukasi terkait stunting dan pencegahannya.
1. Memahami Stunting : Masalah gizi kronis : Stunting adalah gagal tumbuh yang terjadi pada anak balita (bayi di bawah lima tahun) karena kekurangan gizi kronis yang menyebabkan bayi terlalu pendek untuk usianya. Namun, dampak stunting tidak hanya terlihat secara fisik, melainkan juga berdampak pada perkembangan otak, kemampuan belajar, serta risiko penyakit tidak menular di masa dewasa seperti diabetes dan hipertensi.
2. Peran Bidan dalam Pencegahan Stunting sejak Kehamilan : Peran Bidan adalah memberikan edukasi kepada para calon ibu, seperti memenuhi kebutuhan gizi selama kehamilan (asam folat, protein, kalsium, vitamin D), mengkonsumsi suplemen prenatal sesuai anjuran dokter, istirahat yang cukup, hindari merokok, dan memeriksakan kehamilan.
3. Pendamping Menyusui dan MP-ASI : Bidan juga memiliki peran untuk mendapingi ibu dalam proses menyusui, terutama dalam pemberian ASI eksklusif (6 bulan pertama). Setelah bayi berusia enam bulan, bidan juga harus mengajarkan ibu tentang pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang tepat. Stunting dapat disebabkan oleh kesalahan dalam pemberian MP-ASI, seperti tekstur yang tidak sesuai, kurangnya nutrisi, atau jadwal makan yang tidak teratur. Oleh karena itu, penting bagi bidan untuk diajarkan bagaimana membuat MP-ASI yang higienis dan bergizi serta pentingnya variasi makanan.
4. Pemantauan Tumbuh Kembang : Bidan juga berpren penting dalam membantu orang tua dengan memberi edukasi, mengajar ibu hamil dan orang tua balita, dan melacak pertumbuhan bayi secara teratur di posyandu setiap bulan. Pemantauan tinggi badan balita menurut usia membantu mendeteksi stunting pada tahap awal, sehingga mereka dapat menerima perawatan yang tepat untuk mencapai tinggi badan ideal mereka.
Stunting adalah masalah besar yang perlu ditangani secara menyeluruh dan serius. Untuk mencegahnya, banyak orang harus berpartisipasi, termasuk tenaga kesehatan terdepan, seperti bidan. Bidan memainkan peran penting dalam menghasilkan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif melalui edukasi, pendampingan, dan pelayanan kesehatan yang berkualitas sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Dengan meningkatkan peran bidan, Indonesia mengambil langkah nyata menuju bebas stunting pada tahun 2045. Investasi dalam pencegahan stunting juga membantu menjamin masa depan negara.
REFERENSI
Roslin E. M. Sormin. Peran Bidan Desa Dalam Pencegahan Stunting Pada Puskesmas di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Jurnal Administrasi dan Demokrasi, Vol. 2. No. 1. Mei 2023.
Anna Uswatun Qoyyimah1) , Lilik Hartati2) , Siska Amyranda Fitriani3). HUBUNGAN KEJADIAN STUNTING DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 24-59 BULAN DI DESA WANGEN POLANHARJO, KLATEN. Jurnal Kebidanan, Vol. XII, No. 01, Juni 2020.
Mitra. Permasalahan Anak Pendek (Stunting) Dan Intervensi Untuk Mencegah Terjadinya Stunting. 2015
Dian Mira Anjani1 , Sri Nurhayati2 , Immawati 3. PENERAPAN PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP BANJARSARI METRO UTARA APPLICATION OF HEALTH EDUCATION TO MOTHER'S KNOWLEDGE ABOUT STUNTING IN TODDLERS IN THE WORKING AREA OF UPTD PUSKESMAS INPATIENT BANJARSARI METRO NORTH. Jurnal Cendikia Muda Volume 4, Nomor 1, Maret 2024
Khoirun Ni’mah1, Siti Rahayu Nadhiroh2. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA. Media Gizi Indonesia, Vol. 10, No. 1 Januari–Juni 2015
Nama Penulis : Nazwa Alifta Balqis Harahap, Prodi Kebidanan, Fakultas Keperawatan dan Kebidanan. Universitas Binawan.
Dosen Pengampu : Apriani Riyanti, M.Pd., Anwar Razak, S.ip, MPP.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
