Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Supadilah

Mengenang dan Melihat Lagi KKN Mahasiswa

Eduaksi | 2022-03-05 16:35:59
spanduk KKN (dokumentasi Supadilah)

Salah satu momen yang paling berkesan saat kuliah adalah masa-masa KKN. Kegiatan ini terjun ke masyarakat menginap bersama mereka dan melakukan kegiatan di sana.

Selama itu pula mahasiswa tidak melakukan kegiatan perkuliahan. Saya bersyukur termasuk salah satu mahasiswa yang menjalani KKN.

Saya KKN pada 2010. Jadi sudah 12 tahun yang lalu. Apakah ada yang berubah pada kegiatan KKN mahasiswa zaman sekarang?

Idealnya semangat KKM adalah memberikan solusi pada masalah yang dialami masyarakat. Misalnya di masyarakat tersebut punya masalah dengan pertaniannya. Maka mahasiswa membantu masyarakat menyelesaikan masalah itu.

Namun kenyataannya mahasiswa mencari aman saja. Memilih program yang yang gampang dilakukan. Misalnya les privat, bakti sosial, mengajar ngaji, membuat plang jalan, hingga mengajar Pramuka maupun di sekolah.

Itulah yang pada 2010 saya melakukannya. Hanya berbeda sedikit. Ada tambahan yaitu penyuluhan hukum dan pertanian. Oh ya, satu lagi, kami menjadi panitia peringatan hari ulang tahun kemerdekaan.

Nyaris jauh panggang dari api. Jauh dari harapan ideal rektor dan pembimbing. Kamipun cari aman dengan memilih program yang mudah dilaksanakan, berbiaya rendah, dan waktu yang sebentar.

Rasanya betah tidak betah di kampung orang. Karena itu juga yang membuat kamu memilih program yang sederhana. Tidak dimungkiri yang penting terlaksana.

Hari ini Saya menjenguk mahasiswa yang KKN. Tempatnya tidak jauh dari rumah. Hanya sekitar 30 menit saja. Dibandingkan dengan kakak yang saya dulu, kelompok KKN ini jauh lebih enak. Di tempat mereka banyak tersedia sinyal. Letaknya pun tidak jauh dari ibu kota Kabupaten. Akses ke mana-mana juga gampang. Mereka pun banyak membawa kendaraan.

Saat saya ke sana mereka sedang mengadakan kegiatan. Bertepatan dengan Isra Mi'raj digelarlah lomba-lomba dan pengajian. Saya sempat menyaksikan pembukaan acaranya. Pakai tenda dan panggung segala. meriahlah. Lomba fashion show dan qori. Lucu-lucu melihat pesertanya. Ya, pesertanya anak-anak.

Dalam lomba ini, mereka tampil satu-satu. Mudah-mudahan mereka punya semangat kompetisi sekaligus fairplay.

Anak-anak yang berlomba fashion show (dokumentasi Supadilah)

Di tempat ini ada tradisi saweran. Saat ada anak yang melintas orang tua boleh nyawer. Mahasiswa yang KKN nyawer juga. Saya lihat beberapa lembar 2000-an yang banyak mengisi kardus tempat saweran dikumpulkan. Sempat bertanya dalam hati sawerannya nanti dikemanakan. Ternyata sesudah mentas, uang itu dikumpulkan dan dibagi bareng-bareng.

Puluhan anak-anak menyemut di tempat ini. Tempat kegiatannya sih di posko KKN. Dan tahun ini ada 8 kelompok yang diterjunkan ke desa. Nah tadi saya berkunjung ke kelompok 8.

Sayangnya menjelang tengah hari malah turun hujan. Padahal biasanya jam segitu matahari bersinar dengan terangnya. Kegiatan lomba pun dihentikan. Saya pun pulang. Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image