Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Elma Diah Agustin

Kisah kasih KKN di Desa Ciasihan, Bogor

Curhat | 2024-09-27 09:11:49

Sepenggal kisah yang mungkin terlalu singkat untuk diceritakan, atau mungkin terlalu sulit dipaparkan. Ada begitu banyak cerita dan kisah yang telah terlewati, satu bulan kami mengabdi di desa Ciasihan, dan dari situlah kami mendapatkan berbagai pengalaman.

KKN menjadi ajang pembelajaran bagi kita sebagai mahasiswa, tinggal ditempat yang baru, dengan teman-teman yang memiliki ciri khasnya tersendiri, mengenal masyarakat desa yang selalu ramah bila saling bertemu. Terlebih ibu Lilih, sebagai kepala desa yang menyiapkan tempat tinggal untuk kami.

Sehari, dua hari, tak terhitung banyaknya para tetangga yang menawarkan untuk mampir kerumahnya, warga sangat menyambut kedatangan kami, terlebih anak-anak yang kami ajari di taman pendidikan Al-Qur'an.

Salah satu program yang saya jalankan yakni mengajar TPQ, terdapat 2 tempat yakni TPQ Ghirah Islam dibawah pimpinan H.Farhan dan Majelis Ta'lim Riyadhus Shibyiin dibawah pimpinan Bu Een.

Mengajar anak-anak memang bukan suatu hal yang mudah untuk dilakukan, akan tetapi bagi saya bertemu dengan anak-anak itu sendiri membuat saya senang, bersama dengan anak-anak yang banyak tingkah dan penuh akan semangat yang menggebu-gebu menjadi obat tersendiri, karena mengajar anak-anak berarti harus ceria dan memiliki banyak energi, tak banyak waktu yang kami habiskan, tetapi tetap saja itu akan selalu membekas.

Tak hanya belajar dan mengaji, kami juga bermain, bernyanyi dan melakukan kuis yang menarik agar anak-anak semakin bersemangat dan antusias dalam belajar.

Setiap fajar, seusai solat subuh saya selalu duduk di samping posko KKN, sembari menikmati pemandangan yang tidak ada duanya, matahari terbit disana sangat cantik, warga juga memulai aktivitasnya, ada yang berangkat bertani, membersihkan halaman rumahnya, juga anak-anak yang pergi sekolah.

Saya bangga dengan orang tua di desa Ciasihan yang bisa membangun mainset kepada anaknya agar terus sekolah dan belajar, meskipun jarak yang ditempuh cukup jauh, mereka selalu semangat setiap harinya.

Desa Ciasihan, dimana saya juga mengenal sosok orang tua yang selalu menyayangi dan mengayomi kami semua. Rekan-rekan karang Taruna yang membantu kami dalam berbagai kegiatan, juga tak lupa teman-teman kelompok Mahabrata yang setiap harinya penuh canda dan tawa, tak peduli sebanyak apapun masalah, itu semua pada dasarnya akan berlalu, hadapi dan lalui semuanya saja sesuai alur cerita. Dari KKN ini saya banyak belajar banyak hal, yang mungkin tidak akan pernah saya temukan di tempat yang lain.

Sedih, senang, susah, dan Tawa akan selalu membekas dalam kenangan ini, tak peduli berapa banyak memori yang telah terukir, semuanya akan selalu teringat, jika ada pepatah mengatakan "tak kenal tak sayang", maka saya akan katakan, "sudah kenal dan tak ingin berpisa

Terimakasih teman-teman KKN Mahabrata UIN Jakarta, Bu Een, Bu haji Farhan, dan semua warga desa Ciasihan, kenangan satu bulan itu tetap terkenang hingga saat ini.

Cerita ini saya tulis tahun 2022 tapi akhirnya bisa saya publish di tahun 2024.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image