Isoman Alias Isolasi Mandiri
Curhat | 2022-03-04 04:46:37Air mata Si Bungsu akhirnya menetes juga. Anak kesayangan ini jiwanya seolah meronta, belum bisa menerima kenyataan bahwa keluarga kami harus isolasi mandiri. Terlebih selama ini dia selalu tidur bersama ibunya. Omicron memang datang tak diundang dan perginya pun entah kapan. Kami pun tak berdaya, harus mengikuti arahan Satgas. Oh, begini rasanya isolasi! Hati kecilku pun sesungguhnya berontak. Segala aktivitas pekerjaan harus berhenti atau secara daring. Kecut memang kecut, namun begitulah episode hidupku saat ini.
Isoman harus produktif
Pertama, saat hasil tes Swab kami ada yang positif. Segera beradaptasi, tetap semangat dan positif thinking saja. Tidak ada yang harus diratapi. Menerima dan pasrah kepada Alloh SWT menjadi kunci. Semua pasti sudah di atur oleh-Nya. Persiapan logistik memang perlu, selain obat-obatan. Terima kasih kepada Satgas yang telah proaktif.
Kedua, sibukkan diri dengan banyak berdoa dan ingat Alloh SWT (dzikrullah). Isoman memberi banyak kesempatan untuk meningkatkan dan lebih mendekatkan diri pada Sang Khalik.
Ketiga, jaga semangat anak kita. Edukasi dengan hal-hal positif. Alhamdulillah, Si Bungsu sudah berdamai dengan keadaan. Ciptakan atau buat agenda untuk aktivitas ringan yang menarik di rumah. Bermain itu pasti. Dunia anak memang asyik, yang penting bagi mereka bermain dan bersenang-senang.
Keempat, sibukkan diri kita dengan hobi atau passion kita. Melakukan hal yang kita senangi akan membuat suasana hati tenang, gembira ria sehingga Isoman tidak membosankan.
Kelima, jangan pernah saling menyalahkan. Sampai saat ini kami hadapi Omicron dengan kompak. Karena tinggal satu rumah, apapun aktifitas kita selalu bermasker dan jaga jarak. Hal ini pun pada awalnya menjadi masalah tersendiri, karena Si Bungsu harus berpisah sementara dengan ibunya.
Keenam, siapkan agenda Isoman walau hanya catatan kecil pegingat kita. Hal tersebut agar waktu tidak terbuang sia-sia. Saya suka menulis, maka setiap hari ada agenda menulis. Apapun ide kita, tuangkan saja. Tulis saja. Tidak usah gundah bimbang ragu isinya.
Ketujuh, ketenangan jiwa membuat kita lebih sabar menjalani episode Isoman.
Ya Alloh, teguhkanlah iman kami. Lindungilah kami dari marabahaya. Enyahkan omicron dari bumi ini. Salam Sehat!
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.