Berobat ke Dokter Gigi di Klinik University of Miskolc
Gaya Hidup | 2022-03-04 04:01:29Sebagai mahasiswa internasional, saya selalu berharap sehat wal afiat selama menempuh studi di Universitas Miskolc, kampus negeri di Hongaria, Eropa Tengah. Namun ada daya, setelah lima bulan bermukim sebagai warga asing, saya jatuh sakit. Bukan penyakit berat tetapi cukup mengganggu aktifitas sehari-hari. Seperti kalimat dalam lagu populer era 90an “lebih baik sakit gigi daripada sakit hati ini,” namun menurut saya sakit gigi pun sangat menderita karena merusak konsentrasi berpikir dan emosi diri. Bedanya jika sakit hati obatnya sabar, sakit gigi perlu ke dokter.
Kampus saya menyediakan klinik dokter umum dan dokter gigi di Gedung E4 yang terletak di area asrama mahasiswa. Setiap mahasiswa dipersilakan berkunjung jika menderita penyakit. Bagi mahasiswa asing penerima beasiswa Stipendium Hungaricum, pemerintah Hongaria telah memberikan fasilitas asuransi kesehatan publik dan privat (swasta). Bagi mahasiswa yang memilih layanan klinik kesehatan di gedung E4, ia cukup membawa kartu TAJ (Hungarian Public Health Insurance) yang mirip dengan kartu BPJS di Indonesia.
Namun ada kendala teknis bahasa ketika saya mau berkunjung ke klinik gigi. Dokter gigi tidak berbahasa Inggris sehingga saya wajib datang didampingi oleh mentor mahasiswa Hongaria. Kesulitan besarnya adalah mencocokan jadwal mentor dan jadwal dokter gigi. Setiap hari kerja, dokter gigi dapat dikunjungi dengan perjanjian tetapi mentor saya tentu punya kesibukan kuliah dan lainnya. Alhasil perlu tambahan kesabaran untuk berobat gigi.
Akhirnya saya mendapatkan jadwal temu dokter gigi pada hari Rabu, 9 Februari 2022 pukul 16.00 CET. Sebelumnya saya ceritakan semua keluhan tentang gigi ke mentor agar dia dapat langsung menjelaskan detailnya ke dokter gigi di klinik E4. Saat registrasi sebagai pasien perdana, saya tunjukkan kartu TAJ, paspor, kartu izin tinggal dan kartu mahasiswa. Perawat memasukan data saya ke aplikasi layanan kesehatan yang terintegrasi di Hongaria.
Dokter memutuskan satu gigi geraham bawa sebelah kanan akan dicabut Senin, 14 Februari 2022 pukul 14.30 CET. Saya pun pasrah dan menerima keadaan meskipun ini akan jadi pengalaman pertama seumur hidup. Sebelumnya di Indonesia saya pernah berobat gigi tetapi hanya dibersihkan, ditambal atau diberikan obat. Saya menyatakan bersedia.
Setelah selesai pemeriksaan yang hanya sebentar, saya mendapatkan dua perintah, yaitu menebus obat di farmasi dan melakukan ronsen gigi di rumah sakit. Saya menerima lembaran rujukan untuk berkunjung ke rumah sakit terdekat di kota Miskolc. Namun, saya tidak menerima lembaran resep obat. Ternyata catatan obat yang harus saya beli sudah masuk ke data pasien yang terintegrasi ke apotek. Jadi saya tidak perlu membawa lembaran resep dokter.
Saya didampingi mentor berangkat ke toko obat BENU di jalan Szentgyörgy 25 dengan naik bus 29. Apoteker memberikan dua jenis obat yaitu Flector dan Savulin. Flector berbentuk serbuk yang diminum dua kali sehari, sedangkan Savulin adalah tablet yang diminum satu kali sehari. Dokter sampaikan kedua obat ini tujuannya memperkuat gusi sebelum tindakan pencabutan gigi Senin depan. Saya membayar kedua obat tersebut dengan harga 3.894 forint atau sekitar 187.436 rupiah. Asuransi Kesehatan tidak menanggung biaya obat jadi hanya pemeriksaan dan tindakan dokter yang gratis.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.