Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hidayatulloh

Berobat di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Miskolc, Hongaria

Gaya Hidup | 2022-02-28 21:07:49

Pada Sabtu malam sekitar jam 21.00 CET (Central European Time), saya merasakan nyeri gigi hingga menyebabkan kepala pusing. Akibatnya saya sulit memejamkan mata meskipun ingin segera tidur. Ternyata pasca pencabutan gigi pekan lalu dan obat antibiotik habis, saya menderita sakit gigi kembali.

Tak ada pilihan klinik yang buka, entah itu klinik kampus atau klinik swasta. Lalu teman saya sarankan untuk mengunjungi Rumah Sakit SZTK Rendelő agar mendapatkan pertolongan dokter di Instalasi Gawat Darurat (IDG). Saya pun ikuti sarannya karena tidak ada pilihan lain daripada menahan sakit di flat sendirian.

Saya gunakan bus umum ke SZTK Rendelő yang berjarak 1,7 kilometer dari apartemen tempat tinggal saya. Suasana jalan cukup sepi. Hanya beberapa mobil pribadi dan bus umum yang melewati jalan raya. Tak sampai 30 menit, saya tiba di rumah sakit milik pemerintah tersebut.

Sebelumnya saya pernah mengunjungi rumah sakit ini. Pertama kali saya mengantar kawan yang sakit berat naik mobil ambulan. Kedua kalinya saya melakukan rontgen gigi sebelum tindakan pencabutan. Meskipun begitu, saya belum tahu lokasi pintu masuk ruang IGD karena rumah sakit ini luas. Beruntung sekali ada staf apoteker yang mau pulang kerja mengantarkan saya ke ruang IGD yang saya tuju.

Ruang IGD terletak di belakang gedung utama SZTK Rendelő yang bercat putih. Saya masuk ruang tersebut dan disambut oleh staf paruh baya yang mengantar ke ruang pemeriksaan. Saya gunakan Google terjemahan untuk menjelaskan maksud dan tujuan saya. Akhirnya tiba dokter piket yang nampaknya berumur lebih dari lima puluh tahun untuk memeriksa saya.

Dokter itu berbahasa Inggris cukup fasih sehingga saya tidak kesulitan berkomunikasi. Dia sampaikan bahwa dia bukan dokter gigi tetapi akan membantu berikan resep obat. Dia pun menyarankan untuk datang ke dokter gigi besok pagi jika berkenan. Setelah selesai pemeriksaan, dia serahkan lembar resep obat untuk dibawa ke apotek.

Tidak ada biaya pemeriksaan karena saya menggunakan asuransi kesehatan dari Pemerintah Hongaria dengan menunjukkan kartu TAJ. Namun saya tetap harus membayar harga obat karena tidak dijamin asuransi.

Keesokan pagi saya datangi apotek BENU yang ada di SZTK Rendelő. Ini satu-satunya apotek yang buka di hari Ahad. Klinik dan apotek tutup layanan di hari Ahad, kecuali rumah sakit. Oleh sebab itu, saya harus antri dengan banyak orang di pintu apotek. Saya membayar obat Algopyrin isi 30 tablet dengan harga 3239 forint dan Augmentin DUO (antibiotik) isi 14 tablet seharga 1828 forint.

Dari peristiwa ini saya memiliki pengalaman bahwa IGD jadi alternatif karena dokter gigi di klinik kampus sulit ditemui karena harus didampingi mentor Hongaria dan membuat janji terlebih dahulu. Jika sakit tiba mendadak, apakah masih penting membuat janji temu dengan dokter?

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image