Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dr. Abu Fayadh Muhammad Faisal, M.Pd

Adzan yang masih Kontroversi

Agama | Friday, 25 Feb 2022, 10:31 WIB
Ilustrasi dari Hadist Rasululloh

*ADZAN Yang Masih Kontroversi*

==============

ﺑِﺴْــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠّﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَٰﻦِ الرَّحِيْمِ

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

*اَلّٰلهُمَّ صَلِّ عَلَی مُحَمَّدٍ وَ عَلَی آلِ مُحَمَّدٍ ﷺ*

Sebelum Pembahasan Silahkan Buka dan Baca Info ini ya:

*Kontroversi SE Menag: Aturan Pengeras Suara*

https://retizen.republika.co.id/posts/57214/kontroversi-se-menag-aturan-pengeras-suara

*Ingatlah, Bayi Lahir di suarakan Adzan, Manusia mati, diliang kubur bahkan ada yang di adzankan, ada Bencana alam teriak Adzan, Panggilan Sholat di kumandangkan suara Adzan*, yang Benci suara Adzan itu adalah: Iblis, Syetan, Jin, Siluman, Orang Yahudi, Orang Nashrani, Orang Kafir...??!

Setiap hari, selama lima kali kaum muslimin mendengar seruan adzan yang berkumandang di masjid-masjid. Adzan ini memberitahukan telah masuknya waktu shalat agar manusia-manusia yang tengah sibuk dengan pekerjaannya istirahat sejenak memenuhi seruan Alloh ‘azza wa Jalla. Demikian pula, yang tengah terlelap tidur menjadi terbangun lantas berwudhu dan mengenakan pakaian terbaiknya untuk menunaikan shalat berjama’ah.

*PENGERTIAN ADZAN*

Adzan secara bahasa bermakna al i’lam yang berarti pengumuman atau pemberitahuan, sebagaimana firman Alloh ‘azza wa Jalla:

وَأَذَانٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الأكْبَرِ أَنَّ اللَّهَ بَرِيءٌ مِنَ الْمُشْرِكِينَ وَرَسُولُه

“Dan pengumuman dari Alloh dan Rasul-Nya kepada ummat manusia di hari haji akbar bahwa Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari kaum musyrikin ..” .

(QS. At Taubah : 3)

Adapun secara syar’i adzan adalah pemberitahuan masuknya waktu shalat dengan ,lafazh-lafazh yang khusus. (Al Mughni, 2: 53, Kitabush Shalat, Bab Adzan. Dinukil dari Taisirul Allam , 78).

Ibnul Mulaqqin rahimahulloh berkata, “Para ulama’ menyebutkan 4 hikmah adzan : (1) menampakkan syi’ar Islam, (2) menegakkan kalimat tauhid, (3) pemberitahuan masuknya waktu shalat, (4) seruan untuk melakukan shalat berjama’ah”.

*KEUTAMAAN ADZAN*

Salah satu tanda sempurnanya syari’at Islam ini adalah memberi dorongan kepada ummatnya untuk melaksanakan ibadah dengan menyebutkan keutamaan ibadah tersebut. Begitu pula adzan, banyak riwayat dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menjelaskan tentang keutamaan adzan dan orang yang menyerukan adzan (muadzin).

Abu Hurairah Radhiyallohu ‘anhu menceritakan bahwa Rasululloh shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلاَةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ وَلَهُ ضُرَاطٌ، حَتَّى لاَ يَسْمَعَ التَّأْذِيْنَ، فَإِذَا قَضَى النِّدَاءَ أَقْبَلَ حَتَّى إِذَا ثَوَّبَ بِالصَّلاَةِ أَدْبَر

”Apabila diserukan adzan untuk shalat, syaitan pergi berlalu dalam keadaan ia kentut hingga tidak mendengar adzan. Bila muadzin selesai mengumandangkan adzan, ia datang hingga ketika diserukan iqamat ia berlalu lagi ”.

(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah radhiyallohu ‘anhu juga, ia mengabarkan sabda Rasululloh shallallohu ‘alaihi wa sallam,

لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الْأَوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِِلَّا أَنْ يَسْتَهِمُوْا عَلَيْهِ لاَسْتَهَمُوْا

”Seandainya orang-orang mengetahui besarnya pahala yang didapatkan dalam adzan dan shaf pertama kemudian mereka tidak dapat memperolehnya kecuali dengan undian niscaya mereka rela berundi untuk mendapatkannya ”.

(HR. Bukhari dan Muslim)

Muawiyah radhiyallohu ‘anhu berkata: Aku pernah mendengar Rasululloh shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْمؤَذِّنُوْنَ أَطْوَلُ النَّاسِ أَعْنَاقًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ

”Para muadzin adalah orang yang paling panjang lehernya pada hari kiamat”.

(HR. Muslim)

Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallohu ‘anhu mengabarkan dari Rasululloh shallallohu ‘alaihi wa sallam,

لاَ يَسْمَعُ مَدَى صَوْتِ الْمُؤَذِّنِ جِنٌّ وَلاَ إِنْسٌ وَلاَ شَيْءٌ إِلاَّ شَهِدَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

”Tidaklah jin dan manusia serta tidak ada sesuatu pun yang mendengar suara lantunan adzan dari seorang muadzin melainkan akan menjadi saksi kebaikan bagi si muadzin pada hari kiamat”. (HR. Bukhari no. 609)

*SAUDARAKU Muslim, INILAH KEUTAMAAN ADZAN*

Setiap hari, selama lima kali kaum muslimin mendengar seruan adzan yang berkumandang di masjid-masjid. Adzan ini memberitahukan telah masuknya waktu shalat agar manusia-manusia yang tengah sibuk dengan pekerjaannya istirahat sejenak memenuhi seruan Alloh ‘azza wa Jalla. Demikian pula, yang tengah terlelap tidur menjadi terbangun lantas berwudhu dan mengenakan pakaian terbaiknya untuk menunaikan shalat berjama’ah.

*PENGERTIAN ADZAN*

Adzan secara bahasa bermakna al i’lan yang berarti pengumuman atau pemberitahuan, sebagaimana firman Alloh ‘azza wa jalla

وَأَذَانٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الأكْبَرِ أَنَّ اللَّهَ بَرِيءٌ مِنَ الْمُشْرِكِينَ وَرَسُولُه

“Dan pengumuman dari Alloh dan Rasul-Nya kepada ummat manusia di hari haji akbar bahwa Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari kaum musyrikin ..”. (QS. At Taubah : 3)

Adapun secara syar’i adzan adalah pemberitahuan masuknya waktu shalat dengan lafazh-lafazh yang khusus. (Al Mughni, 2: 53, Kitabush Shalat, Bab Adzan. Dinukil dari Taisirul Allam , 78).

Ibnul Mulaqqin rahimahulloh berkata, “Para ulama’ menyebutkan 4 hikmah adzan :

(1) Menampakkan syi’ar Islam

(2) Menegakkan kalimat tauhid

(3) Pemberitahuan masuknya waktu shalat

(4) Seruan untuk melakukan shalat berjama’ah.”

*KEUTAMAAN ADZAN*

Salah satu tanda sempurnanya syari’at Islam ini adalah memberi dorongan kepada ummatnya untuk melaksanakan ibadah dengan menyebutkan keutamaan ibadah tersebut. Begitu pula adzan, banyak riwayat dari Rasululloh shallallohu ‘alaihi wa sallam yang menjelaskan tentang keutamaan adzan dan orang yang menyerukan adzan (muadzin).

Abu Hurairah radhiyallohu ‘anhu menceritakan bahwa Rasululloh shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلاَةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ وَلَهُ ضُرَاطٌ، حَتَّى لاَ يَسْمَعَ التَّأْذِيْنَ، فَإِذَا قَضَى النِّدَاءَ أَقْبَلَ حَتَّى إِذَا ثَوَّبَ بِالصَّلاَةِ أَدْبَر

”Apabila diserukan adzan untuk shalat, syaitan pergi berlalu dalam keadaan ia kentut hingga tidak mendengar adzan. Bila muadzin selesai mengumandangkan adzan, ia datang hingga ketika diserukan iqamat ia berlalu lagi ”. (HR. Bukhari no. 608 dan Muslim no. 1267)

Dari Abu Hurairah radhiyallohu ‘anhu juga, ia mengabarkan sabda Rasululloh shallallohu ‘alaihi wa sallam,

لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الْأَوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِِلَّا أَنْ يَسْتَهِمُوْا عَلَيْهِ لاَسْتَهَمُوْا

”Seandainya orang-orang mengetahui besarnya pahala yang didapatkan dalam adzan dan shaf pertama kemudian mereka tidak dapat memperolehnya kecuali dengan undian niscaya mereka rela berundi untuk mendapatkannya ”. (HR. Bukhari no. 615 dan Muslim no. 980)

Muawiyah radhiyallohu ‘anhu berkata: Aku pernah mendengar Rasululloh shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْمؤَذِّنُوْنَ أَطْوَلُ النَّاسِ أَعْنَاقًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ

”Para muadzin adalah orang yang paling panjang lehernya pada hari kiamat”. (HR. Muslim no. 850)

Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu ‘anhu mengabarkan dari Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam,

لاَ يَسْمَعُ مَدَى صَوْتِ الْمُؤَذِّنِ جِنٌّ وَلاَ إِنْسٌ وَلاَ شَيْءٌ إِلاَّ شَهِدَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

”Tidaklah jin dan manusia serta tidak ada sesuatu pun yang mendengar suara lantunan adzan dari seorang muadzin melainkan akan menjadi saksi kebaikan bagi si muadzin pada hari kiamat”. (HR. Bukhari no. 609)

Ibnu ’Umar radhiyallohu ‘anhu berkata, Rasululloh shallalohu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يُغْفَرُ لِلْمْؤَذِّنِ مُنْتَهَى أََذَانِهِ وَيَسْتَغْفِرُ لَهُ كُلُّ رَطْبٍ وَيَابِسٍ سَمِعَهُ

”Diampuni bagi muadzin pada akhir adzannya. Dan setiap yang basah atau pun yang kering yang mendengar adzannya akan memintakan ampun untuknya”. (HR. Ahmad 2: 136. hadits shahih)

Rasululloh shallallohu ‘alaihi wa sallam mendoakan para imam dan muadzin,

اللَّهُمَّ أَرْشِدِ الْأَئِمّةَ وَاغْفِرْ لِلَمْؤَذِّنِيْنَ

” *Ya Alloh berikan kelurusan bagi para imam dan ampunilah para muadzin”. (HR. Abu Dawud no. 517 dan At-Tirmidzi no. 207)*

*****

*Sebuah Kisah, Beginilah Azab Bagi Seseorang yang Menghina Adzan, Ustadz Adi Hidayat: Tampaklah Perubahan di Mulutnya*

Adzan merupakan sebuah panggilan dan isyarat bahwa telah masuk waktu sholat lima waktu.

Bagi seseorang yang mendengar suara adzan, dianjurkan untuk menjawabnya dan segera melaksanakan sholat.

Ketika adzan dikumandangkan, seseorang dianjurkan untuk menjawabnya sebagai bentuk dzikir.

Namun pada zaman dahulu terdapat kisah nyata seseorang yang selalu marah-marah luar biasa ketika mendengar adzan.

Kisah nyata tersebut sebagaimana diungkap oleh *Ustadz Prof. Dr.Adi Hidayat, Lc, MA* atau UAH.

Selain marah, orang tersebut juga mengeluarkan kalimat yang tidak pantas seperti bahasa hewan yang 'menggonggong' dan sebagainya untuk menghina adzan.

Lalu pada suatu ketika, penghina adzan tersebut meninggal dunia.

Meskipun memiliki akhlak yang buruk, namun ia tetap dikuburkan secara layak seperti halnya muslim lainnya.

Namun sesuatu yang mengejutkan terjadi ketika seorang penghina adzan itu dimasukkan ke liang lahat hingga orang-orang yang menguburkan sontak langsung terkejut.

"Suatu kali meninggal dia. Karena dia muslim, maka diperlakukanlah dengan perlakuan seperti halnya muslim yang lainnya.

teman-teman, ini nyata saya tidak mengarang cerita. Begitu dimasukkan ke liang lahatnya, dimasukkan, dibuka sebagian dari kafannya, dihadapkan ke arah kiblat tiba-tiba begitu sedikit kiri, langsung kaget pada loncat yang di bawah ke atas," ujar Ustadz Adi Hidayat.

Sebagaimana dilansir dengan artikel Berjudul *“Ustadz Adi Hidayat Ungkap Kisah Nyata Penghina Adzan Berubah Jadi Hewan, UAH: Langsung Kaget Pada Loncat”* , Ustadz Adi Hidayat mengatakan bahwa ketika sebagian kain kafannya dibuka, mulut penghina adzan tersebut berubah menjadi seperti moncong anjing.

"Tampaklah perubahan di mulutnya seperti moncong binatang (anjing) yang disebutkan tadi (saat menghina adzan). Seorang kemudian menguburnya, meninggalkan, dan kemudian sudah. Kisah itu sangat populer sekali," ungkap Ustadz Adi Hidayat, dikutip dari unggahan kanal YouTube Audio Dakwah pada 6 Mei 2018.

Ustadz Adi Hidayat mengatakan bahwa akhirnya kisah nyata tersebut menjadi populer dan banyak dikenal hingga sekarang untuk dijadikan pelajaran.

Peristiwa tersebut bisa terjadi karena Alloh mampu untuk menampakan tanda-tanda kebenaran dan kebesaran di alam semesta ini atau pada diri manusia sendiri, sampai mereka yakin bahwa semua yang berasal dari Alloh itu benar.

Itulah kisah nyata tentang seorang penghina adzan yang berubah jadi hewan sebagaimana disampaikan *Ustadz Prof. Dr. Adi Hidayat, Lc, MA* atau UAH. ***

*Ingatlah, carilah bekal sebelum ajalmu menghampiri*

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

SEMOGA BERMANFAAT, Barokallohu' fiikum.

Bekasi-Jawa Barat, 25 Februari 2022 M,

Alfaqir Ilalloh Azza Wa Jalla,

*Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy al-Bantani, S.Pd, M.Pd, I, M.MPd*

Seorang Hamba Yang Mengharap Ridho RabbNya

(Aktivis Pendidikan dan Kemanusiaan, Praktisi dan Pengamat PAUDNI/Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal, Aktivis Anti Pemurtadan dan Aliran Sesat, Aktivis dan Alumni 212)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image