Peran dan Dukungan Orang Tua Terhadap Anak yang Hobi Bermain Gim
Gaya Hidup | 2022-02-22 09:21:44Anak lelaki saya, hobi bermain gim sejak duduk di bangku SD. Kalau sudah pegang smartphone dan pasang headset, dia sudah langsung asyik di meja belajarnya. Bahkan, kalau saya panggil-panggil dia masih nggak bergeming. Asik dengan ponselnya. Bikin kesel pokoknya. Padahal waktu itu, jadwal ujian sudah dekat.
“Mau jadi apa kamu, main gim terus. Udah mau ujian loh,” suami saya meradang.
“Aku mau jadi Jess No Limit, Yah,” jawab Dimas, anak saya.
Suami saya yang nggak paham sama sekali tentang dunia gim, makin kesal.
Akhirnya suami menyita ponselnya dan berjanji akan menyerahkan kembali ponselnya setelah selesai ujian.
Ketakutan saya dan suami kalau anak saya akan kecanduan bermain gim, membuat kami harus melakukan pembatasan terhadapnya. Hal ini membuat anak saya protes.
Hingga suatu hari, saya membaca tentang gim online dan bagaimana kini gim online menjadi sebuah industri yang patut diperhitungkan kini dan menarik minat banyak orang. Kekhawatiran saya dan suami ternyata berlebihan.
Kini, gim online bahkan menjadi salah satu cabang olahraga yang disebut sebagai eSport, dan dipertandingkan.
Saya kemudian mencari tahu lebih lanjut mengenai gim online, apa dampak positif dan negatifnya terhadap belajar anak, siapa Jess No Limit yang jadi idola anak saya dan bagaimana prospek gim online di masa depan dan sebagainya.
Setelah baca tentang profil Jess No Limit, nggak heran sih kalau anak saya mengidolakan dia. Dia adalah profil anak muda yang sukses di dunia game online dan youtube.
Tobias Justin, atau yang dikenal dengan nama beken Jess No Limit adalah seorang YouTuber dan seleb internet asli Indonesia. Jess No Limit merupakan channel YouTube utama Justin dengan jumlah pengikut subscriber terbanyak ketiga di Indonesia. Wah, keren ya.
Jess mulai bermain permainan daring sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Sama persis seperti anak saya. Bedanya, Jess harus membeli paket untuk bermain selama sepuluh jam ketika bermain di warnet, sedangkan anak saya biasanya diundang ke rumah temannya yang sudah memasang wifi dan bermain di sana. Setelah lulus SD dan di rumah ada wifi, anak saya lebih sering mabar secara online bersama teman-teman SMP nya.
Lalu, Jess berhasil menjuarai turnamen dalam permainan daring yang bernama Mobile Legends dengan menduduki peringkat kedua dari seluruh dunia di musim keempat, serta menempati posisi pertama untuk musim keenam.
Melihat prestasi Jess No Limit, nggak heran kalau anak saya bercita-cita ingin seperti dia. Apalagi sejak kecil, anak saya memang sudah dekat dengan dunia IT. Dulu, ia sering membantu saya ketika laptop saya bermasalah. Entah diapain, yang pasti laptop saya pasti jadi bener lagi deh.
Akhirnya saya berdiskusi dengan suami mengenai hobi anak saya ini, apakah akan tetap dilarang atau didukung saja. Setelah berdiskusi dan mempertimbangkan beberapa hal, akhirnya kami memilih untuk mendukung dan mengarahkan dia agar bisa bermain gim dengan penuh tanggung jawab.
Saya juga menyampaikan kepada suami bahwa menjadi gamers juga punya masa depan yang cerah. Yang penting, selama masih positif dan tidak mengganggu aktivitasnya, pasti akan selalu saya support.
LEAD by IndiHome
Seiring dengan perkembangan teknologi belakangan ini, serta meningkatnya minat masyarakat terhadap game online membuat IndiHome akhirnya meluncurkan program Limitless ESport Academy (LEAD) pada September tahun lalu.
LEAD by IndiHome ini merupakan pusat pelatihan sekaligus pengembangan calon atlet eSport Indonesia. Di akademi ini para peserta musti berusia minimal 16 tahun akan diarahkan dan dibina tidak hanya menjadi player, tetapi juga bagaimana menjadi tim.
Dengan berlatih tanpa batas, para akademia dididik agar menjadi atlet yang bermain dengan mental sportif. Tentu hal ini sangat menarik, bagi anak-anak yang selalu butuh tantangan.
IndiHome berkomitmen menghadirkan semangat dan cara pandang baru tentang gamer. Menurutnya, gamer bukan hanya sebatas hobi, tapi bisa menjadi sebuah profesi yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.
LEAD by IndiHome merupakan akademi eSport dengan konsep athlete enablement, yaitu memberdayakan dan melatih gamer yang semula bermain game sebatas hobi tetapi menjadi professional player bermental atlet.
Pasalnya tidak semua pro player merupakan atlet eSport, namun atlet eSport sudah pasti seorang pro player.
Ini nih yang anak saya butuhkan. Dia tidak hanya bisa diarahkan untuk sekadar melakukan hobi tetapi bisa diarahkan untuk menjadi seorang pro player.
Telkom melalui Lead by IndiHome memfasilitasi kaum milenial dan anak-anak jaman now yang hobi bermain gim agar memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri dan menjadi profesional player di bidangnya di masa mendatang.
Sebagai orang tua, tentu saja kita tidak bisa melarang atau menghindarkan anak dari bermain gim, tetapi kita bisa mengarahkannya kepada lingkungan yang mendukungnya ke arah pengembangan diri agar nantinya anak bisa menjadi pro player atau atlet eSport yang bisa diandalkan di masa depan.
Tetap dampingi anak dan penuhi hak nya dengan penuh cinta dan kasih sayang.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.