SEO Off Page Adalah, Ini Pengertian dan Contohnya
Bisnis | 2022-02-21 05:42:59Pengelola website tentu sudah mengenal dengan baik istilah SEO atau search engine optimization. Dalam mengoptimasi website, ada 2 cara yang biasa dilakukan yaitu SEO On Page dan SEO Off page.
Optimasi SEO atau Search Engine Optimization adalah cara yang digunakan untuk mengoptimalkan website. Lebih spesifiknya untuk menaikkan peringkat suatu kata kunci agar berada di posisi halaman pertama.
Mengapa harus di halaman pertama? Sederhananya jika kata kunci berada di halaman pertama maka memungkinkan halaman website tersebut mudah di temukan oleh seseorang yang mencari informasi di google, sehingga akan meningkatkan jumlah pengunjung website.
Jika website tersebut adalah website landing page bisnis, maka dengan banyaknya pengunjung maka akan meningkatkan konversi penjualan.
Dan pada bahasan kali ini kita akan mengulas lebih dalam tentang apa itu SEO off page dan cara kerjanya.
Jika SEO On Page lebih berfokus dari dalam website seperti artikel, theme wordpress yang ringan, kecepatan website dan internal link maka SEO Off Page adalah teknik optimasi yang lebih berfokus pada sisi luar website atau eksternal.
Contoh SEO Off Page
Teknik optimasi SEO Off Page tidak hanya mengenai link building (backlink) saja, ada banyak faktor yang dapat membantu mengoptimalkan optimasi website. Intinya, seluruh faktor yang berasal dari luar website yang dapat mendukung perkembangan kualitas serta optimasi website maka bisa dikategorikan sebagi SEO Off Page.
Berikut adalah beberapa contoh SEO Off Page yang bisa dilakukan:
1. Backlink
Hal yang paling umum dilakukan dalam SEO Off Page adalah dengan melakukan link building atau backlink.
Backlink adalah sebuah tautan situs yang di dalamnya terdapat link yang akan mengarah ke situs lain.
Bisa dikatakan backlink adalah sebuat vote atau rujukan dari sebuah situs ke situs lainnya. Jika situs yang memberi vote memiliki otoritas yang bagus, maka situs yang di beri backlink akan mendapatkan nilai lebih di mata search engine.
Jadi, semakin bagus otoritas website yang memberi backlink, maka kualitas backlink tersebut semakin bagus.
Namun dalam pemberian backlink tersebut harus ada yang namanya relevansi. Contohnya dalam artikel ini yang membahas tentang SEO Off Page memberi backlink ke situs jasa backlink maka bisa di katakan antara bahasan artikel pemberi backlink dengan situs yang di backlink masih dalam satu bahasan dan relevan.
Namun jika artikel ini memberi backlink ke situs yang membahas tentang resep masakan maka maka backlink menjadi tidak relevan dan bisa di anggap sebagai spam oleh google.
2. GMB (Google My Business)
Salah satu fitur google yang dapat dipakai secara gratis adalah GMB atau Google My Business.
Dengan adanya GMB, pelanggan akan menjadi lebih gampang menemukan sebuah perusahaan jika brand perusahaan tersebut di daftarkan di GMB.
Dengan mencantumkan link website di dalam GMB, maka hal ini akan membantu perkembangan website karena memungkinkan mendapatkan pengunjung yang berasal dari GMB.
BACA JUGA: Apa itu press release dan manfaatnya untuk optimasi website
Kesimpulan
SEO Off Page penting dilakukan dalam mengoptimasi website agar mendapatkan peringkat lebih baik di search engine. Namun, dalam optimasinya haruslah seimbang antara SEO Off Page dan On Page. Keduanya sudahlah menjadi sebuah kesatuan yang harus di lakukan bersama-sama.
Optimasi SEO bukanlah hal yang bisa dilakukan dengan mudah dengan hasil yang cepat. Harus ada kesabaran dan usaha lebih dalam menjalankannya. Terlebih algoritma google yang terus berkembang.
Pemilik website harus selalu mengikuti perkembangan algoritma google agar bisa mengikuti cara optimasi terbaru sesuai dengan kaidah google. Jika kesulitan maka bisa menggunakan jasa SEO yang mungkin akan membantu proses optimasi dengan lebih baik dan benar.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.