Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Deswita Salsabila

Peran Asam Folat Bagi Ibu Hamil untuk Perkembangan Sistem Saraf Otak pada Janin

Info Sehat | 2025-06-02 15:36:10
Sumber: Alodokter

Asam folat atau vitamin B9 merupakan nutrisi esensial kompleks yang sering disebut sebagai superhero bagi ibu hamil. Nutrisi asam folat diperlukan untuk pembentukan sel- sel baru dalam perkembangan janin, terutama pembentukan sistem saraf. Selain itu, asam folat juga berfungsi untuk mencegah terjadinya cacat tabung saraf (Neural Tube Defects/ NTDs), seperti spina bifida dan anensefalus yang dapat terjadi jika tabung saraf tidak menutup dengan baik. Cacat tersebut dapat terjadi pada masa awal kehamilan, bahkan sebelum seseorang wanita menyadari kehamilannya (Kemenkes RI, 2018). Ibu hamil disarankan untuk rutin mengonsumsi 30-50 mg zat besi dan 0,4 mg asam folat selama masa kehamilan (WHO, 2023).

Asam folat mempunyai mekanisme utama, yaitu sintesis DNA dan RNA. Dalam proses sintesis tersebut, terdapat proses sintesis purin dan pirimidin yang menjadi komponen dasar. Pada masa kehamilan, pembelahan sel berlangsung sangat cepat, sehingga kebutuhan DNA dan RNA meningkat. Selama kehamilan, volume darah meningkat sehingga menyebabkan kebutuhan sel darah merah meningkat. Oleh karena itu, asam folat memiliki fungsi dan peran dalam proses produksi sel darah merah dan mencegah ibu hamil mengalami anemia megaloblastik yang dapat meningkatkan risiko kehamilan, seperti persalinan prematur dan berat badan lahir rendah (Kemenkes RI, 2020). Asam folat mendukung perkembangan otak janin dan perkembangan sumsum tulang belakang. Kekurangan asam folat dikaitkan dengan depresi, sehingga perlu dipastikan ibu hamil mendapatkan asupan asam folat yang cukup agar suasana hati selama kehamilan terkontrol dengan baik (Bhatia et al., 2022)

Untuk mendapatkan asam folat yang cukup, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan yang tinggi akan kandungan asam folat, seperti sayuran hijau sawi, bayam, kacang- kacangan, ikan lele, buah-buahan, dan suplemen asam folat, terutama sebelum dan selama trimester pertama kehamilan (WHO, 2020). Kesehatan masyarakat dapat bekontribusi dalam program pemberian asam folat. Hal itu didukung dengan urgensi yaitu, pencegahan cacat lahir,kesehatan ibu dan anak, kesadaran dan edukasi, dan pengurangan beban ekonomi. Dalam konteks dan perspektif kesehatan masyarakat yang lebih mengedepankan preventif atau pencegahan, program pemberian asam folat ini memiliki dampak signifikan, yaitu pengurangan angka kecacatan lahir, disabilitas, dan pengurangan biaya perawatan kesehatan jangka panjang yang pada akhirnya juga akan meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas masyarakat (Kemenkes RI, 2019).

Referensi:

World Health Organization (WHO). (2023). Guidelines on Daily Iron and Folic Acid Supplementation in Pregnancy. Geneva: WHO.

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Panduan Suplementasi Zat Besi dan Asam Folat untuk Ibu Hamil. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan RI. (2020). Pedoman Pencegahan dan Penanganan Cacat Tabung Saraf pada Bayi Baru Lahir. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image