Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image zahra maulida

Agama Demi Kepentingan Pribadi

Sastra | 2025-05-30 08:42:59
Dokumentasi Pribadi

Dalam novel Midah, Si Manis Bergigi Emas karya Pramledya Ananta Toer, terdapat satu tokoh bernama Haji Abdul, ayah Midah, dikenal sebagai orang yang sangat taat dan fanatik dalam beragama. Ia bahkan tidak memperbolehkan musik selain yang dibawakan oleh Umi Kultsum. Sikap fanatiknya ini membuatnya kaku, terutama dalam memilih jodoh untuk anaknya. Ia ingin Midah menikah dengan laki-laki yang dipilihnya, yaitu Haji Terbus, yang dianggapnya paham agama dan kaya, tanpa mempertimbangkan perasaan Midah.

Setelah menikah, Midah tidak bahagia karena tidak mencintai suaminya. Haji Terbus memiliki banyak istri dan memperlakukan perempuan dengan cara patriarkal yang mengekang. Ketika Midah hamil dan memutuskan untuk pergi dari rumah suaminya, Haji Terbus tidak mencarinya dan tidak merasa kehilangan apa pun. Ia bahkan tidak khawatir tentang Midah yang pergi dalam keadaan mengandung anaknya.

Ini menunjukkan bahwa Haji Terbus menggunakan agama hanya sebagai formalitas untuk kepentingan pribadi, bukan untuk mempraktikkan nilai-nilai agama yang sebenarnya. Fanatisme dapat membuat kita lupa akan nilai kemanusiaan, dan agama seharusnya menjadi cahaya yang menerangi, bukan penjara yang mengekang. Tidak ada agama yang mengajarkan perilaku buruk terhadap orang lain, termasuk keluarga.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image