Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sukma Ramadhani

Menanti Kelahiran. A.A. Navis: Potret Luka yang Tak Pernah Diteriakkan

Sastra | 2025-05-22 13:21:01
Picture from Pinterest

Menanti Kelahiran: Di Mana Peran Suami Saat Istri Berjuang Sendiri?

Cerpen A.A. Navis "Menanti Lahir". Menyajikan kisah yang sederhana, Kegelisahan atas hubungan rumah tangga, ketidakadilan sosial, dan tekanan mental seorang perempuan menjadi tema utama yang mendasari kisah Lena, seorang perempuan hamil yang khawatir akan persalinan nya.

Selama masa kehamilannya, karakter Lena terlihat menjadi lebih sensitif. Ia mulai meragukan kedudukan dan kehadiran Haris dalam hidupnya karena merasa terasing darinya. Karena rasa cemasnya itu, Lena menjadi mudah gelisah, mudah tersinggung, dan mudah curiga.

Namun menjelang kelahiran anaknya, ada titik balik dalam perasaannya, ia berkata:

“Waktu itu ia benar-benar merasakan Haris adalah suaminya yang ideal, seperti yang diharapkannya dulu... Padahal selama ini ia begitu benci, muak, hingga ia menjadi cerewet dan suka marah-marah bila ada suaminya di rumah.”

A.A. Navis secara akurat menggambarkan keraguan Lena. Fokus cerita ini adalah perubahan psikologis yang sering kali tidak disadari yang terjadi selama kehamilan. Meskipun memiliki tanggung jawab sebagai seorang istri dan calon ibu. Lena seperti sedang berjuang sendirian.

Masalah baru muncul ketika Lena akhirnya memutuskan untuk mempekerjakan seorang pembantu rumah tangga untuk meringankan beban kerjanya. Karena khawatir akan dampak stres yang dialaminya terhadap anak yang belum lahir, ia merasa terpaksa menerima pembantu yang berpenampilan jorok dan berperilaku tidak baik.

Namun apa yang ia yakini sebagai solusi justru berakhir menjadi malapetaka. Ketika diketahui bahwa pembantu itu ternyata seorang penipu, Lena yang sangat terkejut saat identitas aslinya terbongkar, saat itu juga Lena langsung merasakan kontraksi dan harus melahirkan dalam keadaan darurat.

Ketimpangan Sosial yang Tersirat:

Melalui penerimaan Lena terhadap karakter pembantu tersebut, A.A. Navis diam-diam memperkenalkan kritik sosial. Lena berada di bawah tekanan, sehingga pembantu tersebut diterima meskipun penampilannya tidak terawat dan kasar. Namun ketika ternyata pembantu tersebut seorang penipu, Lena sangat terkejut hingga ia melahirkan terlalu cepat. Kejadian ini menjadi contoh bagaimana orang-orang yang rentan dapat terdampak oleh ketidaksetaraan sosial ekonomi dan kurangnya kepercayaan.

Refleksi dan Relevansi:

Cerpen "Menanti Lahir" karya A.A. Navis, terasa sangat relevan hingga saat ini, cerpen ini berhasil menangkap kecemasan perempuan terhadap peran domestik, kebutuhan emosional yang sering kali terabaikan. Karya ini menjadi cermin bagi pembaca untuk memahami dan menghayati dinamika kehidupan yang kerap kali tersembunyi di balik kehidupan sehari-hari.

Cerpen ini lebih dari sekadar seorang ibu yang menunggu kelahiran anaknya. Cerita ini juga tentang seorang wanita yang mencoba hidup dalam menghadapi kesepian, ketidakadilan, dan ketidakpastian. Penggambaran yang benar-benar manusiawi, dan jujur.

Daftar Pustaka

A.A., Navis (2005). Menanti Kelahiran. Dalam A. A. Navis, Robohnya Surau Kami Jakarta: Balai Pustaka.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image