Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Luthfi Ibrahim

Perempuan Bergerak

Dunia sastra | 2025-05-21 00:11:57
Kehilangan

Novel Kehilangan Mestika, yang mengisahkan perjuangan seorang perempuan dalam meningkatkan taraf pendidikan kaumnya, menjadi representasi semangat zaman yang mulai menyadari bahwa kemajuan suatu bangsa tak dapat diraih tanpa melibatkan partisipasi aktif dan intelektual dari separuh populasinya. Pendidikan bagi perempuan dalam "Kehilangan Mestika" bukan hanya dipandang sebagai hak individu, melainkan juga sebagai kunci untuk membuka potensi diri, melepaskan diri dari keterbatasan peran tradisional, dan berkontribusi secara signifikan dalam ranah sosial dan kemasyarakatan.

Di tengah lanskap sosial Indonesia pada tahun 1935, di mana suara perempuan seringkali teredam oleh kuatnya tradisi dan kungkungan patriarki, hadir sebuah narasi yang berani menyuarakan pentingnya pendidikan bagi kaum hawa. Roman "Kehilangan Mestika", yang diterbitkan oleh Balai Pustaka, bukan sekadar kisah fiksi, melainkan juga cerminan pergolakan zaman dan kerinduan akan emansipasi perempuan melalui gerbang pendidikan.

Beberapa nilai pejuangan perempuan yang terdapat di dalamnya, seperti;1.Perjuangan untuk pendidikan perempuan, yang dianggap sebagai kunci kemajuan bagi perempuan dan bangsa.2.Penolakan terhadap adat pingitan yang mengekang kebebasan perempuan dan membatasi gerak mereka.

3 Kebebasan dalam memilih pekerjaan dan mencari nafkah, yang menunjukkan bahwa perempuan dapat memiliki karier dan mandiri secara finansial. 4. Kesadaran diri dan keberanian melawan ketidakadilan, yang menunjukkan bahwa perempuan dapat menentukan nasibnya sendiri dan memperjuangkan hak-haknya.

Novel ini berfungsi sebagai kritik sosial terhadap ideologi patriarki yang menempatkan perempuan dalam posisi subordinat. Melalui perjuangan Hamidah, novel ini menunjukkan bahwa perempuan memiliki kekuatan, potensi, dan hak yang sama dengan laki-laki untuk menentukan nasibnya sendiri dan berkontribusi pada masyarakat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image