Pengaruh Perubahan Budaya terhadap Kepribadian Hidjo: Materialisme Kultural
Sastra | 2025-05-18 08:43:44Novel Student Hidjo karya Mas Marco Kartodikromo, yang terbit tahun 1919, bercerita tentang Hidjo, pemuda Jawa yang sekolah di Belanda pada masa kolonial. Menggunakan teori materialisme kultural Peter Barry, mengatakan bahwa kondisi material seperti ekonomi dan kekuasaan membentuk budaya seseorang, artikel ini membahas perubahan budaya yang dialami Hidjo.
Perubahan ini terjadi karena ia terpengaruh lingkungan kolonial, tapi tetap merasa terikat pada budaya Jawa.
Hidjo berubah karena pendidikan Barat yang ia dapat di Belanda. Sekolah ini, yang didukung keluarganya untuk naik status sosial, membuat Hidjo meniru gaya Belanda, seperti pakaian, cara bicara, dan pemikiran. Ia juga mulai percaya pada kisah cinta yang berbeda dari budaya Jawa yang melihat pernikahan sebagai cara memperkuat status keluarga. Menurut Barry, perubahan ini bukan cuma keinginan Hidjo, tapi karena tekanan lingkungan kolonial yang menjadikan budaya Barat sebagai simbol status dan kekuasaan.Meskipun begitu, Hidjo tidak memiliki pendirian terhadap identitasnya.
Ia ingin seperti orang Belanda, tapi tetap merasa asing dan rindu budaya Jawa. Ini terlihat saat ia suka dengan gadis Belanda, tapi akhirnya memilih Raden Ajeng Biroe, gadis Jawa. Dalam buku Peter Barry, kebingungan ini muncul karena kondisi material: pendidikan Barat memberi Hidjo ide-ide baru, tapi keluarga dan budaya Jawa menahannya untuk tetap setia pada akarnya. Jadi, perubahan budaya Hidjo menunjukkan bagaimana ia berusaha menyeimbangkan tekanan dunia kolonial dengan identitas Jawanya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
