Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ika Juita Sembiring

Generasi Dihantui Pengangguran Massal, Islam Beri Solusi Tuntas

Politik | 2025-05-16 06:43:56
Ilustrasi: Pencari Kerja. Sumber: iStock.

Berdasarkan data dari IMF, Indonesia memiliki persentase Tingkat pengangguran tertinggi per April 2024 dibandingkan enam negara yang tergabung dalam ASEAN. Indonesia tercatat memiliki Tingkat pengangguran mencapai 5,2 persen per April 2024. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, angka pengangguran itu hanya turun 0,1 persen dari 5,3 persen pada 2023.

Tentu saja ini bukan prestasi yang membanggakan sebagai negara dengan tingkat pengangguran tertinggi. Ini adalah Gambaran kegagalan sistem pada hari ini dalam menjaga rakyatnya. Gagal dalam memberi jaminan penghidupan yang layak.

Angkatan tenaga kerja yang masih produktif sangat sulit mencari pekerjaan pada hari ini. Ketersediaan lapangan kerja dengan jumlah pelamar sangat jauh sekali. Kesenjangan semakin memperburuk situasi. Bukan karena karena para pelamar tidak memenuhi spesifikasi, tetapi kenyataan di lapangan memang lapangan pekerjaan yang diperebutkan memanglah tidak mencukupi.

Akibat Penerapan Kapitalisme

Dalam sistem kapitalis sekuler, peran negara hanyalah sebagai regulator. Dimana peran ini dibatasi hanya pada pembuatan aturan/ regulasi terhadap hal-hal tertentu. Dalam hal penyediaan lapangan kerja tentu yang berkaitan dengan ekonomi. Sejatinya regulasi ekonomi bertujuan untuk menciptakan persaingan yang sehat dan menghadirkan kondisi sejahtera bagi seluruh rakyatnya.

Namun dalam sistem kapitalisme, tidak akan memberi manfaat secara cuma-cuma bagi rakyatnya. Tetapi akan berpihak pada mereka yang mendatangkan manfaat (begitupun pada negara). Menyediakan lapangan pekerjaan yang seharusnya menjadi tanggungjawab negara, malah menyerahkan pada pihak swasta/ korporasi. Dimana pihak swasta/korporasi akan memberi kontribusi dengan tendensi keuntungan pribadi.

Kran investasi dibuka selebar-lebarnya, sehingga para investor bebas membuka usaha di negeri ini. Tanpa mempertimbangkan maslahat bagi rakyat negeri ini, yang penting mereka untung. Negara pun menyerahkan pengelolaan Sumber Daya Alam, sehingga terjadi eksploitasi sumber daya alam. Efek kerusakannya lagi-lagi rakyat yang merasakan.

Belum lagi dibukanya perdagangan bebas yang sangat memungkinkan masuknya dengan mudah orang-orang luar negeri untuk bekerja di negeri ini. Negara ini tidak kekurangan tenaga kerja produktif yang kompeten. Namun rusaknya sistem yang ada membuat mereka tidak pernah mendapat kesempatan untuk berkarya. Sehingga demi mendapat upah yang sedikit pun mereka rela menukar kompetensinya dengan pekerjaan yang ada.

Sedangkan yang lulusan sarjana juga turun kelas, bergeser mencari pekerjaan informal seperti berdagang atau buka usaha kecil dan menengah (UMKM) karena lapangan pekerjaan di sektor formal semakin minim.

Jaminan Pekerjaan Dalam Sistem Islam

Dalam islam, negara adalah raa’in (pengurus rakyat). Sehingga, dalam penerapan sistem Islam, negara tidak akan berlepas tangan, dia akan menjamin kesejahteraan rakyatnya. Salah satunya adalah membuka lapangan kerja sebagai upaya memfasilitasi kewajiban warga negara dalam pemenuhan nafkah.

Sistem ekonomi Islam mampu membuka lapangan kerja bagi rakyat secara memadai. Negara didorong melakukan pengelolaan SDA secara mandiri dan haram diserahkan kepada swasta apalagi asing. Sehingga, negara akan mampu membuka lapangan pekerjaan dari sektor industri dalam jumlah besar.

Regulasi yang ditetapkan dalam negara islam tentu saja bersumber dari hukum syara'. Regulasi ini apabila diterapkan akan melahirkan pergerakan ekonomi yang produktif. Aturan-aturan dalam syariat islam semisal larangan ghasab dalam praktik ekonomi. Yaitu larangan mengambil harta yang bukan miliknya dengan cara apapun.

Ada juga aturan terkait pengelolaan dari hulu sampai hilir kegiatan ekonomi. Yang kesemuanya akan mengedepankan prinsip kemaslahatan bagi umat. Dalam negara Islam kekuatan ekonomi negara bukan dari investasi ribawi. Justru investasi ribawi ini yang akan membawa pada kehancuran.

Demikian sungguh kebaikan sistem Islam ini hanya akan terlihat dan dirasakan oleh umat jika diterapkan dalam sebuah institusi negara. Jika tidak, syariat ini hanya akan tertinggal sebagai ayat yang dikumandangkan di dalam bilik-bilik masjid. Tidak menjelma sebagai sebuah sistem kehidupan yang paripurna. Wallahu’alam bi shawab

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image