Antara Memberikan Pelukan Hangat atau Tetap Mengejar Mimpi
Parenting | 2025-05-15 23:33:14
Di zaman sekarang ini, sebagai seorang ibu banyak mengalami keresahan antara tetap mendampingi anak atau terus mengejar karir. Keduanya menjadi hal yang sangat penting untuk seorang ibu karena keduanya berjalan bersamaan untuk masa depan anak. Namun, banyak pengaruh yang terjadi ketika semua tidak berjalan dengan semestinya yang dapat mempengaruhi pertumbuhan seorang anak. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang seorang anak terhadap ibu yang bekerja:
Lingkungan kerja
Lingkungan tempat kerja seorang ibu yang tidak mendukung dapat mempengaruhi sikap ibu ketika ia berhadapan dengan anaknya. Berbagai tekanan dan lingkungan sekitar yang menganggap remeh karena ibu yang bekerja yang dianggap mengesampingkan perhatian terhadap anak.
Keadaan rumah yang kurang nyaman
Kesibukan ibu yang bekerja membuat keadaan rumah semakin tidak terurus dan dapat mempengaruhi suasana rumah yang tidak kondusif. Anaklah yang akan menjadi korban pelampiasan seorang ibu karena ibu merasa tidak bisa menghandle semua pekerjaan. Makan seadanya dan anakpun tidak sempat terurus oleh sang ibu.
Kurang komunikasi dengan anak
Kurang waktu berinteraksi dengan anak karena sebagian waktunya sudah dihabiskan ditempat kerja membuat seorang ibu tidak mengetahui apa saja yang sudah anak lakukan pada hari itu, kemampuan apa yang sudah dicapai oleh sang anak pada sampai saat ini karena perhatian ibu sudah banyak tercuri di tempat kerja.
Dari beberapa faktor diatas, keresahan yang dirasakan seorang ibu memilih antara mendampingi anak atau terus mengejar mimpi memang sangatlah berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Kalau tidak segera diperbaiki maka semua akan berantakan. Berikut upaya mencegah untuk anak tetap tumbuh dengan baik dengan keadaan ibu yang bekerja:
Memberikan pengertian dan meyakinkan kepada anak
Memberikan penjelasan kepada anak bahwa ini adalah cita-cita seorang ibu untuk menjadi seorang wanita karir dan ibu yang bekerja adalah mengusahakan untuk masa depan yang cerah bagi seorang anak, dan meyakinkan bahwa ini semua bisa berjalan bersamaan dengan baik asal ibu dan anak bisa saling mengerti.
Menciptakan suasana kerja yang baik
Suasana kerja memanglah tidak selalu baik, tapi sebagai seorang ibu yang memiliki tekad berusaha untuk menciptakan suasana kerja yang baik dan mampu membuktikan bahwa ia mampu melakukannya dengan baik walaupun dibawah tekanan dari atasan maupun dari lingkungan sekitar. Dan harus tetap memotivasi diri bahwa ini adalah apa yang selama ini dicita-citakan seorang ibu dan untuk masa depan anaknya kelak.
Memperbaiki keadaan rumah
Mengajak anak untuk bekerja sama memperbaiki keadaan rumah adalah salah satu cara untuk mempererat kedekatan ibu dan seorang anak, mulailah dengan memperbaiki yang mudah dahulu sampai semuanya bisa terselesaikan.
Memberikan perhatian yang lebih intens
Sebagai ibu yang bekerja harus tetap meluangkan waktunya untuk seorang anak agar anak tidak merasa kehilangan sosok seorang ibu. Menyempatkan waktu libur atau weekend untuk menghabiskan waktu dengan anak, dan menyempatkan di setiap selesai bekerja untuk mengajak komunikasi dengan anak walaupun hanya bertanya bagaimana keadaannya hari ini? Apa saja yang dia lakukan hari ini?
Demikian berbagai faktor dan upaya untuk seorang anak tetap tumbuh dengan baik walaupun ibu yang sedang bekerja. Sejatinya, ibu tetaplah ingin terus mendampingi anak apapun situasinya tetapi ibu juga memiliki masa depan yang ia cita-citakan dan untuk masa depan yang cerah untuk anak-anaknya. Semua tergantung pada pilihan masing-masing ibu dan disesuaikan dengan kemampuan, apakah ibu tetap bekerja atau memberikan pelukan hangat untuk anaknya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
