Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Supadilah

Bermain Game Berpenghasilan Menjanjikan, Orang Tua Perlu Mendukung

Teknologi | Saturday, 19 Feb 2022, 21:22 WIB
ilustrasi anak bermain game (sumber foto: pexel)

Nama aslinya Muhammad Ikhsan. Setelah bergabung sebagai atlet eSport professional, dia lebih dikenal dengan nama RRQ Lemon. Dalam podcast Deddy Corbuzier, dia mengaku mendapatkan Rp. 11,5 miliar hanya dari game saja. Angka segitu bukan sedikit, lho Ayah Bunda. Saat itu saya sedang menyimak dengan serius langsung terbayang gaji saya. Hehe

Katanya, nggak semua anak jago di akademik. Bisa jadi passion mereka di dunia konten creator. Nah, orang tua harus mendukung anaknya. Wajar kalau orang tua bilang agar anaknya jangan maen game melulu. Tapi itu hanya dulu.

Sekarang, bermain game bukan sekadar hiburan tapi bisa juga menghasilkan. Atlet eSport bisa mendapatkan penghasilan dari turnamen, ada kontrak, dan gaji seperti atlet-atlet lainnya.

Apakah Ayah Bunda juga sempat menyimak podcast itu?

Ayah Bunda, zaman now, kemajuan teknologi tidak bisa dihindari. Kita hanya harus bisa beradaptasi. Sama halnya game online, mungkin kita melarang anak untuk maen game online. Mungkin di depan kita anak tidak main game, tapi di belakang kita siapa yang tahu?

Nah, daripada pada akhirnya anak-anak sembunyi-sembunyi lebih baik diarahkan saja. Didiklah anakmu sesuai zamannya. Begitu kata Ali bin Abi Thalib.

Saat ini profesi gamers tidak bisa dipandang sebelah mata. Seiring perkembangan teknologi profesi pun bermacam-macam. Saat ini muncul banyak content creator dengan berbagai platform seperti Youtube, podcast, Spotify, dan lainnya.

Mungkin Ayah Bunda pernah mendengar kemampuan abad 21 yang merupakan serangkaian soft skills yang hadir untuk menjawab tantangan yang ada di abad tersebut. Beberapa skill di dalamnya adalah beradaptasi dengan kemajuan teknologi, digitalisasi, dan ekonomi kreatif.

Beberapa hal di atas berkembang pesat di masa depan.

Perubahan pasti terjadi. Misalnya dalam hal pekerjaan. Kalau dulu anak-anak ditanya tentang cita-citanya akan menjawab menjadi dokter, pegawai negeri, ilmuwan, dan lainnya. Sekarang banyak jawabannya bukan itu saja. Anak-anak sekarang ini yang bercita-cita jadi content creator, Youtuber, pegiat animasi, sukses di dunia film, dan lainnya.

Teknologi membawa dampak positif dengan hadirnya lapangan pekerjaan baru di dunia digital. Salah satunya menjadi atlet eSport. Game online pun kalau ditekuni bisa memberikan prospek yang cerah. Seperti RRQ Lemon itulah. Gamers yang mampu membuktikan bahwa lewat game bisa mendapatkan penghasilan yang meyakinkan.

Salah satu contohnya adalah saat gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON XX) Papua 2020 lalu. Pada ajang olahraga empat tahunan itu bahkan eSport menjadi salah satu cabang olah raga yang dipertandingkan secara eksibisi. Saat itu terdapat tiga cabang pertandingan yaitu eFootball PES 2021, Mobile Legends, dan Free Fire. Finalis yang diberangkatkan ke Papua akan mendapatkan total hadiah Rp. 200 juta. Wah, lumayan juga ya Ayah Bunda

Orang tua harus care dengan minat anaknya. Kalau anak minat dengan game, baiknya kita fasilitasi. Hobi kalau diseriusi akan sukses dan menghasilkan.

Ada baiknya orang tua mendorong anak untuk lebih fokus dalam bermain game-nya. Untuk apa? Supaya semakin terlatih tentunya.

Support Orang Tua

Biasanya orang tua khawatir kalau anaknya akan kecanduan bermain game online. Padahal, yang terpenting adalah manajemen waktunya. Maka dalam mendorong anak sukses dengan minatnya, termasuk main game, orang tua memberikan dukungan.

Caranya bagaimana? Supaya lebih serius dan fokus ada baiknya Ayah Bunda mengikutkan Anandanya di LEAD (Limitless Esport Academy). Akademi eSport LEAD by IndiHome adalah akademi yang memberikan kesempatan bagi masyarakat Indonesia menjadi atlet eSport profesional yang akan berkiprah di kancah nasional bahkan internasional.

LEAD yang diluncurkan oleh IndiHome yang bakal menjadikan seorang gamer (player) menjadi professional player (pro-player) yang bermental atlet. Dengan konsep athlete enablement, LEAD by IndiHome memberdayakan seorang gamer (player) yang semula bermain game sebatas hobi menjadi professional player (pro player) yang bermental atlet. Dengan dukungan internet cepat IndiHome, atlet eSport dapat merasakan pengalaman Berlatih Tanpa Batas.

LEAD by IndiHome Graduation: Ceremony & Fun Tournament (Sumber: tangkapan layar YouTube IndiHome)

Dimulai sejak September 2021, saat ini akademi eSport LEAD by IndiHome memasuki fase puncak inagurasi. Dari rangkaian fase kualifikasi dan pembinaan dari para mentor profesional, IndiHome resmi mengumumkan 14 akademia yang lulus sebagai atlet eSport Indonesia di Inagurasi LEAD by IndiHome.

Para akademia nanti akan mengikuti berbagai turnamen eSport tingkat Asia Tenggara, salah satunya adalah Wild Rift Champion SEA (WCS). Di kompetisi bergengsi tersebut, perwakilan akademia LEAD by IndiHome berhasil masuk di enam besar di Indonesia.

Adapun para akademia yang lolos sebagai atlet eSport binaan LEAD by IndiHome adalah Henry Nathaniel Reynard, Harry Nathanael Rainier, Muhammad Sholeh Salamudin Putra Pratama, Dewa Fabian, Michael Daniel Tabaraka, Tedy Prihanto, Steven Verdianta, Andrew Kusuma, Justin Welly Panvito, Farid Andika, M Bevi Arianda Anwar, Sultan Yudha Patra, Hizkia Noel Songgigilan dan Muhamad Tabina Widyatna.

Kelulusan akademia LEAD by IndiHome ini adalah bagian dari aksi nyata Telkom melalui IndiHome menyediakan layanan internet andal sebagai dukungan industri eSport dengan melahirkan talenta-talenta terbaik. Mudah-mudahan para akademia lulusan dari LEAD by IndiHome ini bisa mengharumkan nama bangsa dengan menjadi atlet-atlet eSport terbaik yang siap berkompetitif di tingkat nasional dan internasional.

Bermain Game Tidak Selalu Negatif

Game online tidak selalu buruk. Bermain game juga punya manfaatnya seperti meningkatkan fokus, belajar mengatur strategi, meningkatkan kinerja otak, mengasah pengambilan keputusan, dan lainnya.

Untuk menang dalam main game sering kali ditentukan dari kemampuan kita mengatur strategi. Nah, mengatur strategi dalam game itu tidak mudah. Karena itu, orang yang mahir dalam game merupakan orang yang terlatih memiliki imajinasi serta strategi yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Nah, kita tidak bisa lagi memandang sebelah mata pada bermain game ini.

Sumber foto: https://indihome.co.id/leadacademy#

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image