Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image HALO MUSAFIR

Memotret Taman Gagasan Ibnu Khaldun

Gaya Hidup | 2025-04-29 08:45:33

Di abad ke-14, jauh sebelum sosiologi dan ekonomi modern lahir, di tanah Afrika Utara hiduplah seorang cendekiawan visioner bernama Ibnu Khaldun.

Karyanya yang monumental, Muqaddimah (Pengantar), bukan sekadar catatan sejarah, melainkan analisis mendalam tentang cara kerja peradaban dan masyarakat.

Memasuki "Taman Gagasan Ibnu Khaldun" adalah undangan untuk menjelajahi kebun pemikiran yang buahnya masih relevan hingga sekarang.

Bayangkan taman ini terbagi dalam beberapa area. Di pusatnya, tumbuh kokoh "Pohon 'Asabiyyah" – konsep solidaritas sosial atau kohesi kelompok (daulah) yang ia anggap (diasumsikan) sebagai penggerak utama bangkit dan runtuhnya bagunan masyarakat.

Di sekelilingnya, terhampar "Lahan Siklus Sejarah", menjelaskan pandangannya tentang peradaban yang lahir, tumbuh kuat, melemah, dan akhirnya tergantikan, mirip tanaman yang berganti musim.

Tak ketinggalan "Mata Air Ekonomi Awal", di mana ia membahas pentingnya kerja, nilai, dan peran pasar serta negara dalam ekonomi – gagasan yang mengejutkan modern untuk zamannya.

Seluruh taman ini dialiri "Sungai Observasi Empiris", metode revolusioner Ibnu Khaldun yang menganalisis fenomena sosial berdasarkan pengamatan nyata, bukan sekadar cerita atau mitos.

Mengunjungi (memotret) taman pemikiran ini secara inspiratif mengingatkan kita bahwa tantangan sosial dan politik yang kita hadapi hari ini – polarisasi, pergeseran kekuasaan, dinamika ekonomi – seringkali memiliki akar yang dijelaskan oleh Ibnu Khaldun berabad-abad lalu.

Ibnu Khaldun mengajarkan pentingnya melihat pola, memahami kekuatan penggerak di balik peristiwa, dan menyadari bahwa perubahan adalah konstan.

"Taman Gagasan Ibnu Khaldun" bukanlah museum usang, melainkan ruang hidup yang penuh benih hikmah. Menjelajahinya akan membekali kita dengan wawasan untuk memahami dunia yang kompleks ini, menjadikannya sumber inspirasi abadi bagi siapa pun yang ingin menggali lebih dalam esensi masyarakat dan peradaban.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image