Haque Group, Bukti Gagalnya Dunia Hadapi Penjajahan
Politik | 2025-04-23 11:56:12
Sekelompok pakar independen hak asasi manusia PBB mendesak lebih banyak negara untuk bergabung dalam Hague Group, sebuah blok negara yang berkoordinasi untuk menegakkan akuntabilitas atas pelanggaran hukum internasional oleh Israel (republik.co.id,6-4-2025).
Pernyataan tersebut disampaikan menjelang berakhirnya sidang Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB pada 4 April, dengan ajakan untuk menghormati putusan Mahkamah Internasional (ICJ) dan Mahkamah Pidana Internasional (ICC).
Haque group dibentuk ada 31 Januari, Anggota pendiri Hague Group terdiri atas Bolivia, Kolombia, Kuba, Honduras, Malaysia, Namibia, Senegal, dan Afrika Selatan. Para pakar PBB menyebutkan, pembentukan ini menjadi preseden historis yang menunjukkan bagaimana negara-negara dapat bersatu untuk mencegah keruntuhan nyata terhadap sistem hukum internasional, supremasi hukum, dan perlindungan HAM secara menyeluruh.
Para pakar menyatakan bahwa sejak terbentuknya otoritas Israel, pelanggaran terhadap hukum internasional dan ketidakadilan telah menjadi hal yang lazim, bukan pengecualian. Serangan Israel terhadap rakyat Palestina, terhadap PBB dan terhadap prinsip-prinsip dasar hukum internasional telah merusak fondasi tatanan multilateral dunia.
Haque Group Bukti Dunia Hanya Basa-Basi
Berbagai cara telah ditempuh dunia untuk menghadapi kebrutalan Israel atas Palestina. Solusi dua negara, gencatan senjata, bahkan resolusi Dewan Keamanan PBB hingga 30 kali dikeluarkan tak bergeming. Kecaman demi kecaman dari berbagai negara, hingga persatuan negeri-negeri muslim seperti Liga Arab, OKI dan lainnya tak juga menghasilkan perubahan.
Israel hanya mengenal kata perang Bukan yang lain, pun demikian dengan induk semangnya, Amerika, yang mendukung tanpa ampun. Meski terlihat mulai goyah karena mengubah kebijakan pasar bebas menjadi proteksionis dengan berbagai negara bahkan rival kuatnya Cina, namun tetap, Amerika masih memiliki sedikit pengaruh karena dunia masih bergantung pada dominasi dollar.
Semua mengalami tekanan, baik ekonomi maupun sosial. Dunia pada akhirnya masih berebut pengaruh dengan negoisasi dan merayu Amerika, sehingga bisa sedikit menurunkan tarif atas produk ekspor mereka untuk pasar Amerika.
Jika sudah menyangkut urusan perut maka biasanya otak tak berfungsi. Dan ini terlihat dari tujuan Haque Group hanya agar prinsip-prinsip internasional tidak terganggu. Dalam hal ini siapa pemiliknya? Jelas PBB.
Prinsip internasional yang dimaksud diprakarsai PBB yang menjadikan Hak Asasi Manusia sebagai landasannya. Padahal sudah banyak kejadian di dunia ini, dimana kekejian semakin merajalela dan HAM menjadi penghalang terbesarnya. HAM tak lagi bisa melindungi muslim Myanmar, Rohingya, Xin Jiang, hingga Palestina. HAM hanya berlaku di atas kertas ,sementara di dunia nyata hanyalah sapi ompong yang bergerak di atas lisan para agen pemimpin negara dan perangkat PBB yang sekaligus agen penjajahan itu sendiri.
Jika yang dimaksud dengan oendirian Haque Group adalah negara-negara dapat bersatu untuk mencegah keruntuhan nyata terhadap sistem hukum internasional, supremasi hukum, dan perlindungan HAM secara menyeluruh jelas ini hanyalah ilusi bagi Palestina mendapatkan kebebasannya yang kesekian kali.
Karena ini sama dengan hanya ingin menyelamatkan eksistensi PBB sebagai lembaga dunia penegak HAM yang hingga hari ini belum pernah memunculkan keadilan dan perdamaian. Sebab, PBB hanyalah topeng dimana negara penjajah bisa bersarang di dalamnya.
Saatnya Kekuatan Islam Mendunia
Kekuatan yang sesungguhnya harus digalang adalah persatuan negeri-negeri muslim dalam ikatan akidah yang sama. Persatuan ini merupakan wujud ukhuwah Islamiyah yang menjadi ikatan lebih mulia daripada HAM, nasionalisme atau lainnya.
Ukhuwah Islamiyah pun diperintahkan Allah SWT. sebagaimana firmanNya yang artinya, "Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah bersaudara, maka damaikanlah antara dua saudara (yang berselisih)mu dan bertakwalah kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat." (TQS al-Hujurat:10).
Seorang muslim dengan sesama muslim yang lain bukanlah individu yang terpisah. Mereka satu. Laksana satu tubuh. Demikian seperti yang disabdakan Rasulullah saw.," Perumpamaan kaum Mukmin itu—dalam hal saling mengasihi, mencintai dan menyayangi—bagaikan satu tubuh. Jika ada salah satu anggota tubuh yang sakit, seluruh tubuhnya akan ikut terjaga dan demam (turut merasakan sakitnya) (HR al-Bukhari dan Muslim).
Banyaknya negara yang berkumpul menjadi anggota Haque Group tidak akan memiliki kekuatan politik apalagi mengusir penjajahan. Kita bisa lihat, PBB sebagai satu lembaga internasional bangsa-bangsa masih tegak berdiri, apa bedanya? Untuk apa lagi dikumpulkan semua negara jika landasan berkumpulnya masih sama yaitu tunduk dan patuh kepada HAM dan prinsip internasional yang jelas masih buatan manusia?
Palestina hanya bisa bebas merdeka lepas dari penjajahan hanya dengan jihad dan Khilafah. Sebagaimana Al-Quran telah memerintahkan jihad defensif (jihad difaa’i) atas setiap invasi musuh yang ditujukan pada negeri-negeri Muslim. Allah SWT berfirman yang artinya, "Siapa saja yang menyerang kalian, seranglah ia secara seimbang dengan serangannya terhadap kalian" (TQS al-Baqarah : 194).
Allah swt.juga memerintahkan untuk mengusir siapa pun yang telah mengusir kaum Muslim: "Perangilah mereka di mana saja kalian menjumpai mereka dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kalian". (TQS al-Baqarah : 191).
Inilah sinyal Allah SWT. Pencipta langit dan bumi sekaligus pengatur apapun yang sudah Ia ciptakan untuk bersatunya kaum muslim, menolong saudaranya yang terzalimi. Sekaligus penjajahan Palestina dan negeri-negeri muslim lainnya menunjukkan bahwa umat memang membutuhkan kehadiran perisai untuk mereka, yakni Khilafah Islamiyah, sebagaimana sabda Nabi saw."Sesungguhnya Imam (Khalifah) adalah perisai; orang-orang berperang di belakang dia dan berlindung kepada dirinya" (HR Muslim).
Makna ”Al-Imâm Junnat[un]” dijelaskan oleh Imam an-Nawawi:“Maksudnya, Imam (Khalifah) itu ibarat tameng. Dia mencegah musuh untuk menyerang (menyakiti) kaum Muslim, juga mencegah masyarakat untuk saling menyerang satu sama lain. Dia pun melindungi keutuhan Islam. Dia disegani oleh masyarakat dan mereka pun takut terhadap kekuatannya.” (Syarh an-Nawawi ’alaa Muslim, 12/541). Wallahualam bissawab.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
