Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Lailatul Fitriani

Smart Home Sebagai Gaya Hidup Perumahan Baru

Sejarah | 2025-04-15 18:37:56
(sumber gambar : solarenergi)

Perumahan adalah salah satu kebutuhan manusia yang paling mendasar, yang berkembang secara signifikan seiring waktu sebagai respons terhadap perubahan sosial, teknologi, ekonomi, dan budaya. dari tempat berlindung primitif yang dibangun untuk bertahan hidup hingga rumah pintar yang cerdas dan terintegrasi teknologi saat ini, sejarah properti dan perumahan mencerminkan trajektori lebih luas peradaban manusia. Perumahan juga merupakan kawasan yang dirancang serta dikembangkan berdasarkan zamannya. Perumahan dalam perkotaan dan pedesaan biasanya didukung oleh beberapa fasilitas yakni jalan, saluran air, listrik dan lain sebagainya dengan tujuan untuk memberikan lingkungan yang aman, nyaman, terjangkau sesuai dengan kebutuhan ekonomi masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Perumahan dapat bersifat komersial, subsidi, pemerintah atau swadaya tergantung terhadap bagaimana pengelolaan serta target penghuninya.

Perlindungan terhadap hewan liar serta elemen-elemen alam merupakan tujuan awal dari tempat berlindung yang dibuat oleh manusia purba. Permukiman manusia paling awal terdiri dari menghuni gua-gua. Tempat tinggal awal orang prasejarah ini menunjukkan ketidakpastian karena pemburu-pengumpul hidup sebagai nomaden. Orang-orang mengembangkan pemukiman permanen setelah mereka menetap di satu tempat karena pertanian dan domestikasi hewan menjadi mapan. Çatalhöyük di Turki modern menunjukkan salah satu contoh awal konstruksi perumahan karena orang-orang membangun rumah dengan bata lumpur sambil tinggal dalam susunan yang rapat. Arsitektur hunian konstruktif mulai terbentuk ketika orang-orang mulai mengembangkan prinsip-prinsip kepemilikan properti dasar secara bersamaan.

Perumahan dan pembentukan properti mengembangkan definisi yang jelas selama Era Klasik, terutama di Yunani Kuno dan Roma.Bangunan di daerah perkotaan Athena dan Roma mengalami kemajuan substansial dalam kompleksitas.Pada masa Romawi, populasi kaya tinggal di vila-vila mewah dan rumah-rumah megah sementara kelas pekerja harus puas dengan bangunan insulae yang memiliki beberapa lantai. Selama masa Romawi, populasi kaya tinggal di vila-vila mewah dan rumah-rumah megah sementara kelas pekerja harus puas dengan bangunan insulae yang mencapai beberapa lantai. Kepemilikan properti serta konsep hukum awal tentang kepemilikan menerima kemajuan signifikan dari peradaban-peradaban ini. Kepemilikan properti serta konsep hukum awal tentang kepemilikan menerima kemajuan signifikan dari peradaban-peradaban ini.H ukum Romawi menetapkan hak-hak properti dasar yang terkait dengan kepemilikan pribadi dan warisan bersama dengan perjanjian sewa yang menjadi dasar bagi sistem properti selanjutnya.

Desain arsitektur berkembang pesat, dan kota-kota mulai mengembangkan jaringan perumahan yang lebih terorganisir. Namun, perubahan paling dramatis terjadi selama Revolusi Industri pada abad ke-18 dan ke-19. Dengan urbanisasi yang cepat dan migrasi massal ke kota-kota untuk bekerja di pabrik, permintaan akan perumahan meledak. Sebagai tanggapan, kota-kota membangun deretan besar gedung-gedung apartemen, yang seringkali padat penduduk dan tidak higienis. Properti menjadi komoditas yang menguntungkan, dan munculnya real estat sebagai bisnis mulai terbentuk. Namun, kondisi perumahan untuk kelas pekerja sering kali buruk, memicu gerakan reformasi perumahan awal. Pada saat yang sama, sistem hukum dan keuangan yang mengelilingi kepemilikan properti mulai dimodernisasi. Sistem hipotek, sertifikat tanah, dan peraturan zonasi dikembangkan untuk mengakomodasi pertumbuhan populasi perkotaan yang semakin meningkat dan merangsang pertumbuhan ekonomi.

Pergeseran konsep perumahan yang ada di perkotaan dari klasik menuju perumahan modern berupa “Smart Home” tejadi karena adanya kemajuan teknologi dan gaya hidup yang berkelanjutan. Konsep perumahan Smart Home membawa revolusi teknologi dengan menggabugkan sistem otomatisasi canggih yang memungkinkan penghuni rumah dapat mengontrol berbagai aspek yang ada di dalam rumah tersebut melalui gawai mereka mulai dari pencahayaan, pengaturan suhu hingga beberapa peralatan rumah yang ada. Hal ini juga dapat mempengaruhi adanya pertumbuhan ekonomi suatu kota. Kota-kota besar yang cukup maju banyak menggunakan konsep perumahan smart home daripada konsep perumahan klasih dan minimalis.

Konsep smart home ini sendiri memiliki banyak sekali keunggulan yang sangat membantu kehidupan masyarakat pada masa modern ini. Adanya beberapa fitur seperti fitur sensor pintar yang dapat mengoptimalkan keamanan, penggunaan listrik dan panel surya yang dapat mengurangi emisi karbon rumah. Konsep smart home ini juga dapat membantu aspek keamanan melalui kamera pintar yang dapat diletakkan dimana saja, kunci pintu berbasis biometric dan beberapa sistem peringatan yang tehubung ke ponsel pemilik rumah yang akan memberikan rasa aman yang lebih tinggi dibandingkan rumah klasik dan minimalis.

Transisi perumahan klasik menuju smart home pastinya tidak berjalan mulus bergitu saja, pasti terdapat beberapa tantangan didalamnya. Salah satunya adalah tantangan dalam biaya instalasi teknologi Smart Home itu sendiri. Banyak masyarakat yang masih memilih menggunakan konsep rumah klasik dan minimalis. Karena biaya yang dikeluarkan cenderung lebih mahal dan adanya ketergantungan terhadap teknologi. Meski demikian konsep Smart Home membawa banyak perubahan yang sangat signifikan dalam konsep hunian perkotaan. Smart Home tidak hanya memberikan inovasi tetapi juga memberikan sebuah dukungan dalam kehidupan sehari-hari yang membuat rumah bukan hanya menjadi tempat tinggal saja melainkan dapat menjadi mitra cerdas dengan cara yang lebih efisien, nyaman, serta ramah lingkungan. Dengan perkembangan teknnologi serta ekonomi dimasa kini, konsep ini memiliki potensi menjadi standar baru dalam desain infrastruktur perumahan serta dapat mengubah pradigma terhadap perumahan klasik dan minimalis yang sekarang sudah terasa using.

Dalam perkembangannya, perumahan smart home maupun klasik diharapkan dapat lebih memperhatikan beberapa aspek keberlanjutan sesuai dengan perkembangan zaman dan perekonomian yang ada seperti pengelolaan limbah serta pelestarian lingkungan yang ada di sekitar lingkungan agar dapat mendukung kehidupan masyarakat dengan jangka yang lebih panjang serta harmonis bagi ekosistem di sekitarnya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image