
Idul Fitri: Antara Kebahagiaan dan Kesedihan
Lainnnya | 2025-04-14 08:52:17
Momentum Idul Fitri 1446 Hijriah yang disambut penuh dengan suka cita oleh semua umat muslim. Setelah sebulan lamanya berpuasa, umat muslim di seluruh dunia merayakan hari kemenangan itu. Namun, berbeda halnya dengan umat muslim di Palestina. Saat orang-orang merayakan hari kemenangan, justru Al-Quds sedang berduka akibat pembataian yang dilakukan para zionis dengan begitu kejam. Tubuh-tubuh tanpa dosa dibom hingga membumbung tinggi sampai ratusan meter ke langit. Kebiadaban zionis ini sudah sangat melampaui batas. Setiap hari 100 anak Gaza meninggal. Puluhan ribu anak-anak menjadi korban genosida dan 39 ribu anak-anak menjadi yatim karena kehilangan orang tua.
Semua fakta menyedihkan ini terjadi di tengah narasi gencatan senjata dan solusi dua negara yang dianggap sebagai solusi untuk mengakhiri genosida yang terjadi. Pada kenyataannya, hal tersebut tidak mampu menghentikan atau mencegah penderitaan umat muslim Palestina. Puluhan pimpinan negara muslim tidak ada satupun juga yang mengirimkan tentara dalam rangka membela saudaranya. Mereka hanya fokus memperjuangkan kepentingan bangsanya sendiri. Semua ini harusnya menyadarkan umat muslim bahwa tidak ada yang bisa mereka harapkan dari lembaga-lembaga internasional dan semua aturan yang dilahirkannya, serta negara-negara muslim sekalipun jika mereka masih menjalin kerjasama dengan Zionis Israel dan sekutunya.
Segala upaya yang dilakukan umat menolong kaum muslimin di Palestina seperti demo, boikot, bantuan logistik, dll ternyata tidak membawa dampak yang berarti bagi terusirnya Zionis Israel. Kemerdekaan Palestina sejatinya dengan menyingkirkan Zionis Israel dari tanah Palestina. Hal itu tidak bisa ditempuh apabila para pemimpin dunia tidak bersatu untuk melawan Zionis Israel. Seruan jihad yang dikeluarkan oleh para ulama internasional sejatinya sudah tepat mengingat akar masalah Palestina. Namun seruan jihad ini tidak efektif jika hanya sebuah deklarasi saja tanpa ada tindakan yang nyata.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook