Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Yendri Trihartati

Manusia Modern Ternyata Lebih Gemuk

Guru Menulis | Saturday, 19 Feb 2022, 06:12 WIB

Biodata Penulis

Nama : Yendri Tri Hartati N, S.Pd

Tempat Tugas : UPTD SMP Negeri 2 Namang

Guru Mapel : IPA

Motto : Belajar berkarya berfungsi

Dewasa ini, hampir setiap orang berusaha untuk tampil dengan maksimal. Orang akan berusaha untuk mendapatkan penampilan yang menurut mereka ideal. Mereka berlomba-lomba untuk menjaga tubuh tetap sehat dengan berat badan yang seimbang. Bahkan ada yang sampai berniat untuk melakukan diet. Diet merupakan pola asupan makan dengan mengkonsumsi makanan yang cara dan sumbernya teratur. Selain itu, diet juga memiliki manfaat untuk menghindarkan diri dari obesitas atau kegemukan. Oleh karena itu, kebanyakan orang akan melakukan diet untuk menjaga kesehatan. Hal itu adalah wajar karena memang kesehatan adalah yang utama. Kebanyakan masyarakat modern saat ini, lebih sulit menurunkan berat badan ketimbang 18 tahun yang lalu, bahkan sekalipun dengan tingkat diet dan aktivitas yang sama. Hal inilah yang menjadi pertanyaan dan yang akan dibahas pada materi ini.

Sebuah penelitian yang diterbitkan baru-baru ini di jurnal Obesity Research and Clinical Practice menemukan bahwa lebih sulit bagi orang dewasa saat ini untuk mempertahankan berat badan yang sama seperti yang dilakukan 20 hingga 30 tahun yang lalu, bahkan pada tingkat asupan makanan dan olahraga yang sama. Dengan kata lain, orang-orang saat ini sekitar 10% lebih berat dari pada orang-orang di tahun 1980-an bahkan jika mereka mengikuti diet dan rencana olahraga yang sama persis. Seorang professor ilmu kinesiologi dan kesehatan di Universitas York Toronto yang bernama Jennifer Kuk mengemukakan bahwa. ada tiga faktor yang mungkin membuat orang dewasa lebih sulit untuk tetap kurus saat ini. Faktor pertama yaitu banyaknya bahan kimia yang mungkin memicu penambahan berat badan. Faktor kedua, peningkatan penggunaan obat resep yang banyak diantaranya telah dikaitkan dengan penambahan berat badan. Faktor ketiga adalah adanya beberapa jenis bakteri usus membuat seseorang lebih rentan mengalami kenaikan berat badan. Kuk juga mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa mungkin ada perubahan spesifik lain yang berkontribusi pada peningkatan obesitas di luar diet dan olahraga. Namun, apa saja perubahan lain itu masih merupakan masalah hipotesis.

Kita dapat menghubungkan perubahan spesifik lain tersebut dengan menganalisis perubahan yang terjadi pada struktur dan fungsi sel, materi genetik, sistem organ dan kemungkinan evolusi manusia modern.

Perubahan Yang Terjadi Pada Struktur Dan Fungsi Sel

Seperti yang telah kita ketahui bahwa setiap individu memiliki perbedaan DNA. DNA adalah materi biologis yang ada dalam setiap sel dalam tubuh kita. DNA bersifat diturunkan dan merupakan kode genetik yang membuat Anda berbeda dari manusia lainnya. Untuk memahami perbedaan itu, kita perlu mempertimbangkan tidak hanya DNA, tetapi juga produk selulernya. Bidang studi ini baru, tetapi berkembang pesat. Penekanannya berubah dari urutan DNA menjadi gen. Tentu saja, tidak setiap perbedaan manusia memiliki penyebab genetik. Banyak yang bersifat lingkungan, atau merupakan hasil interaksi antara gen dan lingkungan, selain itu, hasil dari pola makan, atau struktur keluarga, atau sekolah, atau bahkan sejumlah faktor biologis dan sosial lainnya. Gen sangat berbeda dalam produktivitasnya, termasuk perbedaan aktivitas di berbagai bagian tubuh. Selain itu, para ilmuwan telah membandingkan sampel lemak dari manusia dan primata lainnya dan menemukan bahwa perubahan dalam kemasan DNA mempengaruhi cara tubuh memproses lemak. Tubuh kita membutuhkan lemak untuk menyimpan energi dan melindungi organ vital. Lemak juga membantu tubuh menyerap sejumlah nutrisi dan menghasilkan hormon penting. Kebiasaan makan modern dan kurang olahraga telah berkontribusi pada “epidemi” obesitas, tetapi penelitian baru menyoroti peran yang dimainkan evolusi dalam meningkatkan pembentukkan lemak tubuh manusia. Para ilmuwan menemukan bahwa perubahan pada bagaimana DNA dikemas di dalam sel lemak mengurangi kemampuan tubuh manusia untuk mengubah lemak “jahat’ menjadi lemak baik. Hasil penelitiannya sekarang muncul di jurnal Genome Biology and Evolution.

Berkaitan Dengan Materi Genetik

Menurut ahli bedah umum dan bariatrik di MemorialCare Orange Coast Medical Center di California, Dr. Mir Ali, mengungkapkan “Genetika memang memainkan peran penting dalam menentukan berat badan seseorang, tetapi kami tidak ingin orang berpikir bahwa itulah satu-satunya hal yang menentukan berat badan seseorang”. Satu studi tentang perubahan genetik keluarga di Amerika Serikat selama abad ke 20 menemukan seleksi untuk menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol yang keduanya dapat ditingkatkan secara mematikan oleh pola makan modern. Namun, sangat mungkin bahwa dengan perlindungan pengobatan modern, akan ada lebih banyak masalah genetik yang tersimpan untuk generasi mendatang. Sekarang sudah terbukti bahwa kelebihan berat badan dan obesitas memiliki komponen genetik yang signifikan, dengan perkiraan kontribusi variasi genetik terhadap variasi yang diamati dalam fenotipe terkait obesitas (seperti BMI, massa lemak dan kadar leptin) berkisar antara 30 hingga 70 persen (Comuzzie et al, 1993,1994,1996).

Saat ini, upaya besar dalam pencarian gen spesifik yang berkontribusi terhadap kelebihan berat badan dan obesitas manusia didasarkan pada penggunaan pemindaian genom. Sehingga perkembangan obesitas kemungkinan besar melibatkan kombinasi lingkungan dan kecenderungan genetik. Gen memberi instruksi pada tubuh untuk merespon perubahan di lingkungannya. Hingga saat ini, lebih dari 400 gen berbeda telah terlibat dalam penyebab kelebihan berat badan atau obesitas, Gen berkontribusi pada penyebab obesitas dalam banyak hal, dengan mempengaruhi nafsu makan, rasa kenyang, metabolisme, mengidam makanan, distribusi lemak tubuh dan kecenderungan menggunakan makan sebagai cara untuk mengatasi stress. Penelitian menunjukkan bahwa untuk beberapa orang, gen hanya menyumbang 25% dari kecenderungan untuk kelebihan berat badan, sedangkan untuk orang lain pengaruh genetik setinggi 70% sampai 80%. Sehingga materi genetik sedikit banyak memberikan kontribusi terhadap perubahan indeks massa tubuh seseorang dari waktu ke waktu.

Kemungkinan Evolusi Manusia Modern

Menurut para ahli, bahwa setiap makhluk hidup di muka bumi selalu berevolusi sebagai bentuk adaptasinya terhadap lingkungan, tak terkecuali manusia. Sejarah evolusi kita tertulis dalam gen kita. Gen manusia terlihat seperti itu karena semua perubahan genetik yang mempengaruhi nenek moyang kita (https://www.yourgenome.org/stories/evolution-of-modern-humans). Evolusi adalah perubahan bertahap pada DNA suatu spesies selama beberapa generasi. Ini dapat terjadi melalui seleksi alam ketika ciri-ciri tertentu yang diciptakan oleh mutasi genetik membantu suatu organisme bertahan atau berkembang biak. Mutasi semacam itu dengan demikian lebih mungkin diturunkan ke generasi berikutnya, sehingga frekuensinya meningkat dalam suatu populasi. Dalam melihat studi global DNA kita, kita dapat melihat bukti bahwa seleksi alam baru-baru ini membuat perubahan dan terus melakukannya.

Semuanya itu dapat kita lihat di era manusia modern. Studi DNA terbaru (sejak 2007) mengkonfirmasi bahwa sifat genetik telah berubah atau beradaptasi dengan lingkungan baru selama ini. Faktanya, kecepatan perubahan DNA, dan juga kecepatan evolusi, telah meningkat pesat dalam 40 tahun terakhir. Area genom manusia tampaknya masih menjalani seleksi untuk hal-hal seperti penyakit dan warna kulit. Ciri fisik ditentukan oleh genetika, tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan. Dalam jangka waktu yang lama, lingkungan akan bertindak atas gen untuk mengembangkan karakteristik tertentu dalam suatu populasi. Selain itu, dalam https://theconversation.com/human-evolution-is-stillhappening-possibly-faster-than-ever-105683memaparkan bahwa, kita mungkin juga beradaptasi dengan diet yang tidak sehat.

Disamping itu, ukuran tubuh juga mempengaruhi. Faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran tubuh sangatlah kompleks. Mereka melibatkan interaksi antara genetika, lingkungan dan praktik gaya hidup seperti pola makan dan teknologi yang mempengaruhi kondisi medis seseorang. Seperti banyak kondisi medis lainnya, obesitas adalah hasil interaksi antara faktor lingkungan dan genetik. Penelitian telah mengidentifikasi varian dalam beberapa gen yang mungkin berkontribusi pada penambahan berat badan dan distribusi lemak tubuh; meskipun, hanya dalam beberapa kasus gen merupakan penyebab utama obesitas.

Dalam biologi kita mengenal istilah Polimorfisme. Polimorfisme yaitu ketika dua atau beberapa fenotip yang berbeda ada dalam populasi suatu spesies) dalam berbagai gen yang mengendalikan nafsu makan dan metabolisme mempengaruhi obesitas dalam kondisi makanan tertentu. Persentase obesitas yang dapat dikaitkan dengan genetika sangat bervariasi, tergantung pada populasi yang diperiksa, dari 6% hingga 85%. Pada tahun 2006, lebih dari 41 situs pada genom manusia telah dikaitkan dengan perkembangan obesitas ketika lingkungan yang menguntungkan hadir. Keterlibatan faktor genetik dalam perkembangan obesitas diperkirakan 40-70%. Beberapa dari gen obesitas atau leptogenik ini dapat mempengaruhi respons individu obesitas terhadap penurunan berat badan atau pengelolaan berat badan. Dua studi baru menegaskan bahwa pengendalian berat badan seringkali merupakan hasil dari genetika, bukan kemauan. Di era manusia modern, keberadaan mesin penjual otomatis dan gerai makanan cepat saji memastikan akses makanan ke tempat kerja, biasanya makanan dengan kandungan kalori yang tinggi sebagian besar dalam bentuk lemak atau olahan. Faktor utama yang berkontribusi terhadap epidemi obesitas dalam beberapa tahun terakhir kemungkinan besar adalah peningkatan proporsi makanan terutama karena kandungan lemak yang tinggi daripada yang dikonsumsi dirumah (Young dan Nestle, 2003). Oleh karena itu, seiring kemajuan zaman, manusia cenderung lebih memilih menggunakan teknologi di dalam hampir semua aspek yang memberikan efek peningkatan berat badan seseorang.

Ringkasan

Dapat kita simpulkan bahwa orang dewasa modern memiliki indeks massa tubuh (BMI) yang lebih tinggi sekalipun dengan tingkat diet dan aktivitas yang sama dikarenakan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal tersebut antara lain yaitu perubahan struktur dan fungsi sel setiap orang dari waktu ke waktu mengalami perubahan yang signifikan. Selain itu juga disebabkan oleh materi genetik yang berbeda pada setiap orang setelah terjadinya perkawinan. Ditambah lagi, manusia modern yang berevolusi sebagai bentuk adaptasinya dengan lingkungan. Untuk faktor eksternal yang mempengaruhinya, antara lain, jumlah kalori yang dikonsumsi oleh manusia modern lebih banyak dan kompleks. Selain itu, tingkat stress yang dialami manusia modern dalam pekerjaan juga dapat meningkatkan keinginan seseorang untuk mengkonsumsi makanan yang berlebihan sehingga metabolisme dalam tubuh tidak teratur dan menyebabkan diet yang kurang sehat. Faktor lingkungan juga memberikan kontribusi terhadap kebiasaan manusia modern dimana pola makan yang tidak teratur menjadi kebiasaan dikesehariannya. Dan faktor teknologi juga memainkan peran pada manusia modern untuk melakukan sedikit aktivitas yang dapat membakar kalori sehingga terjadi penumpukan lemak yang mempengaruhi berat badan. Untuk itu, diharapkan, setiap harinya kita membatasi jumlah kalori yang dikonsumsi selain itu tetaplah melakukan aktivitas olah raga yang teratur untuk melancarkan sistem metabolisme dalam tubuh. Dan tetap semangat

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image