Guru Untuk Generasi Z
Guru Menulis | 2022-02-19 06:06:34Biodata Penulis
Nama : Yendri Tri Hartati N, S.Pd
Tempat Tugas : UPTD SMP Negeri 2 Namang
Guru Mapel : IPA
Motto : Belajar berkarya berfungsi
Guru Untuk Generasi Z
“Guruku tersayang, guruku tercinta tanpamu apa jadinya aku”
Sepenggal lirik inilah yang menjadi lagu andalan untuk menggambarkan perasaan siswa kepada seorang guru. Guru adalah sosok yang mampu mengantarkan siswa untuk menjadi pribadi yang diimpikan. Namun, lirik ini tidak berlaku bagi beberapa siswa di daerah tempat penulis mengajar, yaitu di Kabupaten Bangka Tengah. Menurut data dari operator salah satu sekolah di Kabupaten Bangka Tengah tahun 2020, terdapat 77 siswa SMP yang putus sekolah. Dari data tersebut, ada beberapa alasan yang menjadi penyebab putus sekolah. Namun, yang mengetuk perasaan penulis adalah alasan tidak ada kemauan dari siswa tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah dan guru tidak penting dan tidak menarik bagi siswa.
Sebagai seorang guru yang mencerdaskan kehidupan bangsa sudah sepatutnya hal ini menjadi persoalan untuk dituntaskan karena di luar ekspektasi penulis. Jika putus sekolah, artinya siswa belum menjalankan wajib belajar 12 tahun yang menjadi program pemerintah. Hal ini berdampak buruk bagi siswa pada masa yang akan datang. Seperti kita ketahui, dalam mencari karyawan, perusahaan akan melihat latar belakang pendidikan pelamar. Jika tidak tamat sekolah, nantinya siswa akan susah mendapat pekerjaan. Jadi, bisa kita bayangkan apabila angka putus sekolah meningkat, yang akan terjadi adalah penurunan kualitas pendidikan di daerah tersebut. Ini bukanlah sesuatu hal yang kita inginkan dimana orang-orang sedang berlomba untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik dengan mengedepankan pendidikan.
Oleh karena itu, sekolah yang menjadi tempat menimba ilmu sekaligus alat untuk meningkatkan kualitas pendidikan sudah saatnya untuk membuat terobosan baru yang lebih opening. Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi saat ini sudah meluncurkan Program Sekolah Penggerak. Dengan Sekolah Penggerak diharapkan mampu mewujudkan visi pendidikan Indonesia dengan berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara menyeluruh. Hasil belajar mencakup kompetensi literasi maupun numerasi serta karakter. Selain itu, Sekolah Penggerak diawali dengan perangkat yang unggul yaitu kepala sekolah dan guru. Dan diharapkan juga peran pemerintah dan lembaga lain untuk mendukung jalannya program ini.
Hal ini juga mendorong penulis untuk menerapkan suatu strategi belajar yang menggunakan konsep belajar abad 21 berupa pembelajaran yang berpusat pada siswa, aktif menyelidiki, dengan konteks dunia nyata serta mampu berkolaborasi. Strategi belajar tersebut mengacu pada literasi sains berupa kegiatan belajar langsung memanfaatkan teknologi internet dengan menerapkan keterampilan, membuat inovasi yang indah serta kerjasama antar siswa untuk meningkatkan keterampilan abad 21. Hal ini sangat baik dilakukan untuk menggali kompetensi guru dalam mewujudkan lingkungan sekolah yang nyaman untuk siswa. Sehingga siswa akan merasa betah di sekolah dan termotivasi untuk belajar dari guru yang kompeten.
Strategi ADAT
Guru bisa berinovasi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi zaman sekarang menggunakan aplikasi canggih yang mampu memotivasi siswa generasi Z. Oleh karena itu, guru perlu diperlengkapi dengan keahlian yang berdaya guna dan keterampilan hidup. Dengan menerapkan strategi Action Design Art dan Team work sebagai rambu-rambu dan tindak lanjut untuk meningkatkan keterampilan abad 21. Strategi ADAT tersebut merupakan suatu singkatan yang dibuat oleh penulis dengan tujuan agar mudah diingat dan dilakukan serta sesuai dengan prinsip pembelajaran abad 21.
Action
Action yaitu tindakan. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar siswa terkadang mager atau malas gerak untuk memulai sesuatu pekerjaan. Padahal dalam pembelajaran, diperlukan adanya tindakan yang nyata untuk menghasilkan suatu karya luar biasa. Terutama pada gaya belajar abad 21 dimana tindakan untuk meningkatkan keterampilan sangat diperlukan karena siswa akan lebih memaknai materi yang diberikan. Dengan siswa yang bertindak akan memunculkan pengetahuan baru, kreatifitas dan keterampilan yang nyata.
Design
Design yaitu pola untuk membuat sebuah rencana yang menjadi objek baru untuk mencapai hasil terbaik dalam memecahkan masalah dengan memanfaatkan informasi yang tersedia. Dengan keterampilan membuat design, siswa akan kreatif membuat ide baru yang lebih berinovasi dan menarik. Selain itu, design membantu siswa menyampaikan ide dan inovasi untuk dikembangkan menjadi karya baru.
Art
Art yaitu seni yang menjadi nilai tambahan pada hasil karya siswa. Dengan seni, siswa diajarkan untuk menghasilkan karya yang indah dan menarik perhatian orang yang melihatnya. Sehingga dalam mengerjakan suatu karya, siswa akan mengerjakan secara maksimal dan melatih keterampilan dalam bersaing dengan dunia luar. Manfaat seni pada karya yang dihasilkan juga mampu meningkatkan kemampuan mengingat siswa karena akan terekam dalam memori siswa. Selain itu, seni juga menjadi stimulus untuk mengembangkan imajinasi yang postif .
Team work
Team work yaitu kerjasama antar siswa untuk berkolaborasi dan membangun komunikasi yang baik serta membuat pekerjaan menjadi mudah dalam mencapai tujuan bersama. Dengan bekerjasama, siswa dapat saling berbagi informasi, bertukar pikiran sehingga menimbulkan ide baru yang mempercepat penyelesaian pekerjaan.
Membalikkan Keadaan
Guru tidak harus menutup mata dengan keadaan siswa sekarang yang lebih menggandrungi game online dibanding materi pelajaran. Guru jangan melihat dari sisi negatif saja, tetapi harus dapat membalikkan keadaan negatif menjadi positif. Dalam game online terdapat materi IPA dan matematika yang tersembunyi yaitu menghitung kecepatan yang diperlukan ataupun melihat energi yang terjadi. Sehingga memotivasi siswa untuk mencari tahu tentang mata pelajaran tersebut. Kita juga bisa mengajak siswa untuk berbahasa asing di beberapa pelajaran selain pelajaran Bahasa Inggris supaya siswa mendapatkan pengalaman bermakna di sekolah.
Seperti yang kita ketahui, bahwa masa sekarang bahasa asing sering dipakai pada beberapa event. Karena pulau Bangka merupakan pulau yang menjadi salah satu destinasi wisata. Jadi mau tidak mau, siswa sekarang harus mulai membiasakan diri untuk belajar bahasa asing. Disitulah salah satu tugas guru untuk menjadi contoh bagi siswanya karena siswa adalah fotokopi dari gurunya. Guru harus melengkapi diri dengan keahlian yang mampu menjawab tantangan di masa yang akan datang. Inilah yang menjadi cermin bagi Penulis untuk mengevaluasi diri.
Di samping itu, pada negara maju seperti misalnya Jepang yang gencar memproduksi robot yang canggih untuk menggantikan beberapa peran. Misalnya robot yang bisa menjadi chef atau bahkan juga bisa menjadi karyawan restoran untuk mengantarkan makanan. Sungguh sangat canggih. Di Indonesia sendiri, misalnya sebuah bank mempekerjakan karyawan bagian teller. Sekarang, sudah ada mesin ATM setor tunai yang mampu menggantikan fungsi seorang teller bank. Tetapi yang perlu kita ketahui bahwa fungsi guru tidak akan bisa tergantikan dengan robot secanggih apapun. Karena guru mempunyai fungsi yang lebih kompleks dan berkarakter. Guru dapat menjadi obor yang penuh minyak untuk membantu siswa melewati masa gelap. Itulah guru.
Guru Sebagai Nakhoda
Oleh karena itu, guru menjadi ujung tombak penentu karakter siswa di masa yang akan datang. Mau dibawa kemana generasi ke depan? Pertanyaan inilah yang menjadi salah satu tanggung jawab guru sebagai nakhoda dalam mengantar siswa untuk sampai ketujuannya. Sebagai nakhoda, guru harus memiliki wawasan dan sudah memahami medan yang akan dihadapi. Tidak ada yang salah dengan apa yang sudah guru lakukan selama ini. Hanya saja dalam menghadapi siswa sekarang yang notabene selangkah lebih maju dan banyak maunya, diperlukan guru dengan seribu solusi untuk menghadapi siswa tersebut.
Dengan menjadi guru yang kreatif dan juga adanya dukungan dari pemerintah akan mengurangi angka putus sekolah dan menutup celah dengan alasan apapun yang menjadi masalah selama ini. Sehingga jika siswa dihadapkan dengan keadaan yang mengharuskan untuk putus sekolah, maka guru dapat menjadi tameng untuk mencegah terjadinya hal tersebut. Dan mampu menghapus pola pikir siswa bahwa sekolah itu tidak penting dan tidak menarik.
Di tahun baru 2022 ini, semoga guru tetap terus semangat untuk memberikan ilmu yang berkarakter kepada siswa generasi Z. Penulis tutup tulisan ini untuk menggambarkan sosok guru dengan lirik
“aku tersesat dan tak tahu arah jalan pulang, aku tanpamu butiran debu”
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.