Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Wahyu Utami

Keinginan Bang Jarwo

Agama | 2025-03-26 22:19:31

Serba-serbi Ramadhan

---Keinginan Bang Jarwo---

Pengeras suara masjid di dekat rumah Bang Jarwo saat sekitar jam 02.30 sampai jam 03.30 WIB ada kalanya keras terdengar bapak-bapak yang membangunkan warga sekitar masjid untuk bangun dan mempersiapkan makan sahur.

"Sahuuuuur..., sahuuur..., sahuuuuur, jam sudah menunjukkan jam 02.30, kepada ibu-ibu dan bapak-bapak mari bangun!"

Kalimat ajakan bangun tidur tersebut diulang-ulang setiap 20 menit sekali.

Namun demikian, bapak-bapak yang mengajak bangun tidur untuk sahur tersebut tidak konsisten setiap hari. Beda dengan masjid lain yang terdengar konsisten setiap hari walau suaranya kadang dari bapak-bapak yang lain.

Hal ini membuat Bang Jarwo ingin mengisi celah kekosongan saat tidak ada yang bersuara membangunkan warga tersebut. Hanya saja Bang Jarwo merasa kurang percaya diri karena ada satu permasalahan yang ada pada dirinya. Akan tetapi karena tekadnya sudah bulat maka dia bermaksud mengkonsultasikan permasalahan tersebut kepada Abu Nawas, sahabat dekatnya yang dinilai bisa memberikan solusi atas masalahnya.

"Abu Nawas, saya ingin berkontribusi seperti bapak-bapak yang membangunkan warga untuk makan sahur, akan tetapi saya kurang percaya diri karena suara saya cidal (jawa: celat, tidak bisa membunyikan huruf 'R' dengan jelas dan fasih). "seru Bang Jarwo kepada sahabatnya.

"Oo begitu, baguslah. Begini saja, kalimat yang diucapkan dipilih yang tidak menggunakan huruf 'R', misalnya...ibu-ibu, bapak-bapak, banguuuun banguuuun, banguuuuuuun..., masak...masaaak....masaaaaak...." saran Abu Nawas.

"Wah ide bagus, makasih banyak." sahut Bang Jarwo gembira sekali.

Semenjak saat itu, Bang Jarwo setiap hari tidur di masjid. Alarm jam di hand phone-nya disetting jam 02.25.

"Ibu-ibu, bapak-bapak, mas-mas, mbak-mbak....banguuuuu....banguuuuuun....banguuuuuun, masaaaak....., masaaaaaak...., masaaaaaaaak!" pekik Bang Jarwo keras bersemangat terdengar membahana ke seluruh penjuru kampung.

Dari kejauhan, Abu Nawas yang mendengar pekikan keras Bang Jarwo hanya bisa tersenyum manis.

---Ramadhan 1446 H---

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image