Doa yang Tidak Akan Tertolak Berdoa Di Waktu Antara Azan dan Iqamah
Agama | 2025-03-10 14:11:41
Berdoa di waktu antara azan dan iqamah memiliki keutamaan khusus, karena termasuk salah satu waktu mustajab di mana doa tidak akan tertolak. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah:
"Doa di antara azan dan iqamah tidak akan ditolak." (HR. Abu Dawud No. 521, Ahmad No. 12176, dan dinilai sahih oleh Al-Albani)
"Doa di antara azan dan iqamah adalah doa yang tidak tertolak, maka berdoalah." (HR. At-Tirmidzi No. 212 dan disahihkan oleh Al-Albani)
Hadis ini sejalan dengan prinsip dalam Al-Qur’an:
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan doa orang yang berdoa kepada-Ku apabila ia berdoa kepada-Ku..." (QS. Al-Baqarah: 186)
Hadis ini dinilai sahih oleh Syaikh Al-Albani dalam Sahih Sunan At-Tirmidzi dan Sahih Sunan Abi Dawud. Selain itu, beberapa ulama hadis juga menilai hadis ini sebagai hasan sahih, yang berarti dapat dijadikan sebagai hujjah (dalil) dalam amalan ibadah.
Ini menunjukkan bahwa waktu antara azan dan iqamah adalah momen mustajab untuk berdoa, sehingga dianjurkan untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Rasulullah SAW mengajarkan beberapa doa yang dapat dibaca pada saat azan dan di antara azan dan iqamah. Berikut adalah doa-doa yang diajarkan:
1. Ketika Azan - Mendengarkan dan Merespon Azan
Rasulullah menganjurkan untuk mendengarkan azan dengan penuh perhatian dan mengulang-ulang lafaz azan yang diucapkan oleh muazin. Dalam sebuah hadis disebutkan:
“Apabila kalian mendengar muazin, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Setelah Mendengar Azan
Setelah mendengar azan, Rasulullah mengajarkan doa berikut:
اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ، وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ، آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ
"Allahumma rabba hādzihid-da‘watit-tāmmati waṣṣalātil-qā’imati, āti Muhammadanil-wasīlata wal-faḍīlata, wab‘ath-hu maqāman mahmūdan alladhī wa‘adtah."
"Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini dan salat yang akan didirikan, berikanlah kepada Muhammad wasilah dan keutamaan, serta bangkitkanlah beliau pada kedudukan yang terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya." (HR. Bukhari No. 614, Muslim No. 384)
Hadis lain menyebutkan bahwa siapa yang membaca doa ini setelah azan, maka ia akan mendapatkan syafaat Rasulullah pada hari kiamat. (HR. Bukhari No. 614)
3. Berdoa di Waktu Antara Azan dan Iqamah
Di waktu antara azan dan iqamah, Rasulullah tidak menetapkan doa khusus, tetapi beliau menyatakan bahwa doa di waktu ini mustajab dan tidak tertolak, sebagaimana dalam hadis:
"Doa di antara azan dan iqamah tidak akan ditolak." (HR. Abu Dawud No. 521, At-Tirmidzi No. 212, dan Ahmad No. 12176 – dinilai sahih oleh Al-Albani)
Sehingga, dianjurkan untuk memperbanyak doa sesuai kebutuhan, seperti:
· Memohon ampunan (Istighfar)
· Berdoa untuk kebaikan dunia dan akhirat
· Memohon perlindungan dari godaan setan dan keburukan
· Meminta keteguhan dalam iman dan ketaqwaan
· Memohon husnul khatimah (akhir kehidupan yang baik)
Contoh doa yang bisa dibaca:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ العَفْوَ وَالعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
"Allahumma inni as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyata fid-dunya wal-aakhirah."
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ampunan dan keselamatan di dunia dan akhirat.
Atau bisa membaca doa apa saja yang diinginkan, karena ini termasuk waktu mustajab.
4. Doa Setelah Iqamah
Setelah iqamah, Rasulullah mengajarkan doa singkat:
اللَّهُمَّ أَقِمْهَا وَدَائِمْهَا
"Allahumma aqimha wa da'imha."
"Ya Allah, tegakkanlah shalat ini dan abadikanlah." (HR. Abu Ya’la, sanadnya hasan menurut Al-Albani)
Namun, sebagian ulama berpendapat bahwa tidak ada doa khusus setelah iqamah, dan cukup langsung bersiap untuk shalat.
Berdoa di antara azan dan iqamah merupakan salah satu waktu mustajab yang dijanjikan Rasulullah sebagai waktu di mana doa tidak akan tertolak. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memanfaatkan momen ini dengan berdoa sebanyak mungkin, memohon ampunan, kebaikan dunia dan akhirat, serta perlindungan dari segala keburukan. Selain itu, Rasulullah juga mengajarkan doa khusus setelah mendengar azan, yaitu memohonkan wasilah dan kedudukan terpuji bagi beliau, yang menjadi sebab memperoleh syafaat di hari kiamat. Meskipun tidak ada doa khusus yang ditetapkan antara azan dan iqamah, umat Islam diperbolehkan membaca doa apa saja sesuai kebutuhan. Setelah iqamah, terdapat doa pendek yang bisa dibaca, tetapi sebagian ulama berpendapat cukup langsung bersiap untuk shalat. Dengan memahami dan mengamalkan doa-doa ini, seorang Muslim dapat memaksimalkan kesempatan meraih keberkahan serta mendekatkan diri kepada Allah pada waktu-waktu yang mustajab.
Oleh sebab itu, setiap Muslim sebaiknya tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk memohon ampunan, hidayah, dan kebaikan dunia serta akhirat.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
