Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Senja Aisha Zara

Doa yang tidak akan Tertolak Berdoa Ketika Mendapat Musibah atau dalam Kesulitan

Agama | 2025-03-10 17:32:35

Dalam kehidupan, setiap manusia pasti mengalami berbagai ujian, cobaan, dan kesulitan. Pada saat-saat seperti itu, banyak orang merasakan bahwa doa yang mereka panjatkan menjadi lebih tulus dan penuh harapan. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam Al-Qur'an:

"Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan?" (QS. An-Naml: 62)

Ayat ini menegaskan bahwa Allah adalah satu-satunya yang dapat mengabulkan doa hamba-Nya yang sedang dalam kesulitan. Dalam keadaan sulit, seseorang sering kali merasa lebih dekat dengan Allah, karena ia menyadari bahwa hanya Allah-lah tempat bergantung dan meminta pertolongan.

Keadaan sulit atau tertekan sering kali membuat seseorang berdoa dengan lebih khusyuk, penuh harapan, dan rendah hati. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor:

1. Kehilangan Ketergantungan pada Diri Sendiri

Saat dalam kondisi sulit, manusia menyadari keterbatasan dirinya. Ia tidak lagi menggantungkan harapan pada kemampuannya sendiri, melainkan sepenuhnya berharap kepada Allah.

2. Kesadaran Akan Kebutuhan kepada Allah

Rasa sakit, kesedihan, atau tekanan hidup sering kali membuka mata seseorang bahwa Allah-lah satu-satunya tempat bergantung yang sejati. Ini menjadikan doa yang dipanjatkan lebih ikhlas dan penuh keyakinan.

3. Menghilangkan Kesombongan dan Keangkuhan

Dalam keadaan lapang, manusia sering kali merasa cukup dengan dirinya sendiri dan lupa untuk berdoa kepada Allah. Namun, dalam kondisi sulit, ia menyadari kelemahan dan keterbatasannya sehingga hatinya lebih mudah tunduk dan berserah kepada Allah.

Allah selalu dekat dengan hamba-hamba-Nya, tetapi dalam kondisi sulit, kedekatan itu terasa lebih nyata. Hal ini sesuai dengan firman Allah:

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku." (QS. Al-Baqarah: 186)

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah sangat dekat dengan hamba-Nya, terutama ketika mereka memanjatkan doa dengan penuh harapan dan kesungguhan. Selain itu, Rasulullah juga mengajarkan bahwa Allah lebih memperhatikan doa orang yang dalam keadaan sulit dan terdesak. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:

"Tiga doa yang tidak tertolak: doa orang yang terzalimi, doa musafir, dan doa orang tua untuk anaknya." (HR. Tirmidzi)

Doa orang yang sedang dalam kesulitan, terutama yang merasa terzalimi, memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah. Hal ini menunjukkan bahwa dalam kondisi sulit, seseorang lebih berhak mendapatkan pertolongan Allah.

Kisah-kisah para nabi dalam Al-Qur'an juga banyak menggambarkan bagaimana mereka berdoa kepada Allah dalam kondisi sulit dan bagaimana Allah mengabulkan doa-doa mereka dengan doa yang mereka panjatkan diantaranya:

1. Nabi Yunus AS

Ketika berada dalam perut ikan, Nabi Yunus berdoa dengan penuh ketulusan:

"Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim." (QS. Al-Anbiya: 87)

Allah pun mengabulkan doanya dan menyelamatkannya dari kesulitan.

2. Nabi Ayyub AS

Ketika mengalami penyakit berat dan kehilangan segalanya, Nabi Ayyub berdoa:

"(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang." (QS. Al-Anbiya: 83)

Allah pun mengangkat penyakitnya dan mengembalikan kesejahteraannya.

3. Nabi Zakariya AS

Dalam kondisi tidak memiliki keturunan dan merasa putus asa, Nabi Zakariya berdoa:

"Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa." (QS. Ali-Imran: 38)

Allah pun mengabulkan doanya dan memberinya seorang anak, yaitu Nabi Yahya.

Disamping doa-doa yang dicontohkan oleh para Nabi diatas, kita sebagai umat Islam juga hendaknya memperhatikan beberapa hal penting ini agar doa lebih mudah dikabulkan oleh Allah:

1. Berdoa dengan Ikhlas

Doa yang ikhlas dan penuh keyakinan lebih berpeluang dikabulkan oleh Allah.

2. Bersabar dalam Ujian

Kesabaran adalah kunci agar doa dikabulkan. Allah ingin melihat sejauh mana kesungguhan dan keteguhan hati seseorang dalam menghadapi cobaan.

3. Tidak Berputus Asa dari Rahmat Allah

Meskipun doa belum dikabulkan, seseorang harus tetap yakin bahwa Allah mendengar dan akan mengabulkannya pada waktu yang tepat.

4. Memperbanyak Istighfar dan Amal Kebaikan

Memohon ampunan dengan istighfar membantu membersihkan dosa-dosa yang mungkin menjadi penghalang dikabulkannya doa. Dosa dapat menjadi penghalang antara hamba dan Allah, sehingga dengan memperbanyak istighfar, hati menjadi lebih bersih, dan doa lebih mudah diijabah.

Kedekatan Allah dengan hamba-Nya dalam keadaan sulit bukanlah suatu kebetulan, melainkan bukti bahwa Allah Maha Pengasih dan Maha Mendengar. Oleh karena itu, ketika menghadapi kesulitan, hendaknya seorang Muslim semakin mendekatkan diri kepada Allah melalui doa, istighfar, dan kesabaran. Dengan demikian, ia tidak hanya mendapatkan pertolongan Allah, tetapi juga merasakan ketenangan hati dan kekuatan dalam menghadapi cobaan hidup.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image