STIBA Ar Raayah: Perjalanan Hijrah Menuju Ilmu dan Ketawadhuan
Sekolah | 2025-03-06 14:17:50
Setelah lebih dari dua tahun melewati berbagai perubahan, aku menyadari bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberiku begitu banyak kesempatan untuk berhijrah ke tempat yang penuh ketawadhuan. Di sinilah aku dapat lebih mendekatkan diri kepada-Nya, dikelilingi oleh orang-orang saleh yang senantiasa melafalkan dzikir, dan ayat Al-Qur’an, saling mengingatkan dalam kebaikan, serta bersama-sama memperbaiki diri demi menyiapkan masa depan yang lebih baik dari sebelumnya.
Di tempat ini, kita akan bertemu dengan individu-individu luar biasa, para calon penerus dakwah yang tengah ditempa dengan ilmu dan akhlak, siap mengemban amanah besar di masa yang akan datang. Setiap langkah yang kita tempuh di sini bukan hanya tentang menimba ilmu, tetapi juga tentang membentuk karakter, memperkokoh keimanan, dan menyiapkan diri untuk menjadi cahaya bagi umat.
STIBA Ar Raayah, sebuah kampus ternama yang terletak di Sukabumi, tepatnya di Jl. Perintis Kemerdekaan RT 01 RW 05, Kp. Cimenteng, Sukamulya, Kec. Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Gerbang kuning yang bisa kita lihat dari kejauhan, seakan melambaikan tangan, mencoba untuk mengajak siapa pun yang melihatnya agar menjadi bagian dari lingkungan yang penuh dengan keberkahan. Saat kaki mulai melangkah masuk, mata akan disambut oleh pepohonan rindang, pemandangan yang jarang kita temukan di luar, ditambah dengan udara sejuk yang menyegarkan jiwa. Bangunan-bangunan sederhana yang tampak klasik namun kokoh berdiri menjadi saksi bisu perkembangan kampus ini dari masa ke masa.
Salah satu keistimewaan STIBA Ar Raayah adalah metode perkuliahannya yang berbeda dari kampus-kampus di luar. Sistem pembelajaran di sini berbasis asrama, yang tidak hanya membentuk kedewasaan para pelajar tetapi juga melatih mereka untuk hidup dalam lingkungan sosial yang lebih luas. Hidup di asrama mengajarkan kedisiplinan, kebersamaan, dan kemandirian dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Mahasiswa dan mahasiswi STIBA Ar Raayah datang dari berbagai penjuru Indonesia, meninggalkan kampung halaman mereka hanya demi menuntut ilmu dan pengalaman. Bahasa Arab sebagai bahasa pemersatu menjadi keunggulan utama kampus ini. Tidak hanya digunakan dalam percakapan sehari-hari oleh para mahasiswa, tetapi juga oleh para dosen dan tenaga pengajar di sana. Para pengajarnya pun tidak hanya berasal dari dalam negeri, tetapi juga dari berbagai negara seperti Mesir, Madinah, dan Arab Saudi, yang semakin menambah nuansa internasional dalam sistem pendidikannya.
Seperti halnya setiap tempat yang memiliki peraturan untuk ditaati, STIBA Ar Raayah juga menerapkan aturan yang cukup ketat dan berbeda dengan kampus lain demi kebaikan para mahasiswanya. Salah satu peraturan utamanya adalah larangan pulang selama dua tahun pertama, yang bertujuan untuk memperkuat kemampuan berbahasa Arab mahasiswa. Selain itu, penggunaan alat elektronik seperti handphone dan laptop juga dibatasi. Mungkin bagi sebagian orang, aturan ini terasa berat, terutama bagi mahasiswa yang terbiasa mengandalkan perangkat elektronik untuk mengerjakan tugas. Namun pastinya, pihak kampus memberikan kebijakan tertentu yang memungkinkan penggunaan alat canggih itu dengan izin khusus dari dosen dan bagian studio yang bertanggung jawab dalam pengawasan perizinan tersebut.
Meskipun aturan-aturan ini terkesan ketat, tetapi sesungguhnya ini adalah bentuk pelatihan bagi kami agar mampu membagi waktu dengan baik, menyelesaikan tugas dengan efektif, dan tetap menjalankan kewajiban sebagai seorang pelajar dalam mentaati peraturan-peraturan yang ada. Semua tantangan ini bukanlah penghalang, melainkan batu loncatan untuk membentuk pribadi yang lebih disiplin, mandiri, dan siap menghadapi dunia dengan ilmu dan akhlak yang lebih baik.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook