Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nur Aini

Danantara Bukan untuk Rakyat Biasa

Politik | 2025-03-04 10:00:12

Daya Anagata Nusantara yang lebih dikenal dengan Danantara, telah diluncurkan oleh Presiden Prabowo. Program ini digadang-gadang sebagai gebrakan besar di bidang ekonomi untuk menyelamatkan ekonomi bangsa. Benarkah demikian? Jelas jawabnya, sama sekali tidak benar.

Dilihat dari orang-orang yang dilibatkan dalam pelaksanaan Dananatara saja sudah terlihat dengan jelas, mereka semua adalah ekonom kapitalis, para petinggi oligarki. Maka jelas pula kepada siapa kebijakan mereka akan berpihak.

Desain ekonomi yang sedang disiapkan adalah konsep Kapitalisme negara dengan mengusung ekonomi kerakyatan namun dengan tidak melepaskan oligarki yang telah menjadi tim sukses. Maka pembentukan Danantara adalah langkah untuk optimalisasi modal dan aset BUMN seperti halnya Cina dalam mengejar pertumbuhan ekonomi. Maka aktor yang menikmati Danantara adalah para oligarki seperti yang terlihat dari jajaran petinggi danantara.

Modal raksasa ini adalah adalah uang rakyat, yang akan dipertaruhkan dalam persaingan bebas global. Mulai dari penarik investasi asing maupun sebagai modal investasi Indonesia di luar negeri. Atau investasi di program prioritas pemerintah seperti hilirisasi minerba dan sawit. Maka uang danantara akan dnikmati oleh para oligarki minerba dan sawit agar mereka bisa semakin melakukan ekspansi bisnisnya di pasar global. Jika investasi gagal, maka uang rakyat hilang dan tak meungkin kembali.

Dana awal yang disasar adalah dana rakyat, baik dari hasil efisiensi anggaran maupun dari BUMN yang mengumpulkan dana rakyat. Lagi-lagi rakyat dikorbankan dan dijadikan tumbal.

Islam memberikan tuntunan tentang konsep kepemilikan dan bagaimana mengelolanya. Islam memiliki sistem ekonomi yang telah menentukan tatacara pengelolaannya serta siapa yang berhak mengelola, juga hasilnya untuk siapa

Dengan sistem ekonomi Islam, maka kesejahteraan rakyat akan terwujud individu per individu. Namun penerapan sistem ekonomi Islam ini juga membutuhkan penerapan sistem politik Islam dan sistem lain sesuai dengan tuntunan Islam. Semua akan terwujud dalam bangunan Khilafah Islamiyah

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image