Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Firda Nur Aini

FOMO: Ketakutan Ketinggalan Tren di Era Digital

Eduaksi | 2025-02-24 13:32:24

Di era digital yang serba cepat, Fear of Missing Out (FOMO) menjadi fenomena yang semakin nyata, terutama di kalangan Gen Z. Rasa takut ketinggalan informasi, tren, atau pengalaman sering kali membuat banyak orang terus-menerus memantau media sosial dan mengikuti arus tanpa mempertimbangkan dampaknya. Apakah FOMO benar-benar membawa manfaat, atau justru menjadi tekanan yang tidak perlu?

Apa Itu FOMO?

FOMO adalah perasaan cemas atau takut bahwa orang lain sedang menikmati pengalaman berharga yang kita lewatkan. Ini sering terjadi karena eksposur terus-menerus terhadap media sosial, di mana kita melihat kehidupan orang lain yang tampak lebih seru, sukses, atau menarik.

Penyebab FOMO di Kalangan Gen Z

  1. Media Sosial yang Tidak Ada HentiPlatform seperti Instagram, TikTok, dan Twitter membuat informasi dan tren terus bergulir tanpa henti, membuat orang merasa harus selalu update.
  2. Tekanan Sosial dan Standar Hidup yang TinggiMelihat teman-teman traveling, sukses dalam karier, atau memiliki gaya hidup mewah bisa menimbulkan kecemasan dan perasaan tertinggal.
  3. Budaya Instant GratificationSegala sesuatu kini serba instan, mulai dari hiburan, belanja, hingga berita. Ini membuat kita sulit untuk menikmati momen tanpa merasa ada hal lain yang lebih menarik di luar sana.

Dampak Negatif FOMO

  • Stres dan Kecemasan: Terlalu fokus pada apa yang kita lewatkan bisa menyebabkan kecemasan berlebih.
  • Menurunnya Produktivitas: Terlalu banyak scrolling dan mengejar tren membuat sulit untuk fokus pada hal yang benar-benar penting.
  • Kurangnya Kepuasan Diri: Selalu membandingkan diri dengan orang lain bisa mengurangi rasa percaya diri dan kebahagiaan.

Cara Mengatasi FOMO

  1. Kurangi Paparan Media SosialAtur waktu untuk tidak selalu membuka sosial media, misalnya dengan menerapkan digital detox.
  2. Fokus pada Kehidupan NyataAlihkan perhatian ke aktivitas yang benar-benar kamu nikmati, seperti membaca, menulis, atau berolahraga.
  3. Latih Rasa BersyukurSadari bahwa tidak semua yang ada di media sosial mencerminkan kenyataan. Fokuslah pada apa yang sudah kamu miliki dan nikmati momen yang ada.
  4. Tentukan PrioritasJangan hanya mengikuti tren demi eksistensi. Pilih aktivitas yang benar-benar bermanfaat untuk perkembangan diri.

Kesimpulan

FOMO memang sulit dihindari di era digital, tetapi bukan berarti kita harus terus-menerus terjebak di dalamnya. Dengan mengelola konsumsi media sosial dan lebih fokus pada kehidupan nyata, kita bisa menjalani hidup dengan lebih tenang dan bahagia. Ingat, kamu tidak harus selalu ikut dalam setiap tren untuk merasa cukup!

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image