Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Siti Rahmawati

Jejak Langkah Gadis Penuntut Ilmu

Kisah | 2025-02-18 10:25:36

Namaku Siti Rahmawati Basri, gadis kelahiran 2004 yang akrab disapa Sibas. Aku dibesarkan di sebuah desa yang mungkin sedikit unik dan dan terkenal. Paris, nama desaku, Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo. Aku tinggal bersama ayahku yang berdarah Makassar asli dan ibuku yang berdarah Gorontalo asli serta adik kecilku yang selalu kuajak bertengkar. Kala itu, kakak pertama dan keduaku sedang belajar di pondok pesantren, yang menjadikanku kurang akrab dengan mereka. Namun begitu, aku sangat bersyukur karena Allah memberiku keluarga yang harmonis.

Aku adalah gadis yang lebih suka mendengar dibandingkan mambaca. Oleh karena itu, aku lebih memilih belajar dari penjelasan orang lain daripada membaca buku. Selain itu, menggambar dan melukis juga merupakan kegemaranku, walaupun gambaran dan lukisanku masih terbilang biasa saja.

Aku memulai hidupku di lingkungan pesantren sejak aku masuk SMP, tepatnya di sebuah pondok yang terletak di Bone Bolango, Gorontalo. Saat itu, aku belum terbiasa dengan suasana pesantren, air yang sering habis, antrian yang tidak ada hentinya, dan lain sebagainya. Namun bagiku, inilah pelajaran yang sangat berharga yang tidak didapatkan di dalam kelas.

Ketika aku sedang duduk di bangku kelas 3 SMP, aku pernah bermimpi menjadi seorang dokter. Kala itu, seorang wanita menawarkanku untuk masuk ke sekolah kedokteran. Aku sangat tertarik dengan tawaran itu. Tentu saja, belajar di sekolah kedokteran dengan biaya yang sudah ditanggung. Akupun memberitahu ayahku tentang tawaran itu. Dan takjubnya, ia memberiku jawaban yang tidak bisa kulupakan sampai saat ini. Ayahku berkata: “Nanti kita lihat saja mana yang lebih baik. Belajar anatomi tubuh manusia, atau belajar seluk beluk Al-Qur’an.” Seketika aku terbungkam dan mengerti maksud ayahku.

Aku pun mulai merantau ketika aku masuk SMA di sebuah pondok pesantren yang ada di Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Disana aku melanjutkan perjuanganku dalam menuntut ilmu agama, hingga pada akhirnya aku menduduki bangku perkuliahan pada Agustus 2023. Dan sekarang inilah aku, gadis semester 4 dari Prodi Pendidikan Bahasa Arab, seorang gadis penuntut ilmu di STIBA Ar Raayah, Sukabumi, kampus yang sudah kuimpikan sejak aku SMP.

Kalian tahu mengapa aku memilih Ar Raayah dibandingkan kampus lain yang ada di Indonesia, seorang ustadz pernah berkata kepada kakak pertamaku yang ketika itu sedang bingung harus melanjutkan perjuangannya dalam menuntut ilmu di kampus ini atau di sebuah kampus yang berada di Yogyakarta, beliau berkata: “Jika mau mencari jabatan, pilihlah kampus yang terletak di Yogyakarta. Namun jika niatmu adalah menambah ilmu, maka Ar Raayah lah tepatnya.”

Di STIBA Ar Raayah terdapat beberapa prodi, di antaranya adalah Pendidikan Bahasa Arab. Sebenarnya, prodi ini bukanlah pilihan yang ingin kupilih, karena aku lebih tertarik dengan Prodi Pendidikan Agama Islam, namun aku tidak kecewa sebab tidak bisa masuk ke prodi yang kuinginkan dan justru masuk ke Prodi Pendidikan Bahasa Arab, karena aku tahu bahwa bahasa Arab adalah kunci memahami Al-Qur’an dan hadis, dan aku tahu bahwa pilihan Allah tidak pernah salah dan tidak akan pernah salah.

Oleh karena itu, dikampus ini aku belajar banyak hal, memperdalam ilmu agama dan bahasa Arab, memahami Al-Qur’an dan sunnah rasul, berjuang dan berusaha menjadi lebih dari sebelumnya, serta berharap bahwa suatu saat nanti aku bisa menjadi seseorang yang berguna bagi agama dan orang lain.

Sukabumi, 18 Februari 2025

*Siti Rahmawati Basri

Mahasiswi Semester IV Prodi PBA STIBA Ar Raayah

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image