Pengambilan Keputusan untuk Dilema Etika
Guru Menulis | 2022-02-18 16:10:28Dilema Etika Pengimbasan
Awal mengikuti Guru Penggerak, saya merasa terkejut dengan durasi Pendidikan Guru Penggerak yang relatif lama yakni 9 bulan. Saya bertanya-tanya pada diri saya sendiri. Pendidikan seperti apa yang akan saya jalani selama 9 bulan? Kini saya memahami mengapa waktu pendidikan dan pelatihan relatif lama. Pendidikan Guru Penggerak adalah suatu program pendidikan untuk mencetak guru yang akan dapat menggerakkan diri dan lingkungannya menjadi lingkungan yang lebih baik. Waktu 9 bulan dilalui dengan alur MERRDEKA yang runtut, yakni Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Refleksi Terbimbing, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemhaman, Koneksi Antarmateri dan Aksi Nyata. Alur sistematis ini untuk mempelajari 3 modul dengan isi materi padat yang sangat penting dan bermanfaat untuk guru sebagai pemimpin pembelajaran.
Banyak rekan sejawat saya yang menanyakan Guru Penggerak itu siapa yang digerakkan, jawabannya tentu saja diri saya sendiri, murid dan mereka para rekan sejawat yang akan digerakkan. Seiring berjalannya waktu, hingga kini, saya telah mencapai materi di modul 3.1, tentunya sudah beberapa kali saya melaksanakan program aksi nyata yang saya sampaikan kepada para rekan sejawat. Mereka berpendapat ternyata benar materi dalam Pendidikan Guru Penggerak kekinian, menarik dan sangat bermanfaat untuk diterapkan berkaitan dengan tugas mengajar sehari-hari.
Ilmu yang bermanfaat tentu saja, akan terasa sayang jika hanya saya gunakan untuk diri saya sendiri. Saya akan mencoba untuk mengimbaskannya kepada rekan sejawat yang ada di sekolah, agar manfaatnya akan lebih terasa bagi banyak murid, tidak sekadar murid yang ada di kelas saya sendiri.
Untuk dapat mengimbaskan materi di forum rapat guru secara tatap muka, perlu waktu khusus, sementara kegiatan di sekolah kami sangat padat. Bisa dikatakan saya mengalami dilema etika dalam hal ini. Benar, bahwa saya harus mengimbaskannya materi ke rekan guru yang lain, akan tetapi benar juga jika mengimbaskan saat rapat guru, akan memerlukan waktu yang lama sementara jam rapat terbatas, bahasan agenda rapat yang lebih mendesak juga memerlukan waktu. Akhirnya, saya mencoba menerapkan 9 langkah pengambilan keputusan sebagaimana saya pelajari di modul. Dengan resolusi berpikir hasil akhir, saya akan mencoba mengimbaskannya dengan cara online melalu grup chat. Harapannya rekan-rekan guru dapat membukanya di waktu senggang. Langkah awalnya, saya akan meminta izin kepada kepala sekolah dan mengimbaskan materi secara pribadi kepada beliau sebelum saya sampaikan di grup chat. Saya menyadari tiap keputusan akan ada konsekuensinya. Bisa jadi, akan ada rekan guru yang tidak menyimak materi jika saya sampaikan di grup chat, bahkan akan langsung menghapusnya sebelum dibaca, karena belum tentu semua guru tertarik untuk membaca materi guru penggerak, akan tetapi menurut saya ini lebih baik daripada saya sama sekali tidak mengimbaskannya.
Maka dari itu, saya harus memikirkan opsi trilema apakah yang bisa dilakukan agar saya dapat membagikan ilmu menarik yang saya dapat selain di lingkungan sekolah saya sendiri. Langkah alternatif lainnya adalah dengan menulis artikel di blog. Harapannya artikel yang saya tulis di blog SD Muhammadiyah Pakem dan blog dari salah satu media yang saya ikuti dapat menjangkau pembaca rekan guru di luar sekolah.
Pengambilan Keputusan
Materi di Modul 3.1 Pendidikan Guru Penggerak adalah tentang bagaimana cara Pengambilan Keputusan. Dari modul ini saya mempelajari 9 langkah dalam pengambilan keputusan. Langkah awal yang akan saya lakukan untuk memulai mengambil keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran adalah menuliskan nilai-nilai yang bertentangan, mencari fakta-fakta yang relevan, mengkategorikan paradigma dilema etika ataupun bujukan moral. Jika bujukan moral, maka saya akan dapat dengan mudah mengambil keputusan yang benar. Akan tetapi jika suatu dilema etika, maka saya akan menganalisis paradigma dilema etika tersebut.
Mulai hari ini, insyaallah saya akan mencoba mengubah kebiasaan buruk saya dalam mengambil keputusan secara terburu-buru. Saya akan mulai mencoba untuk melakukan langkah-langkah yang benar dalam mengambil keputusan, agar dapat memilih langkah yang tepat dan bijak. Setelah saya menyelesaikan Pendidikan Guru Penggerak ini, sekitar bulan April 2022 saya akan lebih rajin dalam menulis artikel dalam blog agar saya dapat membagikan ilmu yang saya dapatkan dengan jangkauan pembaca yang lebih luas.
Dalam mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, saya akan menjadikan rekan guru separarel saya sebagai pendamping saya dalam mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Jika dirasa memerlukan pertimbangan dan persetujuan kepala sekolah, maka saya akan melibatkan kepala sekolah dalam pengambilan keputusan.Dengan demikian saya memiliki teman diskusi untuk menentukan apakah langkah-langkah yang saya ambil telah tepat dan efektif.
Dibua dalam rangka Tugas Demonstrasi Kontektual Modul 3.1Jurnal Monolog Pengambilan Keputusan. Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 3
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.