Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ciptaning Yodya Dian Pratiwi

Indonesia Turki: Sahabat Lama, Bisnis Baru!

Bisnis | 2025-02-15 10:32:53

Indonesia dan Turki kembali mempererat hubungan bilateral dengan menandatangani 13 perjanjian kerja sama strategis pada 12 Februari 2025. Kesepakatan ini mencakup berbagai sektor penting seperti energi, kesehatan, pertanian, industri pertahanan, komunikasi, dan pendidikan. Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Istana Kepresidenan Bogor, menandai semakin solidnya kemitraan kedua negara.

Ilustrasi bendera Indonesia dan Turki. Sumber: dreamstime.com

Salah satu poin paling menarik dalam kerja sama ini adalah pembangunan pabrik drone di Indonesia. Kemitraan ini melibatkan perusahaan pertahanan Indonesia, Republikorp, dan perusahaan Turki, Baykar, yang terkenal dengan teknologi drone canggihnya. Langkah ini bukan hanya memperkuat industri pertahanan nasional, tetapi juga membuka peluang bagi Indonesia untuk menjadi pusat produksi drone di Asia Tenggara.

Kerja sama di bidang pertahanan bukanlah hal baru bagi kedua negara. Sebelumnya, Indonesia dan Turki telah melakukan berbagai proyek bersama, termasuk pengembangan kendaraan tempur dan sistem persenjataan. Dengan adanya kesepakatan baru ini, hubungan pertahanan kedua negara semakin erat, yang diharapkan dapat memperkuat kemandirian pertahanan Indonesia.

Di sektor ekonomi, kedua negara sepakat untuk meningkatkan volume perdagangan bilateral hingga mencapai 10 miliar dolar AS per tahun. Ini merupakan target ambisius mengingat pada tahun 2021, total nilai perdagangan Indonesia dan Turki baru mencapai 2 miliar dolar AS. Namun, dengan semakin kuatnya hubungan dagang dan investasi antara kedua negara, target ini bukan sesuatu yang mustahil.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada tahun 2024, total nilai ekspor Indonesia mencapai 264,70 miliar dolar AS, meningkat 2,29% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, impor Indonesia tercatat sebesar 233,66 miliar dolar AS, naik 5,31%. Dengan neraca perdagangan yang tetap surplus sebesar 31,04 miliar dolar AS, Indonesia memiliki landasan ekonomi yang kuat untuk memperluas pasar dagangnya, termasuk dengan Turki.

Produk utama yang diperdagangkan antara Indonesia dan Turki antara lain minyak sawit, kopi, teh, karet, tekstil, dan kayu dari Indonesia, serta mesin, produk baja, dan keramik dari Turki. Dengan adanya perjanjian kerja sama ini, diharapkan akan semakin banyak produk unggulan Indonesia yang dapat masuk ke pasar Turki dan sebaliknya.

Selain pertahanan dan perdagangan, kerja sama strategis juga mencakup bidang energi, kesehatan, dan pendidikan. Dalam sektor energi, Indonesia dan Turki menjajaki proyek bersama dalam pengembangan energi terbarukan. Turki, yang memiliki pengalaman luas dalam pengelolaan energi geothermal dan tenaga surya, bisa menjadi mitra strategis bagi Indonesia dalam mengembangkan sektor ini.

Di bidang kesehatan, Indonesia dan Turki sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam riset medis serta produksi alat kesehatan. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan teknologi kesehatan yang canggih, kerja sama ini diharapkan dapat membawa manfaat besar bagi sistem kesehatan di kedua negara.

Tak ketinggalan, sektor pendidikan juga menjadi perhatian utama. Beberapa universitas di Indonesia dan Turki akan menjalin kemitraan dalam bentuk pertukaran mahasiswa dan dosen, serta program penelitian bersama. Ini akan membuka lebih banyak peluang bagi generasi muda Indonesia untuk mendapatkan pendidikan berkualitas di Turki dan sebaliknya.

Dengan adanya 13 perjanjian kerja sama strategis ini, hubungan Indonesia dan Turki memasuki babak baru yang lebih erat dan berdampak luas. Dari pertahanan hingga perdagangan, dari energi hingga pendidikan, kedua negara menunjukkan komitmen kuat untuk saling mendukung dan berkembang bersama.

Bagi Indonesia, kerja sama ini bukan hanya soal ekonomi atau teknologi, tetapi juga bagian dari strategi besar dalam memperluas jaringan diplomasi dan memperkuat posisinya di kancah global. Dengan visi yang jelas dan kerja sama yang solid, Indonesia dan Turki berpotensi menjadi dua kekuatan ekonomi yang semakin diperhitungkan di dunia internasional.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image