
Pemimpin yang Melayani dan Melindungi Rakyat
Nasihat | 2025-02-12 17:56:10
Saat ini, banyak kasus yang menunjukkan bagaimana kepentingan segelintir elit atau oligarki lebih diutamakan dibandingkan hak-hak rakyat. Sumber daya alam yang seharusnya digunakan untuk kesejahteraan bersama justru dikuasai oleh kelompok tertentu demi keuntungan mereka sendiri. Sementara itu, rakyat kecil sering kali menjadi korban, baik dalam bentuk pencemaran lingkungan, penggusuran paksa, maupun perampasan hak publik.
Salah satu contoh nyata adalah sektor pertambangan. Alih-alih dikelola untuk kesejahteraan rakyat, tambang-tambang di Indonesia lebih banyak dikuasai oleh segelintir orang kaya. Masyarakat sekitar tambang tidak mendapat manfaat yang sebanding, malah terkena dampak buruk seperti pencemaran lingkungan dan konflik agraria.
Fenomena lain adalah pemagaran laut di beberapa daerah seperti Tangerang dan Bekasi. Laut yang seharusnya menjadi sumber kehidupan bagi nelayan kini dikuasai pihak tertentu untuk kepentingan bisnis, mengancam kesejahteraan masyarakat pesisir. Selain itu, penggusuran paksa juga terus terjadi di berbagai daerah. Warga yang telah lama tinggal di suatu wilayah tiba-tiba harus pergi tanpa mendapat ganti rugi yang adil, seperti kasus penggusuran di PIK 2.
Tidak hanya itu, pemerintah terkadang mengeluarkan kebijakan yang merugikan rakyat kecil. Contohnya, aturan larangan penjualan LPG 3 kg langsung ke pengecer yang sempat membuat masyarakat kesulitan mendapatkan gas. Walaupun kebijakan ini akhirnya dibatalkan, kejadian ini menunjukkan kurangnya perhatian pemerintah terhadap kebutuhan rakyatnya.
Pemimpin Seharusnya Melayani Rakyat
Dalam Islam, pemimpin adalah pengurus dan pelayan rakyat. Rasulullah saw. bersabda bahwa pemimpin bertanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya. Penguasa yang baik seharusnya menjamin kebutuhan dasar warganya, seperti sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan keamanan secara adil. Mereka harus melindungi rakyat dari ketidakadilan, bukan justru membiarkan mereka tertindas oleh oligarki.
Sayangnya, sistem pemerintahan saat ini cenderung melahirkan pemimpin yang lebih mengutamakan kepentingan kelompok tertentu dibanding rakyatnya sendiri. Banyak pemimpin yang terikat dengan kepentingan pemodal yang mendukung mereka saat pemilu, sehingga kebijakan yang dibuat sering kali tidak berpihak kepada rakyat.
Sifat yang Harus Dimiliki Pemimpin
Islam mengajarkan bahwa pemimpin harus memiliki sifat kuat, takwa, lembut terhadap rakyat, dan tidak membuat rakyat menderita. Kekuatan ini bukan hanya fisik, tetapi juga kepribadian yang tangguh, memiliki pola pikir dan sikap yang Islami. Mereka harus memahami dan menjalankan kepemimpinan berdasarkan ajaran Islam.
Ketakwaan seorang pemimpin juga sangat penting agar mereka tidak menindas rakyat. Mereka harus selalu sadar bahwa mereka diawasi oleh Allah. Namun, takwa juga harus diiringi dengan ketegasan dalam menegakkan keadilan tanpa pandang bulu.
Selain tegas, pemimpin juga harus lembut dan tidak memberatkan rakyatnya. Rasulullah saw. mengingatkan bahwa siapa pun yang mempersulit rakyatnya akan dipersulit oleh Allah, sedangkan siapa yang memudahkan urusan rakyatnya akan diberi kemudahan. Pemimpin juga harus menggembirakan rakyatnya, bukan malah membuat mereka sengsara.
Pemimpin harus berhati-hati dalam memilih orang-orang di sekelilingnya. Dalam hadis disebutkan bahwa seorang pemimpin akan memiliki dua jenis pembantu: satu yang mendorongnya berbuat baik dan satu lagi yang menjerumuskan ke dalam keburukan. Oleh karena itu, pemimpin harus waspada terhadap penasihat atau pembantu yang licik dan hanya mencari keuntungan pribadi.
Kesimpulan
Tanggung jawab pemimpin dalam Islam sangat besar. Mereka harus memastikan kesejahteraan rakyat dan bertindak adil dalam mengatur negara. Namun, pemimpin yang baik saja tidak cukup, sistem pemerintahan yang baik juga diperlukan. Islam menawarkan sistem pemerintahan yang mengutamakan kesejahteraan rakyat dan berlandaskan hukum Allah. Sistem itulah yang dikenal dalam khazanah fiqih dengan sebutan khilafah. Hanya dengan sistem pemerintahan yang baik, yang berasal dari Allah, pemimpin yang amanah dapat benar-benar melayani rakyatnya dengan adil dan bertanggung jawab.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.