
Mahasiswa BBK 5 UNAIR Gelar Sosialisasi Dampak Pernikahan Dini Terhadap Stunting
Edukasi | 2025-02-03 22:24:12
Banyuwangi - Mahasiswa BBK 5 Universitas Airlangga menggelar sosialisasi mengenai dampak pernikahan dini terhadap stunting serta memberikan rekomendasi resep MPASI (Makanan Pendamping ASI) berbahan lokal yang mudah didapat dan terjangkau. Kegiatan ini diselenggarakan di tiga Posyandu di Desa Kaotan, Banyuwangi, yakni Posyandu Zahra 1 pada Senin, 13 Januari 2025, Posyandu Zahra 3 pada Selasa, 14 Januari 2025, serta Posyandu Zahra 2 pada Kamis, 16 Januari 2025.
Kegiatan ini mendapatkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat Desa Kaotan, terutama para ibu rumah tangga yang hadir di setiap sesi. Fitri Khairunisa selaku Ketua Pelaksana menyampaikan bahwa sosialisasi ini merupakan bagian dari upaya mendukung program kesehatan pemerintah sekaligus memberikan edukasi berkelanjutan kepada masyarakat. "Kami berharap melalui sosialisasi ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya perencanaan keluarga yang matang dan pemberian nutrisi yang cukup untuk anak-anak mereka," ujarnya.
Sosialisasi tersebut mencakup berbagai sesi menarik, mulai dari pemaparan dampak pernikahan dini, penyampaian resep MPASI berbahan lokal, pembagian brosur edukasi, hingga kuis interaktif sebagai evaluasi pemahaman peserta. Informasi yang diberikan juga cukup komprehensif, mencakup pengertian stunting, data penderita di Indonesia, faktor penyebab, dampak, serta panduan MPASI sesuai usia anak.
Desa Kaotan sendiri merupakan salah satu wilayah dengan angka kasus stunting tertinggi kedua di Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi. Berdasarkan data Pemerintah Kecamatan Blimbingsari tahun 2022, terdapat 9 balita dengan status stunting dari total 175 balita, dengan persentase sebesar 5,14%. Tingginya angka tersebut menjadi perhatian serius pemerintah dan masyarakat.
Kehadiran mahasiswa BBK 5 Universitas Airlangga turut memberikan dampak positif bagi program Posyandu ILP (Integrated Life Program) yang baru diluncurkan di Desa Kaotan. Program ini memberikan layanan kesehatan menyeluruh bagi seluruh usia, mulai dari bayi hingga lansia. Ibu Arti Yulianti Novita Dewi, selaku Kader Pembangunan Manusia (KPM) di Desa Kaotan, menyampaikan apresiasinya atas kontribusi mahasiswa. "Dengan adanya program baru ini, kami merasa sangat terbantu. Kehadiran mahasiswa BBK 5 Unair membantu kami dalam berbagai kegiatan, termasuk penimbangan dan pengukuran balita," tuturnya.
Selain itu, mahasiswa BBK 5 Unair juga mengadakan penyuluhan terkait gizi balita dan kesehatan ibu sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya asupan nutrisi yang tepat. "Penyuluhan ini sangat bermanfaat bagi kami. Semoga dengan adanya edukasi ini, anak-anak di desa kami dapat tumbuh dengan sehat dan optimal," tambah Ibu Arti.
Sebagai penutup, mahasiswa BBK 5 Unair mengadakan kuis interaktif yang disambut dengan antusias oleh peserta. Kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana evaluasi pemahaman, tetapi juga mempererat interaksi antara peserta dan mahasiswa.
Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat Desa Kaotan serta berkontribusi dalam upaya penanggulangan masalah stunting melalui edukasi yang aplikatif dan menyeluruh. Program ini juga selaras dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan kedua untuk mengakhiri kelaparan dan tujuan ketiga untuk memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan semua usia.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.