
Empat Permohonan dalam Sebaris Doa
Agama | 2025-01-30 20:21:50Sebagai manusia biasa, kita semua pasti sangat membutuhkan pertolongan Allah SWT. Salahsatu cara memohonnya yaitu dengan berdoa kepada-Nya.
Secara umum berdoa dapat dilakukan dengan bahasa apa pun, Allah SWT Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. Mau berdoa dengan bahasa Indonesia, bahasa Jawa, Madura, atau bahasa apa saja dibolehkan. Namun ada keutamaan atau fadhilah apabila kita berdoa sesuai dengan tuntunan doa yang diajarkan Rasulullah SAW.
Penjelasan itu disampaikan oleh Bapak Dimyati Rofi'i ketika mengisi kajian bakda Subuh Musholla Al-Ikhlas Griya Kebon Agung Sukodono Sidoarjo, Selasa, 28 Januari 2025.

Di Subuh yang sejuk itu ustadz Dimyati Rofi'i menjelaskan sebuah hadits yang diangkat oleh Imam An-Nawaw dalam kitabnya yaitu Riyadhus Shalihin.
Diuraikan bahwa dari Ibnu Mas’ud ra, beliau berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca do’a: “Allahumma inni as-alukal huda wat -tuqo wal ‘afaf wal ghina”.” (HR. Muslim).
Setidaknya ada empat hal utama dari sebaris lantunan doa tersebut yaitu : al-huda, at-Tuqa, al-'Afaf, dan al Ghina.
Pada kesempatan itu diuraikan satu per satu secara jelas.
Pertama, al-Huda. Yang dimaksud dengan “al huda” adalah petunjuk. Kita meminta agar diberikan petunjuk dalam menjalani kehidupan ini. Ibaratnya kita di belantara, biar tidak salah arah menggapai tujuan maka diperlukan petunjuk atau pedoman atau pegangan. Petunjuk akan mengantarkan kita dapat menempuh jalan yang lurus. Al-Huda menjadi pondasi utama.
Kedua, at-Tuqa (ketakwaan). Berdoa meminta diberikan ketakwaan yaitu menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Kewajiban sebagai makhluk Allah adalah tunduk kepada pencipta dengan menjadi orang yang bertaqwa. Itu harus menjadi cita-cita kita.
Ustadz Dimyati menambahkan bahwa setelah mohon petunjuk lalu mohon ketaqwaan supaya senantiasa diberikan kemampuan untuk menjalankan petunjuk dari Allah SWT tersebut karena kita dapat beribadah dan beramal sholeh hakikatnya adalah karunia yang besar dari Allah SWT dan taqwa adalah bekal terbaik untuk kehidupan akhirat.
Ketiga, al-'Afaaf (keterjagaan), yaitu kita minta dijauhkan dari hal-hal yang tidak halal dan berusaha menahan diri darinya. Hati dan jiwa dapat menjadi bersih.
Al-Afaaf penting supaya kita dijadikan Muslim yang bisa menjaga kehormatan dan bermartabat, tidak menjadi beban orang lain namun justru bisa bermanfaat bagi sesama atas karunia Allah SWT dan hatinya selalu bergantung hanya kepada Allah SWT.
Keempat, al-Ghina (kekayaan) yaitu kaya hati, yaitu hati yang selalu merasa cukup dengan pemberian dari Allah SWT.
Berusaha selalu qona’ah, selalu merasa cukup ketika Allah memberinya harta sedikit atau pun banyak. Karena kekayaan sejati adalah hati yang selalu merasa cukup.
Sebelum menutup, Bapak Dimyati Rofi'i mengingatkan jamaah semoga dapat bersama-sama menghafal, memanjatkan doa tersebut dalam berbagai kesempatan terlebih lagi di waktu-waktu mustajab.
Satu baris permintaan tetapi mengandung empat keutamaan. Doa yang ringkas dan padat tetapi mempunyai kandungan makna yang mendalam. Semoga kita dimudahkan untuk mampu meraihnya. Aamiiin.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook