Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image zulfalailatus syarifah

Stigma dan Pelanggaran: Analisis Kritis Tes Kehamilan di Sekolah

Agama | 2025-01-29 10:19:07

Sebuah video viral yang memperlihatkan tes kehamilan terhadap siswi SMA di Cianjur telah menjadi sorotan. Menanggapi kejadian ini, Dinas Pendidikan Jawa Barat (Disdik Jabar) mengingatkan pentingnya menjaga etika bagi para guru, terutama dalam penggunaan media sosial. Pihak sekolah berargumen bahwa tes kehamilan massal ini merupakan upaya preventif untuk mencegah maraknya pergaulan bebas di kalangan remaja. Mereka berpendapat bahwa dengan melakukan tes secara rutin, kasus kehamilan di kalangan siswa dapat ditekan. Namun, niat baik ini perlu dipertanyakan mengingat dampak terbukanya privasi pada siswa (KOMPAS.com).

Pemeriksaan yang dilakukan pihak sekolah menunjukkan adanya sesat pikir dalam menghadapi rusaknya pergaulan remaja hari ini. Tes kehamilan jelas bukan upaya pencegahan, apalagi tidak selalu terjadi kehamilan meski melakukan seks bebas. Belum lagi dari sisi hanya perempuan yang diperiksa, padahal hari ini remaja laki-laki juga sama rusaknya.

Langkah ini jelas tidak mampu mencegah kehamilan remaja. Terlebih ada banyak faktor yang berpengaruh terhadap rusaknya pergaulan remaja hari ini. Oleh karena itu membutuhkan upaya menyeluruh yang menyentuh akar masalah, yaitu adanya sistem kehidupan sekuler kapitalisme yang menjadikan remaja mengikuti hawa nafsunya dan mengutamakan kesenangan jasmani, dan abai pada perihal halal dan haram.

Berbeda dengan sistem pendidikan Islam yang berasaskan akidah, sistem ini akan melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan berlandaskan nilai-nilai Islam. Pendidikan yang berorientasi pada pembentukan akhlak mulia akan menanamkan pemahaman yang mendalam tentang hak dan kewajiban sebagai seorang muslim. Dengan demikian, generasi muda akan terhindar dari perbuatan tercela seperti pergaulan bebas, karena mereka menyadari bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi baik di dunia maupun di akhirat. Selain itu, pemahaman yang kuat tentang ajaran Islam akan menjadi benteng yang kokoh bagi generasi muda dalam menghadapi berbagai tantangan hidup, termasuk pengaruh buruk dari budaya asing yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.

Penerapan sistem Islam secara menyeluruh dalam kehidupan bermasyarakat akan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang generasi muda yang berakhlak mulia. Dengan menjadikan Al-Qur'an dan Sunnah sebagai sumber hukum utama, seluruh aspek kehidupan, termasuk pendidikan, sosial, dan ekonomi, akan diatur berdasarkan nilai-nilai Islam. Hal ini akan menciptakan sistem perlindungan yang kuat bagi generasi muda dari pengaruh buruk pergaulan bebas dan kerusakan moral lainnya. Keimanan yang kokoh yang ditanamkan sejak dini, ditambah dengan pengawasan dari masyarakat dan penerapan sanksi yang tegas, akan menjadi benteng yang kokoh bagi generasi muda dalam menghadapi berbagai tantangan zaman.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image