
Isra Miraj: Belajar dari Perjalanan Nabi dan Amanah Sebagai Khalifah
Edukasi | 2025-01-26 21:51:03
Isra’ Mi’raj merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang penuh makna dan pelajaran. Perjalanan ini bukan hanya momen luar biasa bagi Rasulullah saw, tetapi juga menjadi pengingat bagi umat manusia tentang tugas besar yang Allah titipkan sebagai khalifah di bumi. Dalam Isra’ Mi’raj, terdapat pesan-pesan mendalam yang mengajarkan kita tentang tanggung jawab, keteguhan iman, dan amanah sebagai pemimpin di muka bumi.
Isra’ Mi’raj adalah perjalanan yang dilakukan oleh Rasulullah saw dalam satu malam. Isra’ merupakan perjalanan dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, sedangkan Mi’raj adalah perjalanan beliau naik ke Sidratul Muntaha, tempat tertinggi di langit, untuk bertemu langsung dengan Allah SWT.
Peristiwa ini disebutkan dalam Al-Qur’an:
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
"Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS. Al-Isra: 1).
Dalam perjalanan ini, Rasulullah saw menerima perintah sholat lima waktu, yang menjadi pilar utama dalam kehidupan seorang Muslim. Selain itu, Isra’ Mi’raj juga mengajarkan pentingnya amanah dan tanggung jawab manusia sebagai khalifah Allah di bumi.
Manusia sebagai Khalifah di Bumi
Allah SWT telah menetapkan manusia sebagai khalifah (pemimpin) di bumi. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ ِانِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةًۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.’ Mereka berkata, ‘Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?’ Allah berfirman, ‘Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.’" (QS. Al-Baqarah: 30).
Sebagai khalifah, manusia diberi amanah untuk menjaga, mengelola, dan memakmurkan bumi sesuai dengan aturan Allah. Ini adalah tanggung jawab besar yang harus dijalankan dengan keimanan, ketakwaan, dan rasa tanggung jawab yang tinggi.
Pelajaran dari Isra’ Mi’raj untuk Menjalankan Amanah
- Keteguhan Iman dalam Menjalankan Tugas
Perjalanan Isra’ Mi’raj mengajarkan bahwa tugas seorang Muslim tidaklah mudah. Rasulullah saw menghadapi banyak tantangan dalam menyampaikan risalah Islam, tetapi beliau tetap teguh dan sabar. Sebagai khalifah, kita juga diingatkan untuk tidak menyerah meskipun menghadapi berbagai kesulitan dalam menjalankan amanah.
- Sholat sebagai Tiang Kehidupan
Sholat lima waktu yang diperintahkan dalam Isra’ Mi’raj adalah simbol penguatan hubungan manusia dengan Allah. Dengan sholat, seorang Muslim senantiasa diingatkan untuk menjalankan tugasnya sebagai khalifah dengan penuh kesadaran bahwa semua tindakannya diawasi oleh Allah. Rasulullah saw bersabda:
الصَّلاَةُ عِمَادُ الدِّيْنِ مَنْ أَقَامَهَا فَقَدْ أَقَامَ الدِّيْنِ وَمَنْ هَدَمَهَا فَقَدْ هَدَمَ الدِّيْنِ
"Sholat adalah tiang agama. Barang siapa yang menegakkannya, maka ia telah menegakkan agama, dan barang siapa yang meninggalkannya, maka ia telah merobohkan agama." (HR. Baihaqi).
- Keadilan dan Amanah dalam Kepemimpinan
Sebagai khalifah, manusia harus menjalankan kepemimpinannya dengan adil dan amanah. Rasulullah saw bersabda:
"Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya." (HR. Bukhari dan Muslim).
- Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan dan Sesama Makhluk
Sebagai khalifah, manusia tidak hanya bertanggung jawab atas dirinya sendiri tetapi juga terhadap lingkungan dan makhluk hidup lainnya. Isra’ Mi’raj mengingatkan kita untuk menjaga keseimbangan dan tidak merusak bumi yang telah Allah titipkan.
Implementasi Amanah Khalifah dalam Kehidupan Sehari-hari
Seorang Khalifah setidaknya memiliki tiga cerminan dalam diri mereka, yaitu Hablum minallah, hablum minannaas dan hablum minal ‘aalam.
Sholat lima waktu adalah salah satu cara utama untuk menjaga hubungan dengan Allah. Dengan sholat, hati menjadi tenang, pikiran menjadi jernih, dan kita lebih mampu menjalankan tugas sebagai khalifah dengan penuh tanggung jawab.
Sebagai khalifah, kita harus berlaku adil, jujur, dan bertanggung jawab terhadap sesama. Rasulullah saw adalah teladan terbaik dalam menunjukkan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari.
Manusia diberi amanah untuk menjaga bumi, termasuk lingkungan dan sumber daya alamnya. Ini bisa dilakukan dengan mengurangi limbah, melindungi keanekaragaman hayati, dan menggunakan sumber daya secara bijak.
Isra’ Mi’raj bukan hanya peristiwa besar dalam Islam, tetapi juga sumber pelajaran berharga bagi umat manusia. Sebagai khalifah di bumi, kita memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga hubungan dengan Allah, memakmurkan bumi, dan berbuat baik kepada sesama makhluk.
Dengan meneladani keteguhan dan ketakwaan Rasulullah saw dalam Isra’ Mi’raj, kita dapat menjalankan amanah ini dengan lebih baik. Semoga kita selalu diberikan kekuatan oleh Allah SWT untuk menjadi khalifah yang amanah dan membawa kebaikan bagi seluruh makhluk di bumi ini.
وَقُلِ اعْمَلُوْا فَسَيَرَى اللّٰهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُوْلُهٗ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ وَسَتُرَدُّوْنَ اِلٰى عٰلِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَۚ
"Dan katakanlah: ‘Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.’" (QS. At-Taubah: 105).
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.