Prabowo Subianto Resmikan Program Makan Siang Gratis untuk Anak SD Hingga SMA
Info Terkini | 2025-01-20 23:41:38Jakarta, 6 Januari 2025 - Presiden Prabowo Subianto meluncurkan program makan siang gratis yang ambisius untuk anak-anak SD hingga SMA di seluruh Indonesia. Program ini merupakan salah satu janji kampanye Prabowo yang berhasil memikulnya ke kursi kepresidenan.
Dalam pidatonya di Istana Negara, Prabowo menyampaikan bahwa program ini adalah langkah strategis untuk mengatasi masalah malnutrisi dan stunting yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia. "Terlalu banyak anak-anak kita yang pergi ke sekolah tanpa sarapan dan tanpa pakaian sekolah," ujar Prabowo. "Program ini bertujuan untuk mengatasi masalah malnutrisi dan stunting yang masih sangat menghambat pertumbuhan anak-anak kita."
Program makan siang gratis ini dirancang untuk menjangkau sekitar 83 juta anak-anak dan ibu hamil di lebih dari 400.000 sekolah di seluruh Indonesia. Pada tahap awal pelaksanaannya, program ini akan mencakup 19,5 juta anak-anak dan ibu hamil dengan anggaran awal sebesar Rp 71 triliun. Pemerintah menargetkan agar program ini dapat memberikan dampak langsung pada peningkatan kualitas hidup generasi muda Indonesia.
"Kami akan menyediakan satu makanan sehari untuk setiap siswa dari pendidikan anak usia dini hingga SMA, yang mencakup sekitar satu per tiga kebutuhan kalori harian mereka," kata Dadan Hindayana, kepala Badan Kesejahteraan Nasional. Menu makanan yang disediakan akan dirancang oleh ahli gizi untuk memastikan kandungan nutrisinya sesuai dengan kebutuhan anak-anak di setiap jenjang pendidikan.
Pelaksanaan program ini juga melibatkan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan komunitas lokal. Bahan-bahan makanan akan dipasok dari petani lokal untuk memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar. Dengan cara ini, program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada anak-anak, tetapi juga mendukung sektor pertanian dan ekonomi di tingkat daerah.
Namun, program ini tidak luput dari kritik. Beberapa pihak mempertanyakan besarnya anggaran yang diperlukan, yang diperkirakan akan mencapai Rp 450 triliun selama masa jabatan Prabowo hingga 2029. Biaya ini mencakup distribusi makanan, infrastruktur, dan pelatihan tenaga kerja yang terlibat dalam pelaksanaan program.
"Kami memahami bahwa anggaran ini besar, tetapi ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan Indonesia," tegas Prabowo. "Anak-anak yang sehat dan terdidik akan menjadi aset utama bangsa ini. Dengan memastikan mereka mendapatkan gizi yang cukup, kita sedang membangun fondasi bagi Indonesia yang lebih kuat."
Program makan siang gratis ini juga diharapkan dapat meningkatkan kehadiran siswa di sekolah, terutama di daerah-daerah terpencil. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mendapatkan makanan bergizi di sekolah cenderung memiliki konsentrasi yang lebih baik dan hasil belajar yang lebih tinggi. Hal ini sejalan dengan visi Prabowo untuk menciptakan generasi muda yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi di tingkat global.
Di tengah antusiasme masyarakat, tantangan terbesar program ini adalah memastikan distribusi yang merata dan pengawasan yang ketat untuk mencegah penyalahgunaan anggaran. Pemerintah telah membentuk tim khusus untuk memantau pelaksanaan program di lapangan dan memastikan bahwa bantuan ini benar-benar sampai kepada yang membutuhkan.
"Kami akan bekerja keras untuk memastikan program ini berjalan dengan transparan dan efisien," ujar Dadan Hindayana. "Ini adalah tanggung jawab besar, tetapi kami yakin dengan kerja sama semua pihak, kita bisa mewujudkan tujuan besar ini."
Program makan siang gratis ini menjadi salah satu tonggak penting dalam pemerintahan Prabowo Subianto. Dengan langkah berani ini, Prabowo berharap dapat meninggalkan warisan positif yang akan dikenang oleh generasi mendatang.
Zara Kirei Gharizah
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.