Tafsir Alquran dan Ilmu Kalam
Agama | 2025-01-13 22:10:41Menurut bahasa Al-Qur’an berarti bacaan atau yang dibaca. Adapun menurut istilah AL-Qur’an adalah kalam Allah swt. Yang ditutunkan kepada nabi Muhammad saw. Melalui malaikat Jibril yang dihimpun dalam mushaf yang merupakan perbuatan ibadah. Hubungannya tentu saja ada karena salah satu sumber rujukan ilmu kalam adalah Al-Qur’an dan metode penafsiran. Ilmu kalam tentu saja membutuhkan sumber-sumber rujukan seperti tafsir Al-Qur’an dan ilmu-ilmu tafsir lainnya.(muhaemin, Al-quran hadist dan kalam “bandung: grafindo media pertama,2008 hlm.2)
Konteks pemikiran kalam mempunyai tempat yang cukup sentral dalam bangunan pemikiran Islam klasik sehingga setiap persoalan, terlebih yang terkait langsung dengan persoalan ketuhanan dikemudian hari, selalu dilihat dan ditelaah dalam perspektif ilmu kalam klasik. Kalam sendiri yang biasa diebut dengan teoogi merupakan salah satu dari empat cabang ilmu-ilmu tradisional dalam pembendaharaan peradaban Islam. Ilmu lainnya ialah fiwh, tasawuf, falsafah, AlQur’an dan hadits. Kalam sebagaimna ilmu lainnya, berkembang pesat dalam lingkungan jaman keemasan Dinasti Abbasiyah. Kemunculannya ditandai dengan semaraknya perdebatan antar ulama tentang persoalan ketuhanan. Banyak ajakan untuk kempali pada Al-Qur’an dan Hadits, namun justru banyak bermunculan konflik horizontal antar umat, bahkan sesama umat beragama. Sebaliknya, ajaran untuk “meninggalkan” Al-Qur’an dan hadits, malah mengurani, untuk tidak mengatakan menghilangkan, atas konflik tersebut.( M. Amin Abdullah, Falsafah Kalam di Era Posmodernisme (Yogyakarta: Pustaka Pelaja, 1995) hlm.v.)( Moh. Hanif Anwari, Teologi Negatif Abu Nuwas Hsan Ibn Hani (Yogyakarta: LkiS Yogyakarta: 2005) hlm.3.)
Beliau, Dr. Wajidi Sayadi menulis karya-karya bertemakan tafsir Al-Qur’an dan Hadits dan merupakan ilmu yang berhubungan dengan kalam, selalu menyampaikan ilmu berupa buku dengan judul dan isi yang menarik. Salah satu buku dengan judul menarik ialah “Apakah Nabi Muhammad Saw. Tersihi dan Berwajah Cemberut? :Suatu Telaah Kritis Asbab an-Nuzul dengan Pendekatan Ilmu Kritik Hadits” yang pada awalnya penulis seringkali mempertanyakan, mengapa Ibnu Abbas banyak meriwayatkan asbab an-nuzul padahal ketika Nabi SAW.( Wajidi Sayadi, Apakah Nabi Mhammad SAW , hlm.v.)
وَرُسُ ا لً قَدْ قَصَصْنٰهُمْ عَلَيْكَ مِنْ قَبْلُ وَرُسُ ا لً لَّمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكََۗ وَكَلَّمَ ه اللُّٰ مُوْسٰى تَكْلِيْ ا م ا ١٦٤
Artinya: "Dan ada beberapa rasul yang telah Kami kisahkan mereka kepadamu sebelumnya dan ada beberapa rasul (lain) yang tidak Kami kisahkan mereka kepadamu. Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung"
Secara harfiah, Kalam berarti perkataan, pembicaraan, atau kata kata. Dalam pemakaian awal kata kalam dalam pengertian ini diriwayatkan bahwa Nabi pernah menjumpai kaum muslim yatakallamuna fil al qadar, yakni berbicara atau berdiskusi mengenai takdir. Kalam di sini berarti pembahasan (diskusi) tentang masalah masalah teologi. Sebagaimana yang diamati M.Abd al-Raziq, diskusi diskusi seperti itu disebut kalam sebelum ilmu kalam berdiri dan dicatat dalam tulisan, dan orang orang yang terlibat dalam pembicaraan pembicaraan itu dinamakan mutakallimun Ilmu kalam. Al-Farabi mendefinisikan ilmu kalam sebagai disiplin ilmu yang membahas Dzat dan sifat Allah beserta eksistensi semua yang mungkin, mulai yang berkenaan dengan masalah dunia sampai masalah sesudah mati yang berlandaskan doktrin Islam. Stressing akhirnya adalah memproduksi ilmu ketuhanan secara filosofis(Seyyed Hossein Nasr, et al., History of Islamic Philosophy, yang diterjemahkan oleh Tim Penerjemah Mizan dengan judul Ensiklopedi Tematis Filsafat Islam (Bandung: Mizan, 2003), 85.)(Seyyed Hossein Nasr, et al., History of Islamic Philosophy, yang diterjemahkan oleh Tim
Penerjemah Mizan dengan judul Ensiklopedi Tematis Filsafat Islam (Bandung: Mizan, 2003),85.)(Rosihan Anwar, et al,. Ilmu kalam (Bandung: Pustaka Setia, 2003), 13)
KESIMPUILAN: corak kalam dalam tafsir al-qur’an. Upaya rosionaliasasi ayat-ayat alqur’an ini dengan cara berfikir modern. bahwa Al-Qur'an, sebagai kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril, memiliki peran sentral dalam ilmu kalam, yang merupakan cabang teologi dalam tradisi Islam. Ilmu kalam berkembang pada masa Dinasti Abbasiyah, fokus pada diskusi dan debat teologis mengenai ketuhanan, dan sering merujuk pada Al-Qur'an dan Hadits. Teks tersebut juga menyebutkan pentingnya kajian tafsir dalam memahami ayat-ayat Al-Qur'an dengan pendekatan kritis dan rasional, serta menjelaskan hubungan antara ilmu kalam dan pemikiran modern. Secara keseluruhan, corak kalam dalam tafsir Al-Qur'an menunjukkan upaya untuk merasionalisasi ayat-ayat suci dalam konteks pemikiran kontemporer
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.