Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sovia aribi damayanti

Ragam Bahasa Daerah: Warna-warni Komunikasi di Dunia Perkuliahan

Kultura | 2025-01-11 10:25:04
Sumber : zonanusantara.com

Bahasa adalah suatu ungkapan yang bermaksud untuk menyampaikan sesuatu kepada orang lain.pembicara dapat menyampaikan keinginan dan sesuatu yang dapat dimengerti serta dipahami oleh pendengar atau lawan bicara melalui bahasa yang diungkapkan. Negara Kesatuan Republik Indonesia dikenal memiliki beragam budaya salahsatunya ragam bahasa yang memiliki lebih dari 720 bahasa,tetapi tetap memilliki bahasa nasional yaitu bahasa indonesia.di dunia perkuliahan,keaneka ragaman bahasa tersebut menjadi keseruan tersendiri mewarnai proses belajar mengajar dan proses interaksi para mahasiswa.

Sebagai mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Bojonegoro dan saat ini saya berkuliah di Universitas Airlangga Surabaya, saya menyadari bahwa bahasa daerah memiliki peran penting untuk memperkaya komunikasi di dunia perkuliahan. Pengalaman ini menyadarkan saya akan keragaman bahasa yang ada di Indonesia.

Bahasa daerah memiliki peran di dunia perkuliahan yaitu membantu melestarikan buadaya dan tradisi yang ada di daerah masing masing,mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah akan maksimal saat berkomunikasi,bahasa daerah dapat menjadi pembangun identitas dan kesadaran akan asal daerah masing masing,di dunia perkuliahan menjadi ajang untuk mengembangkan berbahasa dan yang kita ketahui di dunia perkuliahan tidak hanya berasal dari satu daerah melain kan satu indonesia

Saya masih ingat ketika pertama kali bertemu dengan teman-teman dari Surabaya. Mereka banyak menggunakan bahasa yang unik dan jarang saya dengar dan yang sering saya gunakan. Misalnya, kata "kenapa" dalam bahasa Surabaya dan sekitarnya disebut "lapo", sedangkan dalam bahasa daerah sekitar Bojonegoro disebut "genyo”.Perbedaan ini menarik dan membuat saya penasaran untuk mempelajari lebih lanjut,

perbedaan dan keragaman Bahasa ini memiliki berbagai macam manfaat seperti meningkatkan berbagai pemikiran berpererspektif dan pandangan hidup,belajar menghargai perbedaan bertoleransi dan juga dapat mengurangi diskriminasi,mahasiswa juga dapat lebih adaptif,serta perbedan ini dapat memicu kreativitas dan inovasi mahasiswa. Dan saya pun pernah membuat sebuah konten di media sosial tiktok yang berisi tentang keragaman bahasa yang ada di dunia perkuliahan konten tersebut viral dan dikonten tersebut saya mendapati banyak masyarakat tidak hanya mahasiswa yang berkomentar bahwa keragaman tersebut memiliki daya tarik dan keseruan tersendiri dalam kehidupan, berikut contoh perbedaan bahasa yang ada di surabaya dan sekitarnya dan bojonegoro sekitarnya yang saya ketahui

1. ”Kenapa” (Bahasa Indonesia) = “Lapo” (Bahasa Surabaya) = “Genyo” (Bahasa Bojonegoro).

2. “punyamu” (Bahasa Indonesia) = “nggonmu” (Bahasa surabaya) = “nggonem”(Bahasa Bojonegoro).

Pada dasarnya memang beberapa kata dalam bahasa jawa tidak jauh berbeda tetapi juga terdapat banyak bahasa yang jarang di dengar oleh khalayak umum dan bahasa tersebut hanya terdapat didaerah tertentu,dan berikut beberapa bahasa yang terdapat pada daerah bojonegor, Tuban, Lamongan, Blora, Sebagian Nganjuk yang menurut beberapa orang sangat jarang terdengar di bahasa jawa pada umumnya :

1. “Petil” yang berarti mengambil.

2. ”Layakman” yang berarti pantesan.

3. “Damoni” yang berarti tiup.

4. “Lebi” yang berari perintah untk menutup pintu.

5. “Jandom” yang bearti mengobrol dengan banyak orang.

6. “Jengklong” yang berarti nyamuk.

7. ”Njarakmen” yang berarti sengaja sekali.

8. ”Erek”yang berarti dekat (jarak)

9. ”Bar” yang berarti selesai.

10. “Lesu” yang berarti lapar.

11. dan lain lain (dll).

Masih banyak lagi macam macam bahasa yang ada di indonesia contoh tersebut masih sebagian kecil dari ragam bahasa yang dimiliki bangsa indonesia maka dari itu kita harus menjaga dan melestarikan keragaman budaya yang ada di daerah,tetapi terdapat juga tantangan yang dihadapi dalam perbedaan bahasa yaitu kurangnya minat dan kesadaran mahasiswa terhadap bahasa daerah dan pengaruh globalisasi dan pengaruh bahasa asing.Tetapi masalah tersebut dapat kita atasi dengan lebih mencintai dan melestarikan bahasa daerah kita masing masing dengan cara seperti: membuat komunitas bahasa daerah untuk meningkatkan kesadaran dan minat, mengadakan kegiatan budaya dan seni daerah,mengadakan dan mengembangkan program bahasa daerah secara online.

Jadi tantangan tantangan tersebut bukan menjadi masalah untuk kita lebih mencintai dan melestarikan kebudayaan daerah masing masing,karena ragam bahasa daerah di dunia perkuliahan merupakan aset berharga yang memperkaya komunikasi dan membangun identitas. Mari kita hargai dan lestarikan bahasa daerah kita untuk memperkuat kekayaan budaya Indonesia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image